30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Workshop Introduction to Sport Psychology for Performance Enhancement

Psikologi Olahraga Tentukan Prestasi Atlet

JIKA dipandang dari aspek kondisi kejiwaan seseorang dapat dikatakan bahwa faktor psikologi merupakan elemen penting dalam menentukan karakter diri hingga pada akhirnya dapat menjadi motivasi, emosi, kepercayaan diri dan interaksi sosial pada atlet.

Hal ini dikemukakan Ketua Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Dr dr Hj Liliana Puspasari SPd MKes pada kegiatan Workshop Introduction to Sport Psychology for Performance Enhancement Level 1 di Hotel Grandhika Jalan Dr Mansyur Medan, Jumat (5/5).

Workshop ini diadakan STOK Bina Guna bekerja sama dengan Universiti Sains Malaysia (USM). Workshop diikuti pelatih dan atlet KONI Sumut, KONI Medan, KONI Serdangbedagai, NPC Sumut, PPLP Sumut, Dispora Binjai serta sicvitas akademika STOK Bina Guna.

Liliana Puspasari menyebutkan bahwa langkah awal dalam mengelola psikologi diri menjadi cikal bakal perkembangan diri dapat dipahami melalui membaca psikologi konsep STIFin yang terdiri dari sensing, thingking, intuiting, feeling dan insting.

”Lima konsep tersebut merupakan mesin kecerdasan yang diperoleh melalui penggunaan sistem otak oleh para atlet yang terdiri dari tiga bagian kiri, kanan dan tengah,” katanya.

Dirincikan ketua STOK Bina Guna, atlet berpikir cenderung pada otak kiri bagian belakang (kecerdasan indrawi) memiliki karakter praktis, konkrit dan sesuai jangkauan. Atlet berpikir cenderung pada otak kiri bagian depan (kecerdasan berpikir) memiliki karakter berpikir logis, objektif dan efektif.

Atlet berpikir cenderung pada otak kanan bagian depan (kecerdasan indra keenam) memiliki karakter berpikir panjang, optimis dan terkonsep. Kemudian atlet berpikir cenderung pada otak kanan bagian depan (kecerdasan perasaan) memiliki karakter mengandalkan perasaan dan mengutamakan rasa.

”Dan terakhir atlet berpikir cenderung pada otak tengah (kecerdasan indra ketujuh) memiliki karakter spontan, pragramatis dan rela berkorban. Dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan atlet nantinya mengetahui posisi kecenderungan karakter sikapnya, ” sebut ketua STOK Bina Guna.

Liliana Puspasari juga mengutarakan bahwa psikologi diri pada prestasi olahraga yaitu personal factors (atlet), motivational factors (pelatih dan orangtua) dan environmental factors (lingkungan).

”Ketiga faktor ini memiliki keterkaitan faktor psikologis satu dengan lainnya. Dalam kegiatan olahraga, interaksi atlet dengan atlet, atlet dengan pelatih dan atlet dengan anggota tim lainnya dapat menimbulkan dampak psikologis,” katanya.

Kemudian pengendalian diri atlet meliputi emosi, konsentrasi, agresivitas dan kepercayaan diri. Untuk tips mengelola psikologi diri yakni berpikir positif, membuat catatan harian latihan mental (ketakutan, emosi dan percaya diri), penetapan sasaran, latihan relaksasi, latihan visualisasi dan imajeri serta latihan konsentrasi.

”Persiapkan kondisi mental melalui latihan terencana dengan baik seperti mental training dan mental preparation,” ungkap ketua STOK Bina Guna pada workshop pengantar psikologi olahraga untuk peningkatan kinerja level 1 tersebut.

Pentingnya psikologi olahraga untuk prestasi atlet juga diamini Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut Jhon Ismadi Lubis dan Ketua KONI Kota Medan Drs Edy H Sibarani MM. ”Kami menyadari bahwa salah satu faktor yang bisa mendongkrak prestasi lebih baik adalah psikolog. Disamping teknik, fisik dan sebagainya,” kata Sibarani sembari menceritakan pengalaman atlet bertarung PON di Kalimantan Timur.

Jhon Ismadi Lubis menambahkan pihaknya telah mendampingi atlet Sumut dengan tim psikolog untuk membawa peningkatan prestasi olahraga. Apalagi tahun depan Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).

”Sebanyak 752 atlet saat ini ikut Pelatda PON XXI 2004. Nanti 1 Juli, jadi seribu atlet. Mereka juga mendapatkan pembinaan karakter bangsa di Kodam I Bukit Barisan,” sebutnya.

