SELANGOR- Kiprah tim putra SMA Trinitas Bandung dan SMAN 4 Jogjakarta di Turnamen SP Setia U-17 di Selangor, Malaysia, akan melalui jalan yang terjal. Dalam Technical Meeting (TM) yang berlangsung kemarin (2/7) di Summit Hotel, Selangor Malaysia, pihak penyelenggara menjelaskan, beberapa aturan baru yang digunakan dalam turnamen tersebut.
Beberapa aturan yang cukup frontal adalah pengurangan durasi waktu setiap kuarter pertandingan. Jika biasannya durasi waktu setiap kuarter adalah 10 menit, maka di turnamen tersebut berkurang menjadi hanya 8 menit per kuarter pada satu pertandingan.
Aturan lain yang tergolong baru adalah dalam hal pergantian pemain. Setiap tim hanya boleh memainkan enam orang pemain di kuarter pertama, serta enam pemain sisannya di kuarter kedua. Baru pada dua kuarter terakhir, setiap tim dibebaskan untuk menggunakan seluruh pemainnya.
Bagai sebagian besar tim, aturan tersebut tergolong baru. Namun pihak penyelenggara optimis peraturan tersebut akan mampu membuat kompetisi menjadi makin seru dan menarik. Seluruh pemain akan memiliki kesempatan untuk merasakan atmosfer pertandingan dalam level internasional.
“Saya berharap aturan itu akan mampu memacu semua para peserta untuk bermain dengan penuh semangat dan sportif,” ucap Liew Fook Seng, Technical Competition SP Setia U-17. Pihaknya pun berharap agar semua peserta bisa tampil lepas dan menikmati setiap pertandingan.
Sementara itu, skuad Trinitas sebutan SMA Trinitas Bandung dan Patbhe sebutan SMAN 4 Jogjakarta sudah tak sabar ingin segera memulai kompetisi. Meskipun aturan-aturan yang diberlakukan pada turnamen tersebut tergolong baru, kedua tim tersebut telah menyiapkan beberapa planing untuk menyiasatinnya.
“Aturan waktu 8 menit per kuarter pernah saya rasakan ketika menangani tim DBL Indonesia All-Star 2010 bertanding di Seattle, Amerika Serikat. Melalui aturan tersebut setiap tim dituntut untuk meminimalisir turnover dan memaksimalkan setiap peluang mencetak angka,” ucap Dicky Sastra Permana, manajer Trinitas.
Pria yang sempat menjadi headh coach putra tim DBL Indonesia All-Star 2010 itu akan lebih berhati-hati dalam melakukan rotasi antar pemainnya.” Kuncinya ada pada pemilihan pemain yang tepat dan berimbang. Apalagi kami juga buta dengan kekuatan para lawan di turnamen tersebut,” tambah Dicky.
Trinitas yang tergabung di grup A akan menjalani tiga pertandingan, yaitu menghadapi Taiwan, Setia Alam (Malaysia), dan Macau. Sementara Patbhe di grup B akan berhadapan dengan San Beda College (Filipina), Setia Eco Park (Malaysia), serta Zhu Hai (Tiongkok). (nay/jpnn)