28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Klub Anggota PSMS Kembali Tuntut Hak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kisruh PSMS Medan semakin panjang. Setelah konflik internal manajemen, kini klub anggota PSMS kembali meminta hak mereka agar Ayam Kinantan tersebut dikembalikan.

“Kami meminta agar PSMS dikembalikan kepada klub. Karena kami merasa masih memiliki hak di PSMS. Sebab, AD/RT PSMS tidak pernah diubah, sehingga 40 klub masih memiliki hak,” ujar Ketua PS Bintang Utara Sari Azhar Tanjung didampingi Ketua PS Pratama Sunarto Fajar di Medan, Kamis (2/3).

Sari Azhar menegaskan, dari awal pengelolaan PSMS sudah menyalahi. Mereka merasa tidak pernah memberikan kuasa kepada siapapun untuk mendirikan PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) sebagai pengelola PSMS.

Begitu juga dengan peralihan fungsi dan peran pengurus club PSMS kepada Direksi PT KMI sesuai dengan SK Dewan Komisaris PT KMI Nomor: SK.01.KMI/Kom/VIII.2015, Sari Azhar mengaku tidak pernah dilibatkan.

“Semua yang berhubungan dengan PT KMI, kami merasa tidak pernah dilibatkan dan menyetujui. Setahu kami, PSMS masih milik 40 klub, karena tidak pernah dibuat pleno untuk perubahan AD/RT,” tegasnya.

Putra dari mantan pemain PSMS dan PSSI Azis Tanjung itu menegaskan, selama kisruh dengan klub anggota tidak selesai, maka PSMS bakal sulit berprestasi. “40 klub juga memiliki jasa untuk membesarkan nama PSMS,” tegasnya.

Sari Azhar mengungkapkan, perwakilan klub anggota PSMS sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada KLB PSSI, Februari 2023 lalu. Saat itu, mereka meminta agar Erick Thohir segera menyelesaikan kisruh PSMS.

“Pak Erick Thohir menyatakan PSMS harus maju. PSMS merupakan klub besar. Kisruh PSMS harus diselesaikan. Dia berjanji akan membantu menyelesaikan kisruh PSMS,” ungkapnya.

Hal sama juga dikatakan Ketua PS Pratama, Sunarto Fajar. Dia menegaskan, sampai saat ini belum ada perubahan AD/RT PSMS. Artinya 40 klub masih memiliki hak di PSMS. “Karena itu, klub masih berhak mengangkat ketua umum,” tegasnya.

Sunarto Fajar menambahkan, dia sebagai pemilik PS Pratama yang merupakan salah satu anggota PSMS tidak pernah mengetahui soal pendirian dan ativitas perusahaan yang mengelola PSMS. “Kami klub seperti dilupakan, padahal kami yang membesarkan PSMS itu,” ungkapnya.

Pria yang akrab dipanggil Ucok ini mengingatkan agar pengelola PSMS sekarang ini tidak melupakan sejarah. “Sejarah harus dilestarikan, sehingga PSMS bisa berprestasi,” sebutnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kisruh PSMS Medan semakin panjang. Setelah konflik internal manajemen, kini klub anggota PSMS kembali meminta hak mereka agar Ayam Kinantan tersebut dikembalikan.

“Kami meminta agar PSMS dikembalikan kepada klub. Karena kami merasa masih memiliki hak di PSMS. Sebab, AD/RT PSMS tidak pernah diubah, sehingga 40 klub masih memiliki hak,” ujar Ketua PS Bintang Utara Sari Azhar Tanjung didampingi Ketua PS Pratama Sunarto Fajar di Medan, Kamis (2/3).

Sari Azhar menegaskan, dari awal pengelolaan PSMS sudah menyalahi. Mereka merasa tidak pernah memberikan kuasa kepada siapapun untuk mendirikan PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) sebagai pengelola PSMS.

Begitu juga dengan peralihan fungsi dan peran pengurus club PSMS kepada Direksi PT KMI sesuai dengan SK Dewan Komisaris PT KMI Nomor: SK.01.KMI/Kom/VIII.2015, Sari Azhar mengaku tidak pernah dilibatkan.

“Semua yang berhubungan dengan PT KMI, kami merasa tidak pernah dilibatkan dan menyetujui. Setahu kami, PSMS masih milik 40 klub, karena tidak pernah dibuat pleno untuk perubahan AD/RT,” tegasnya.

Putra dari mantan pemain PSMS dan PSSI Azis Tanjung itu menegaskan, selama kisruh dengan klub anggota tidak selesai, maka PSMS bakal sulit berprestasi. “40 klub juga memiliki jasa untuk membesarkan nama PSMS,” tegasnya.

Sari Azhar mengungkapkan, perwakilan klub anggota PSMS sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada KLB PSSI, Februari 2023 lalu. Saat itu, mereka meminta agar Erick Thohir segera menyelesaikan kisruh PSMS.

“Pak Erick Thohir menyatakan PSMS harus maju. PSMS merupakan klub besar. Kisruh PSMS harus diselesaikan. Dia berjanji akan membantu menyelesaikan kisruh PSMS,” ungkapnya.

Hal sama juga dikatakan Ketua PS Pratama, Sunarto Fajar. Dia menegaskan, sampai saat ini belum ada perubahan AD/RT PSMS. Artinya 40 klub masih memiliki hak di PSMS. “Karena itu, klub masih berhak mengangkat ketua umum,” tegasnya.

Sunarto Fajar menambahkan, dia sebagai pemilik PS Pratama yang merupakan salah satu anggota PSMS tidak pernah mengetahui soal pendirian dan ativitas perusahaan yang mengelola PSMS. “Kami klub seperti dilupakan, padahal kami yang membesarkan PSMS itu,” ungkapnya.

Pria yang akrab dipanggil Ucok ini mengingatkan agar pengelola PSMS sekarang ini tidak melupakan sejarah. “Sejarah harus dilestarikan, sehingga PSMS bisa berprestasi,” sebutnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/