30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Jelang Grand Final BSI Proliga 2013 Krisis Quicker

JAKARTA-Palembang Bank Sumsel Babel memiliki banyak pekerjaan rumah menjelang babak grand final BSI Proliga 2013. Padahal, dalam partai puncak yang digelar Minggu mendatang (5/5) di Istora Senayan, Jakarta, Bank Sumsel akan ditantang Jakarta BNI 46 yang sedang hot.

Satu masalah yang dihadapi Bank Sumsel menjelang final nanti adalah blok dan received yang masih lemah. Lebih pelik lagi adalah problem pada sisi penyerangan. Quicker andalan tim juara Proliga 2011 tersebut, Brian Alfianto, cedera dan terancam tidak bisa tampil melawan BNI.

Dalam babak final four putaran kedua di Bandung Jumat lalu (26/4) melawan BNI 46, pemain berusia 26 tahun itu menderita cedera engkel kaki kanan karena salah posisi mendarat. Seusai pertandingan kaki Brian masih dikompres dan masih bengkak.

Pelatih Bank Sumsel Masyhudi cukup pusing dengan cederanya Brian. Udik, sapaan Masyhudi, menyatakan, tak punya banyak waktu mencetak quicker anyar. Solusinya, Udik memaksa dua pemain yang sebenarnya bukan quicker untuk mengisi posisi itu. Dalam sepekan ini, dua pemain itu akan di-drill khusus.

“Suparwan dan M Sifaudin dalam pertandingan final four lalu sudah menjalankan posisi yang ditinggalkan Brian. Tapi masih kurang maksimal. Untuk grand final akan coba saya matangkan mereka,” tutur Udik.

Bank Sumsel sendiri sudah mulai berlatih sejak kemarin di Jakarta. Udik pun memberikan drill khusus kepada Parwan dan Sifaudin. Latihan privat itu diharapkan mampu menghasilkan blok rapat di depan net oleh para pemain BSB. “BNI 46 ini tim yang komplet. Barisan open spiker dan quicker sama bagusnya. Mereka punya blocker bagus seperti Vladimir Knezevic. Karena itu, kami harus bisa menyamai atau setidaknya memiliki kualitas yang mendekati,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pelatih BNI 46 Roy Makpal, menuturkan, timnya dalam kondisi terbaik. Usai final four di Bandung lalu, Aji Maulana dkk sudah mulai berlatih. Dan Roy bersyukur seluruh timnya tak pincang alias tak ada yang cedera. “Puji syukur kami dalam kondisi 100 persen menjelang babak grand final ini. Kami siap bertempur habis-habisan untuk mempertahankan gelar juara kami tahun ini,” ujarnya. (dra/ang/jpnn)

JAKARTA-Palembang Bank Sumsel Babel memiliki banyak pekerjaan rumah menjelang babak grand final BSI Proliga 2013. Padahal, dalam partai puncak yang digelar Minggu mendatang (5/5) di Istora Senayan, Jakarta, Bank Sumsel akan ditantang Jakarta BNI 46 yang sedang hot.

Satu masalah yang dihadapi Bank Sumsel menjelang final nanti adalah blok dan received yang masih lemah. Lebih pelik lagi adalah problem pada sisi penyerangan. Quicker andalan tim juara Proliga 2011 tersebut, Brian Alfianto, cedera dan terancam tidak bisa tampil melawan BNI.

Dalam babak final four putaran kedua di Bandung Jumat lalu (26/4) melawan BNI 46, pemain berusia 26 tahun itu menderita cedera engkel kaki kanan karena salah posisi mendarat. Seusai pertandingan kaki Brian masih dikompres dan masih bengkak.

Pelatih Bank Sumsel Masyhudi cukup pusing dengan cederanya Brian. Udik, sapaan Masyhudi, menyatakan, tak punya banyak waktu mencetak quicker anyar. Solusinya, Udik memaksa dua pemain yang sebenarnya bukan quicker untuk mengisi posisi itu. Dalam sepekan ini, dua pemain itu akan di-drill khusus.

“Suparwan dan M Sifaudin dalam pertandingan final four lalu sudah menjalankan posisi yang ditinggalkan Brian. Tapi masih kurang maksimal. Untuk grand final akan coba saya matangkan mereka,” tutur Udik.

Bank Sumsel sendiri sudah mulai berlatih sejak kemarin di Jakarta. Udik pun memberikan drill khusus kepada Parwan dan Sifaudin. Latihan privat itu diharapkan mampu menghasilkan blok rapat di depan net oleh para pemain BSB. “BNI 46 ini tim yang komplet. Barisan open spiker dan quicker sama bagusnya. Mereka punya blocker bagus seperti Vladimir Knezevic. Karena itu, kami harus bisa menyamai atau setidaknya memiliki kualitas yang mendekati,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pelatih BNI 46 Roy Makpal, menuturkan, timnya dalam kondisi terbaik. Usai final four di Bandung lalu, Aji Maulana dkk sudah mulai berlatih. Dan Roy bersyukur seluruh timnya tak pincang alias tak ada yang cedera. “Puji syukur kami dalam kondisi 100 persen menjelang babak grand final ini. Kami siap bertempur habis-habisan untuk mempertahankan gelar juara kami tahun ini,” ujarnya. (dra/ang/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/