PARIS– Chelsea menuai malu besar ketika bertandang ke markas Paris saint Germain pada leg pertama babak perempat final Liga Champions di Parc des Princes, Kamis (3/4) dini hari WIB.
Tim berjuluk The Blues itu dipaksa mengakui ketangguhan PSG dengan skor 1-3. Kekalahan itu membuat tugas Chelsea di leg kedua semakin berat. Pasalnya, Chelsea dituntut menang dua gol tanpa kebobolan untuk lolos ke semifinal.
Meski begitu, Chelsea tak patah arang. Sebab, Chelsea memiliki kenangan manis ketika menekuk Napoli pada musim 2012 silam. Saat itu, Chelsea ditekuk Napoli dengan skor 1-3 pada leg pertama. Namun, Chelsea bangkit setelah menjungkalkan Napoli dengan skor 4-1 pada leg kedua. Hal itulah yang ingin diulangi Chelsea.
“Ketika kami memenangi Liga Champions pada 2012, kami juga mampu membalikkan keadaan melawan Napoli. Kami memiliki pemain dan karakter untuk melakukannya,” terang bek Chelsea, Gary Cahill pada Radio 5.
“Namun ini memang hal yang mengerikan ketika kebobolan gol ketiga. Itu adalah pukulan telak. Kalah 1-2 sebenarnya tidak apa-apa. Namun gol ketiga PSG membuat perubahan besar,” tegas Cahill. (jos/jpnn)
PARIS– Chelsea menuai malu besar ketika bertandang ke markas Paris saint Germain pada leg pertama babak perempat final Liga Champions di Parc des Princes, Kamis (3/4) dini hari WIB.
Tim berjuluk The Blues itu dipaksa mengakui ketangguhan PSG dengan skor 1-3. Kekalahan itu membuat tugas Chelsea di leg kedua semakin berat. Pasalnya, Chelsea dituntut menang dua gol tanpa kebobolan untuk lolos ke semifinal.
Meski begitu, Chelsea tak patah arang. Sebab, Chelsea memiliki kenangan manis ketika menekuk Napoli pada musim 2012 silam. Saat itu, Chelsea ditekuk Napoli dengan skor 1-3 pada leg pertama. Namun, Chelsea bangkit setelah menjungkalkan Napoli dengan skor 4-1 pada leg kedua. Hal itulah yang ingin diulangi Chelsea.
“Ketika kami memenangi Liga Champions pada 2012, kami juga mampu membalikkan keadaan melawan Napoli. Kami memiliki pemain dan karakter untuk melakukannya,” terang bek Chelsea, Gary Cahill pada Radio 5.
“Namun ini memang hal yang mengerikan ketika kebobolan gol ketiga. Itu adalah pukulan telak. Kalah 1-2 sebenarnya tidak apa-apa. Namun gol ketiga PSG membuat perubahan besar,” tegas Cahill. (jos/jpnn)