LONDON- Harapan Indonesia meraih emas di cabang olahraga (cabor) bulu tangkis Olimpiade London 2012 pupus sudah. Andalan merah putih di ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kandaas di semifinal kemarin.
Sempat unggul set pertama, Tontowi/Liliyana harus menyerah dari tangan ganda campuran China, Xu Chen/Ma Jin lewat pertandingan rubber set 23-21, 18-21, 13-21.
Bertanding di Wembley Arena, Tontowi/Liliyana sebenarnya sempat meraih kemenangan di set pembuka. Dipaksa deuce, Tontowi/Liliyana akhirnya sukses mengunci set pertama dengan skor 23-21 dalam waktu 26 menit.
Di set kedua, ganda campuran China mencoba bangkit. Ganda campuran peringkat dua dunia ini sukses membuat Tontowi/Liliyana selalu tertinggal sebelum akhirnya menutup set kedua dengan 18-21 juga dengan waktu 26 menit.
Pada set penentuan, Xu Chen/Ma Jin tampil lebih percaya diri. Sebaliknya, ganda campuran Indonesia tampak mulai keteteran dengan permainan cepat ganda campuran nomor dua China itu.
Perjuangan Tontowi/Liliyana akhirnya harus terhenti setelah Xu Chen/Ma Jin sukses memenangkan set penentuan dengan skor 21-13 hanya dalam waktu 18 menit sekaligus memupuskan harapan Indonesia mempertahankan tradisi emas olimpiade di cabor bulu tangkis.
Di partai final, Xu Chen/Ma Jin akan bertemu pemenang duel antara ganda campuran China lainnya, Zhang Nan/Zhao Yunlei (peringkat 1 dunia) melawan ganda campuran Denmark, Joachim Fischer/Christinna Pedersen (peringkat 3 dunia).
“Pastinya kecewa, tapi kalau lihat dari permainan kami juga sudah berusaha maksimal, mainnya sudah all out. Tapi ya hasilnya begini, inilah permainan, ada yang menang dan ada yang kalah. Kami tidak mau down, karena besok masih ada perebutan medali perunggu,” kata Liliyana seperti dilansir situs resmi PBSI kemarin malam.
Pasangan Indonesia ini sebetulnya sudah mengawali pertandingan dengan baik, meskipun beberapa kali gagal menyelesaikan game point, namun mereka berhasil mengamankan gim pertama yang dapat dijadikan bekal di gim selanjutnya.
“Kami sudah banyak tertekan, sudah terlalu jauh untuk mengejar ketertingalan, sudah terlalu berat. Saya pribadi tegang, merasa tekanan terlalu besar di gim ketiga, memikirkan menang kalah, jadi error-error sendiri,” ujar Tontowi yang tak dapat menyembunyikan kekecewaannya.
Berbeda dengan gim pertama, di gim kedua Tontowi/Liliyana kecolongan start dan tertinggal dalam perolehan angka. Begitu juga gim ketiga, mereka tertinggal hingga 2-6, karena banyak melakukan kesalahan sendiri, Tontowi terlihat beberapa kali gagal menyeberangkan bola di depan net dan salah mengantsipasi bola.
Di partai sebelumnya, pasangan ganda putra, Bona Septano/Muhammad Ahsan juga kandas di babak perempatfinal. Bona/Ahsan dipaksa menyerah di tangan ganda terbaik dunia asal Korea Selatan (Korsel), Chung Jae-sung/Lee Yong-dae. Mereka menyerah dua set langsung 12-21, 16-21. (bbs/jpnn/ful)