25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pemerintah Ambil Alih Kantor PSSI Konflik PSSI

Dituding Bagian Pertarungan Golkar-Demokrat

JAKARTA-Keputusan Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang tidak mengakui kepengurusan PSSI di bawah komando Nurdin Halid Cs, direspon oleh Sekretariat Negara (Setneg). Itu terkait dengan fasilitas dan aset pemerintah, yakni kantor PSSI di komplek Gelora Bung Karno, yang juga disita sebagai imbas dari tidak diakuinya kepengurusan PSSI Nurdin. Inventarisasi dan pengelolaan aset negara memang menjadi kewenangan Setneg.
“Apapun yang sudah menjadi kebijakan pemerintah itu harus kita konsekuen melaksanakannya,” kata Mensesneg Sudi Silalahi di Kantor Presiden, kemarin (30/3). Hal itu berlaku sejak disampaikannya keputusan Menpora pada Senin (29/3).

Sudi mengaku telah mengetahui ada pemindahan barang-barang dari kantor PSSI. “Kalau itu aset pribadi, silakan saja. Tapi kalau milik negara, nggak boleh,” tegasnya. “Kita berharap semuanya tidak ada yang mengganggu aset-aset itu.”

Menurut dia, tidak dilakukan penyegelan terhadap kantor PSSI. Selain itu, kementeriannya tidak mengeluarkan instruksi pengosongan kantor PSSI. “Karena fungsi yang masih perlu berjalan, tentu harus berjalan. Tidak boleh berhenti atau mandek program-program yang memang itu bisa dilanjutkan oleh KONI atau KOI,” papar Sudi.
Mantan Seskab itu mengatakan, pihaknya akan tetap memfasilitasi penggunaan aset-aset milik negara tersebut. Namun hal itu harus dengan rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Siapa yang melanjutkan otoritas untuk melanjutkan program-program itu nanti tentu atas rekoemndasi kementerian pemuda dan olahraga. Nanti akan kita rekomen juga,” kata Sudi.

Kecurigaan adanya rivalitas politik di balik perseteruan nasib kepengurusan PSSI, rupanya tidak semata menyangkut  perebutan pengaruh antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat di level nasional. Pemerhati persepakbolaan di Makassar, Andi Barlianto Asapa malah menilai, pertarungan politik di balik kisruh PSSI lebih kentara nuansa pertikaian politik menjelang pemilukada gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang digelar 2012 mendatang.

Andi Barlianto menyebutkan, sejumlah nama yang sudah mulai digadang-gadang maju di pilgub Sulsel mendatang antara lain Ilham Arief Siradjudin, yang saat ini masih wali kota Makassar. Aco, panggilan Arief, saat ini juga manajer PSM Makasaar, klub yang hengkang dari Liga Super Indonesia (LSI) dan gabung LPI.

Arief, menurut Andi, berhasil merebut jabatan sebagai manajer PSM Makassar, yang sebelumnya dijabat Kadir Halid, yang merupakan adik kandung Nurdin Halid. Arief saat ini juga menjabat sebagai ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.
“Nah, Arief ini juga akan maju sebagai calon gubernur, diusung Demokrat. Sedang Golkar tampaknya akan kembali mengusung Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua DPD Golkar Sulsel. Nurdin sendiri sudah ancang-ancang maju. Jadi, kisruh PSSI ini bagian dari pergesekan politik jelang pilgub,” ujar Andi Barlianto Asapa di Jakarta, Rabu (30/3).
Andi menuding, Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang juga pentolan Partai Demokrat memanfaatkan jabatannya meruntuhkan citra Nurdin Halid. Antara lain, dengan langkahnya membekukan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Nurdin Halid.(fal/jpnn/sam)

Dituding Bagian Pertarungan Golkar-Demokrat

JAKARTA-Keputusan Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang tidak mengakui kepengurusan PSSI di bawah komando Nurdin Halid Cs, direspon oleh Sekretariat Negara (Setneg). Itu terkait dengan fasilitas dan aset pemerintah, yakni kantor PSSI di komplek Gelora Bung Karno, yang juga disita sebagai imbas dari tidak diakuinya kepengurusan PSSI Nurdin. Inventarisasi dan pengelolaan aset negara memang menjadi kewenangan Setneg.
“Apapun yang sudah menjadi kebijakan pemerintah itu harus kita konsekuen melaksanakannya,” kata Mensesneg Sudi Silalahi di Kantor Presiden, kemarin (30/3). Hal itu berlaku sejak disampaikannya keputusan Menpora pada Senin (29/3).

Sudi mengaku telah mengetahui ada pemindahan barang-barang dari kantor PSSI. “Kalau itu aset pribadi, silakan saja. Tapi kalau milik negara, nggak boleh,” tegasnya. “Kita berharap semuanya tidak ada yang mengganggu aset-aset itu.”

Menurut dia, tidak dilakukan penyegelan terhadap kantor PSSI. Selain itu, kementeriannya tidak mengeluarkan instruksi pengosongan kantor PSSI. “Karena fungsi yang masih perlu berjalan, tentu harus berjalan. Tidak boleh berhenti atau mandek program-program yang memang itu bisa dilanjutkan oleh KONI atau KOI,” papar Sudi.
Mantan Seskab itu mengatakan, pihaknya akan tetap memfasilitasi penggunaan aset-aset milik negara tersebut. Namun hal itu harus dengan rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Siapa yang melanjutkan otoritas untuk melanjutkan program-program itu nanti tentu atas rekoemndasi kementerian pemuda dan olahraga. Nanti akan kita rekomen juga,” kata Sudi.

Kecurigaan adanya rivalitas politik di balik perseteruan nasib kepengurusan PSSI, rupanya tidak semata menyangkut  perebutan pengaruh antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat di level nasional. Pemerhati persepakbolaan di Makassar, Andi Barlianto Asapa malah menilai, pertarungan politik di balik kisruh PSSI lebih kentara nuansa pertikaian politik menjelang pemilukada gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang digelar 2012 mendatang.

Andi Barlianto menyebutkan, sejumlah nama yang sudah mulai digadang-gadang maju di pilgub Sulsel mendatang antara lain Ilham Arief Siradjudin, yang saat ini masih wali kota Makassar. Aco, panggilan Arief, saat ini juga manajer PSM Makasaar, klub yang hengkang dari Liga Super Indonesia (LSI) dan gabung LPI.

Arief, menurut Andi, berhasil merebut jabatan sebagai manajer PSM Makassar, yang sebelumnya dijabat Kadir Halid, yang merupakan adik kandung Nurdin Halid. Arief saat ini juga menjabat sebagai ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.
“Nah, Arief ini juga akan maju sebagai calon gubernur, diusung Demokrat. Sedang Golkar tampaknya akan kembali mengusung Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua DPD Golkar Sulsel. Nurdin sendiri sudah ancang-ancang maju. Jadi, kisruh PSSI ini bagian dari pergesekan politik jelang pilgub,” ujar Andi Barlianto Asapa di Jakarta, Rabu (30/3).
Andi menuding, Menpora Andi Alfian Mallarangeng yang juga pentolan Partai Demokrat memanfaatkan jabatannya meruntuhkan citra Nurdin Halid. Antara lain, dengan langkahnya membekukan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Nurdin Halid.(fal/jpnn/sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/