25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

NPC Sumut Bekali Mental 21 Pelatih

NPC Sumut memberikan pembekalan mental kepada seluruh pelatih.
NPC Sumut memberikan pembekalan mental kepada seluruh pelatih.

SUMUTPOS.CO  — Untuk meraih prestasi, Pengurus Provinsi National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara (Sumut) terus melakukan berbagai terobosan. Salah satunya memberikan pembekalan mental kepada seluruh pelatih.

PEMBEKALAN yang bertajuk Peran Latihan Mental Dalam Meningkatkan Prestasi Atlet NPC Sumut, tersebut diikuti 21 orang pelatih dan digelar di Aula NPC Sumut, Rabu (30/11). “Melalui pembekalan ini, kita berharap agar pelatih bisa mengatasi semua masalah atlet terkait mental dan kecemasan dalam menghadapi pertandingan,” ujar Binpres NPC Sumut, Rima Mediyana Sari.

Acara ini dibuka oleh Kadisporasu melalui Kabid Bina Keolahragaan Sumut, Rudi Renaldi S Sos. Dia mengapresiasi kegiatan ini dan diharapkan sebagai bekal pelatih untuk membina atlet-atletnya di kemudian hari.

“ Kegiatan ini tentu sangat penting karena akan sangat membantu dalam hal pertandingan. Apalagi saya akui banyak pelatih saat ini masih kurang paham untuk mengatasi psikologi bidang olahraga. Ke depan, seorang pelatih bisa memahami kondisi yang terjadi dalam pertandingan itu,” ungkapnya didampingi Kasi Olahraga Prestasi Disporasu John Erik Purba.

Acara ini menghadirkan Ketua Asosiasi Pelatih mental olahraga Indonesia (APMOI) Dr Miftakhul Jannah MSi sebagai pembicara. Menurut Miftakhul, pelatihan mental sangat penting bagi pelatih untuk menemukan berbagai opsi terbaik dalam mengatasi sebuah permasalahan yang dialami atletnya, baik ketika latihan maupun saat bertanding.

“Biasanya seorang pelatih sering mengalami persoalan psikologis seperti stres atau cemas. Karena biasanya pelatih jauh lebih tahu kondisi atletnya dan juga lawannya. Sehingga diharapkan pelatih tersebut bisa merilis mentalnya dengan baik. Contohnya bagaimana pelatih bisa mengetahui kepribadian maupun kebiasaan atlet itu sendiri,” jelasnya.

Dosen Psikologi Olahraga Universitas Negeri Surabaya, persoalan mental itu juga dialami atlet difabel, yang memiliki tingkat sensitifitas lebih tinggi. “Tentu pelatih harus lebih mengutamakan faktor emosional secara halus. Apalagi, setiap atlet juga memiliki perbedaan karakter masing-masing,” paparnya.

Perlakuan untuk mengatasi permasalahan atlet NPC tentu berbeda dengan atlet lainnya. Mereka memang harus diberi sentuhan khusus dibanding dengan atlet non NPC. Karena dibalik rasa sensitifnya mereka juga punya sikap keras yang positif yakni ingin meraih prestasi. “Kalau pelatih tidak bisa memahami hal itu, malah kita yang jadi disabilitas akhirnya,” katanya.

Untuk berhasil mengatasi permasalahan atlet, seorang pelatih juga diharuskan menyusun program khusus mental yang bisa ditambahkan ke dalam program latihan fisik ataupun teknik. “Atlet itu kan didoktrin juga dari persepsi selama ini bahwa pelatih asing lebih baik dan berkualitas daripada pelatih lokal. Padahal belum tentu,” tegasnya. (dek)

NPC Sumut memberikan pembekalan mental kepada seluruh pelatih.
NPC Sumut memberikan pembekalan mental kepada seluruh pelatih.

SUMUTPOS.CO  — Untuk meraih prestasi, Pengurus Provinsi National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara (Sumut) terus melakukan berbagai terobosan. Salah satunya memberikan pembekalan mental kepada seluruh pelatih.

PEMBEKALAN yang bertajuk Peran Latihan Mental Dalam Meningkatkan Prestasi Atlet NPC Sumut, tersebut diikuti 21 orang pelatih dan digelar di Aula NPC Sumut, Rabu (30/11). “Melalui pembekalan ini, kita berharap agar pelatih bisa mengatasi semua masalah atlet terkait mental dan kecemasan dalam menghadapi pertandingan,” ujar Binpres NPC Sumut, Rima Mediyana Sari.

Acara ini dibuka oleh Kadisporasu melalui Kabid Bina Keolahragaan Sumut, Rudi Renaldi S Sos. Dia mengapresiasi kegiatan ini dan diharapkan sebagai bekal pelatih untuk membina atlet-atletnya di kemudian hari.

“ Kegiatan ini tentu sangat penting karena akan sangat membantu dalam hal pertandingan. Apalagi saya akui banyak pelatih saat ini masih kurang paham untuk mengatasi psikologi bidang olahraga. Ke depan, seorang pelatih bisa memahami kondisi yang terjadi dalam pertandingan itu,” ungkapnya didampingi Kasi Olahraga Prestasi Disporasu John Erik Purba.

Acara ini menghadirkan Ketua Asosiasi Pelatih mental olahraga Indonesia (APMOI) Dr Miftakhul Jannah MSi sebagai pembicara. Menurut Miftakhul, pelatihan mental sangat penting bagi pelatih untuk menemukan berbagai opsi terbaik dalam mengatasi sebuah permasalahan yang dialami atletnya, baik ketika latihan maupun saat bertanding.

“Biasanya seorang pelatih sering mengalami persoalan psikologis seperti stres atau cemas. Karena biasanya pelatih jauh lebih tahu kondisi atletnya dan juga lawannya. Sehingga diharapkan pelatih tersebut bisa merilis mentalnya dengan baik. Contohnya bagaimana pelatih bisa mengetahui kepribadian maupun kebiasaan atlet itu sendiri,” jelasnya.

Dosen Psikologi Olahraga Universitas Negeri Surabaya, persoalan mental itu juga dialami atlet difabel, yang memiliki tingkat sensitifitas lebih tinggi. “Tentu pelatih harus lebih mengutamakan faktor emosional secara halus. Apalagi, setiap atlet juga memiliki perbedaan karakter masing-masing,” paparnya.

Perlakuan untuk mengatasi permasalahan atlet NPC tentu berbeda dengan atlet lainnya. Mereka memang harus diberi sentuhan khusus dibanding dengan atlet non NPC. Karena dibalik rasa sensitifnya mereka juga punya sikap keras yang positif yakni ingin meraih prestasi. “Kalau pelatih tidak bisa memahami hal itu, malah kita yang jadi disabilitas akhirnya,” katanya.

Untuk berhasil mengatasi permasalahan atlet, seorang pelatih juga diharuskan menyusun program khusus mental yang bisa ditambahkan ke dalam program latihan fisik ataupun teknik. “Atlet itu kan didoktrin juga dari persepsi selama ini bahwa pelatih asing lebih baik dan berkualitas daripada pelatih lokal. Padahal belum tentu,” tegasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/