28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Dari Air tak Tumpah, Sepak Bola hingga Lari 10 K

Ketua KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu Menjenguk Mantan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap

MEDAN-Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan SE Ak MM menjenguk mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Marah Halim  Harahap yang sedang terbaring sakit di Rumah Sakit Permata Bunda Jalan SM Raja, Jumat (2/12) siang.

Kemarin siang, kondisi  Marah Halim yang lahir di Tabusira, Tapanuli Selatan, 28 Februari 1921 terlihat membaik.

Marah Halim yang dirawat sejak Sabtu (26/11) lalu karena sakit jantung saat dijenguk Gus Irawan ditemani anak dan sejumlah keluarga serta dokter yang merawat, yakni Prof Dr Abdul Majid SpPD-Lelef AIF FACC ahli penyakit  dalam, jantung dan pembuluh darah.

“Beliau adalah tokoh di Sumut dan juga sosok yang peduli dengan perkembangan olahraga di Sumut. Banyak gebrakan yang dilakukannya selama  menjabat sebagai gubernur selama 11 tahun,” kata Gus Irawan yang juga Direktur Utama PT Bank Sumut ini.

“Saya ingat kalau pulang  kampung melalui Rantau Prapat ke Gunung Tua. Karena jalannya sangat mulus, saat itu muncul istilah jika air diletakkan di gelas pun tidak tumpah. Ternyata beliau (Marah Halim, Red) masih ingat dengan istilah. Dulu yang mengerjakan jalan itu perusahaan berasal dari Korea,” ungkap Gus Irawan.

Memang, saat mendengar  ucapan Gus yang mengatakan “air diletakkan di gelas tidak tumpah”, mantan orang nomor satu di Sumut itu tertawa dan berupaya bangkit dengan tangan masih diinfus. Namun upayanya itu dilarang dokter dan pihak keluarga, sehingga akhirnya mantan Gubsu periode 1967 sampai 1978 itu hanya bisa melepaskan tawa.

Tak hanya berupaya memperbaiki sarana dan infrastruktur yang ada di Sumut, semasa masa baktinya sebagai Gubsu, Marah Halim pun terkenal sebagai sosok yang peduli dengan dunia olahraga.
Pria yang kini berusia 91 tahun itu pernah sangat beken dengan turnamen sepak bola bertajuk Marah Halim Cup yang diikuti perwakilan klub dari kawasan Asia dan Eropa.
Saking booming-nya even ini, tak ayal AFC dan FIFA pun mengagendakan even ini sebagai even resmi.

Karena besarnya perhatian yang diberikan Marah Halim pada dunia olah raga di Sumut, pada tahun 2009 lalu Pemprovsu lewat Disporasu bekerjasama dengan PASI Sumut menggelar lomba lari 10 K bertajuk Marah Halim 10 K.

“Saat itu belum masih sanggup untuk datang guna menyaksikan acara star dan finish yang berlangsung di Lapangan Benteng Medan,” sambung Gus.
“Salut, di usianya yang tak lagi muda, dia tetap memiliki semangat untuk memajukan olah raga di Sumut,” tambahnya.

Sementara itu menurut pengakuan salah seorang putri Marah Halim, kondisi kesehatan ayahanda tercinta sering terganggu menyusul  usianya yang kini memasuki sepuh.

Kondisinya kesehatannya terlihat semakin rapuh selepas sang istri meninggal dunia. “Namun begitu kami melihat jika ayah memiliki semangat untuk berupaya sembuh,” bilang sang putri
Guna menghindarkan hal-hal yang tak diinginkan, putri Marah Halim tadi menandaskan jika dia dan saudaranya selalu melarang sang ayah untuk tidak merokok lagi.

“Sudah tiga tahun lebih papi tidak merokok. Alhamdulillah itu membuat kondisinya terlihat lebih baik jika dibanding saat dia merokok,” tuntasnya. (jun)

Ketua KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu Menjenguk Mantan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap

MEDAN-Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan SE Ak MM menjenguk mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Marah Halim  Harahap yang sedang terbaring sakit di Rumah Sakit Permata Bunda Jalan SM Raja, Jumat (2/12) siang.

Kemarin siang, kondisi  Marah Halim yang lahir di Tabusira, Tapanuli Selatan, 28 Februari 1921 terlihat membaik.

Marah Halim yang dirawat sejak Sabtu (26/11) lalu karena sakit jantung saat dijenguk Gus Irawan ditemani anak dan sejumlah keluarga serta dokter yang merawat, yakni Prof Dr Abdul Majid SpPD-Lelef AIF FACC ahli penyakit  dalam, jantung dan pembuluh darah.

“Beliau adalah tokoh di Sumut dan juga sosok yang peduli dengan perkembangan olahraga di Sumut. Banyak gebrakan yang dilakukannya selama  menjabat sebagai gubernur selama 11 tahun,” kata Gus Irawan yang juga Direktur Utama PT Bank Sumut ini.

“Saya ingat kalau pulang  kampung melalui Rantau Prapat ke Gunung Tua. Karena jalannya sangat mulus, saat itu muncul istilah jika air diletakkan di gelas pun tidak tumpah. Ternyata beliau (Marah Halim, Red) masih ingat dengan istilah. Dulu yang mengerjakan jalan itu perusahaan berasal dari Korea,” ungkap Gus Irawan.

Memang, saat mendengar  ucapan Gus yang mengatakan “air diletakkan di gelas tidak tumpah”, mantan orang nomor satu di Sumut itu tertawa dan berupaya bangkit dengan tangan masih diinfus. Namun upayanya itu dilarang dokter dan pihak keluarga, sehingga akhirnya mantan Gubsu periode 1967 sampai 1978 itu hanya bisa melepaskan tawa.

Tak hanya berupaya memperbaiki sarana dan infrastruktur yang ada di Sumut, semasa masa baktinya sebagai Gubsu, Marah Halim pun terkenal sebagai sosok yang peduli dengan dunia olahraga.
Pria yang kini berusia 91 tahun itu pernah sangat beken dengan turnamen sepak bola bertajuk Marah Halim Cup yang diikuti perwakilan klub dari kawasan Asia dan Eropa.
Saking booming-nya even ini, tak ayal AFC dan FIFA pun mengagendakan even ini sebagai even resmi.

Karena besarnya perhatian yang diberikan Marah Halim pada dunia olah raga di Sumut, pada tahun 2009 lalu Pemprovsu lewat Disporasu bekerjasama dengan PASI Sumut menggelar lomba lari 10 K bertajuk Marah Halim 10 K.

“Saat itu belum masih sanggup untuk datang guna menyaksikan acara star dan finish yang berlangsung di Lapangan Benteng Medan,” sambung Gus.
“Salut, di usianya yang tak lagi muda, dia tetap memiliki semangat untuk memajukan olah raga di Sumut,” tambahnya.

Sementara itu menurut pengakuan salah seorang putri Marah Halim, kondisi kesehatan ayahanda tercinta sering terganggu menyusul  usianya yang kini memasuki sepuh.

Kondisinya kesehatannya terlihat semakin rapuh selepas sang istri meninggal dunia. “Namun begitu kami melihat jika ayah memiliki semangat untuk berupaya sembuh,” bilang sang putri
Guna menghindarkan hal-hal yang tak diinginkan, putri Marah Halim tadi menandaskan jika dia dan saudaranya selalu melarang sang ayah untuk tidak merokok lagi.

“Sudah tiga tahun lebih papi tidak merokok. Alhamdulillah itu membuat kondisinya terlihat lebih baik jika dibanding saat dia merokok,” tuntasnya. (jun)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/