29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Hanya Kebagian Dua Gelar

PALEMBANG-Indonesia hanya bisa mengamankan dua gelar dari ajang Indonesia Grand Prix Gold 2012. Posisi terhormat tersebut diraih nomor tunggal putra dan ganda campuran.

Di dunia nomor itu memang terjadi final sesama wakil Indonesia (All Indonesian Final). Sedangkan wakil Indonesia di final tunggal putri dan ganda putra dipaksa menyerah di tangan lawan-lawannya. Untuk nomor ganda putri, partai final menjadi milik pebulutangkis Jepang dan Korea. “
Pebulu tangkis asal Surabaya Sony Dwi Kuncoro menjadi juara tunggal putra setelah mengalahkan rekannya di Pelatnas Dionysius Hayom Rumbaka dengan dua game langsung 21-11, 21-11 dalam durasi pertandingan 34 menit. Bagi Sony, ini adalah gelar keduanya di tahun ini setelah awal Juni lalu menjadi “yang terbaik di ajang Thailand Grand Prix Gold. Kekalahan ini berarti Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, gagal mempertahankan gelar yang direngkuhnya tahun lalu. “

Bagi Sony, gelar juara kali kedua di 2012 ini ini sekaligus menjadi pembuktian jika dirinya mampu bangkit dari cedera pinggang yang menderanya beberapa tahun terakhir. Cedera itu sempat membuat peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu terlempar dari jajaran 100 besar dunia.

“Saya tahu Hayom dalam kondisi tidak fit. Dia juga bermain ketat sebelum ke final. Tidak ada strategi spesial di permainan saya hari ini (kemarin-Red). Kami sudah sering latihan bersama. Jadi sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing” kata Sony setelah pertandingan. “Di sektor ganda campuran, gelar juara menjadi milik unggulan pertama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali. Pasangan juara All England 2012 ini menundukkan rekannya, Mohammad Rijal/Debby Susanto, 21-19 21-14. Bagi Tontowi/Liliyana, ini adalah gelar juara keempat di 2012. Gelar pertama yang mereka raih tahun ini adalah All England. Setelah itu keduanya menjadi yang terbaik di Swiss Grand Prix Gold dan India Super Series 2012.  “Melawan rekan sendiri ada sulitnya juga. Sebab, kami sudah tahu kelemahan masing-masing. Kuncinya ada di mental. Siapa yang mentalnya paling siap dia yang akan menang,” ujar Liliyana.  Peluang pebulu tangkis Indonesia menambah dua gelar juara lagi sirna setelah di final tunggal putri Yeni Asmarani gagal melanjutkan kejutannya. Dia menyerah dari ungulan kedua asal Tiongkok “Li Han. Yeni, yang saat ini tercecer di posisi 177 dunia, menyerah 21-12,12-10 dari lawannya yang kini menempati posisi 30 dunia. Kans gelar juara dari ganda putra juga melayang setelah unggulan keempat Angga Pratama/Ryan Agung Saputra menyerah dua game langsung 13-21, 9-21 di tangan pasangan Korsel Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (ungguan ketiga). Untuk ganda putri gelar juara disabet duet Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (unggulan pertama) yang menundukkan unggulan kedua dari Korea “Eom Hye-won /Jang Ye-na dengan rubber game 21-12, 12-21, 21-13. (ali/jpnn/diq)

PALEMBANG-Indonesia hanya bisa mengamankan dua gelar dari ajang Indonesia Grand Prix Gold 2012. Posisi terhormat tersebut diraih nomor tunggal putra dan ganda campuran.

Di dunia nomor itu memang terjadi final sesama wakil Indonesia (All Indonesian Final). Sedangkan wakil Indonesia di final tunggal putri dan ganda putra dipaksa menyerah di tangan lawan-lawannya. Untuk nomor ganda putri, partai final menjadi milik pebulutangkis Jepang dan Korea. “
Pebulu tangkis asal Surabaya Sony Dwi Kuncoro menjadi juara tunggal putra setelah mengalahkan rekannya di Pelatnas Dionysius Hayom Rumbaka dengan dua game langsung 21-11, 21-11 dalam durasi pertandingan 34 menit. Bagi Sony, ini adalah gelar keduanya di tahun ini setelah awal Juni lalu menjadi “yang terbaik di ajang Thailand Grand Prix Gold. Kekalahan ini berarti Hayom, sapaan karib Dionysius Hayom Rumbaka, gagal mempertahankan gelar yang direngkuhnya tahun lalu. “

Bagi Sony, gelar juara kali kedua di 2012 ini ini sekaligus menjadi pembuktian jika dirinya mampu bangkit dari cedera pinggang yang menderanya beberapa tahun terakhir. Cedera itu sempat membuat peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu terlempar dari jajaran 100 besar dunia.

“Saya tahu Hayom dalam kondisi tidak fit. Dia juga bermain ketat sebelum ke final. Tidak ada strategi spesial di permainan saya hari ini (kemarin-Red). Kami sudah sering latihan bersama. Jadi sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing” kata Sony setelah pertandingan. “Di sektor ganda campuran, gelar juara menjadi milik unggulan pertama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali. Pasangan juara All England 2012 ini menundukkan rekannya, Mohammad Rijal/Debby Susanto, 21-19 21-14. Bagi Tontowi/Liliyana, ini adalah gelar juara keempat di 2012. Gelar pertama yang mereka raih tahun ini adalah All England. Setelah itu keduanya menjadi yang terbaik di Swiss Grand Prix Gold dan India Super Series 2012.  “Melawan rekan sendiri ada sulitnya juga. Sebab, kami sudah tahu kelemahan masing-masing. Kuncinya ada di mental. Siapa yang mentalnya paling siap dia yang akan menang,” ujar Liliyana.  Peluang pebulu tangkis Indonesia menambah dua gelar juara lagi sirna setelah di final tunggal putri Yeni Asmarani gagal melanjutkan kejutannya. Dia menyerah dari ungulan kedua asal Tiongkok “Li Han. Yeni, yang saat ini tercecer di posisi 177 dunia, menyerah 21-12,12-10 dari lawannya yang kini menempati posisi 30 dunia. Kans gelar juara dari ganda putra juga melayang setelah unggulan keempat Angga Pratama/Ryan Agung Saputra menyerah dua game langsung 13-21, 9-21 di tangan pasangan Korsel Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (ungguan ketiga). Untuk ganda putri gelar juara disabet duet Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (unggulan pertama) yang menundukkan unggulan kedua dari Korea “Eom Hye-won /Jang Ye-na dengan rubber game 21-12, 12-21, 21-13. (ali/jpnn/diq)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/