Pemateri workshop, Ass Prof Garry Kuan dari Universiti Sains Malaysia secara detail menjabarkan manfaat dan teknis penanganan psikologi olahraga untuk meningkatkan prestasi. Ia juga melakukan demontrasi teknik psikologi pada mahasiswa STOK Bina Guna.

Garry Kuan yang berpengalaman banyak mendampingi atlet Malaysia dalam even internasional ini juga berujar pentingnya rasa percaya diri dan meningkatkan semangat bertanding. (dmp)

JIKA dipandang dari aspek kondisi kejiwaan seseorang dapat dikatakan bahwa faktor psikologi merupakan elemen penting dalam menentukan karakter diri hingga pada akhirnya dapat menjadi motivasi, emosi, kepercayaan diri dan interaksi sosial pada atlet.

Hal ini dikemukakan Ketua Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Dr dr Hj Liliana Puspasari SPd MKes pada kegiatan Workshop Introduction to Sport Psychology for Performance Enhancement Level 1 di Hotel Grandhika Jalan Dr Mansyur Medan, Jumat (5/5).

Workshop ini diadakan STOK Bina Guna bekerja sama dengan Universiti Sains Malaysia (USM). Workshop diikuti pelatih dan atlet KONI Sumut, KONI Medan, KONI Serdangbedagai, NPC Sumut, PPLP Sumut, Dispora Binjai serta sicvitas akademika STOK Bina Guna.

Liliana Puspasari menyebutkan bahwa langkah awal dalam mengelola psikologi diri menjadi cikal bakal perkembangan diri dapat dipahami melalui membaca psikologi konsep STIFin yang terdiri dari sensing, thingking, intuiting, feeling dan insting.

”Lima konsep tersebut merupakan mesin kecerdasan yang diperoleh melalui penggunaan sistem otak oleh para atlet yang terdiri dari tiga bagian kiri, kanan dan tengah,” katanya.

Dirincikan ketua STOK Bina Guna, atlet berpikir cenderung pada otak kiri bagian belakang (kecerdasan indrawi) memiliki karakter praktis, konkrit dan sesuai jangkauan. Atlet berpikir cenderung pada otak kiri bagian depan (kecerdasan berpikir) memiliki karakter berpikir logis, objektif dan efektif.

Atlet berpikir cenderung pada otak kanan bagian depan (kecerdasan indra keenam) memiliki karakter berpikir panjang, optimis dan terkonsep. Kemudian atlet berpikir cenderung pada otak kanan bagian depan (kecerdasan perasaan) memiliki karakter mengandalkan perasaan dan mengutamakan rasa.

”Dan terakhir atlet berpikir cenderung pada otak tengah (kecerdasan indra ketujuh) memiliki karakter spontan, pragramatis dan rela berkorban. Dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan atlet nantinya mengetahui posisi kecenderungan karakter sikapnya, ” sebut ketua STOK Bina Guna.

Liliana Puspasari juga mengutarakan bahwa psikologi diri pada prestasi olahraga yaitu personal factors (atlet), motivational factors (pelatih dan orangtua) dan environmental factors (lingkungan).

”Ketiga faktor ini memiliki keterkaitan faktor psikologis satu dengan lainnya. Dalam kegiatan olahraga, interaksi atlet dengan atlet, atlet dengan pelatih dan atlet dengan anggota tim lainnya dapat menimbulkan dampak psikologis,” katanya.

Kemudian pengendalian diri atlet meliputi emosi, konsentrasi, agresivitas dan kepercayaan diri. Untuk tips mengelola psikologi diri yakni berpikir positif, membuat catatan harian latihan mental (ketakutan, emosi dan percaya diri), penetapan sasaran, latihan relaksasi, latihan visualisasi dan imajeri serta latihan konsentrasi.

”Persiapkan kondisi mental melalui latihan terencana dengan baik seperti mental training dan mental preparation,” ungkap ketua STOK Bina Guna pada workshop pengantar psikologi olahraga untuk peningkatan kinerja level 1 tersebut.

Pentingnya psikologi olahraga untuk prestasi atlet juga diamini Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut Jhon Ismadi Lubis dan Ketua KONI Kota Medan Drs Edy H Sibarani MM. ”Kami menyadari bahwa salah satu faktor yang bisa mendongkrak prestasi lebih baik adalah psikolog. Disamping teknik, fisik dan sebagainya,” kata Sibarani sembari menceritakan pengalaman atlet bertarung PON di Kalimantan Timur.

Jhon Ismadi Lubis menambahkan pihaknya telah mendampingi atlet Sumut dengan tim psikolog untuk membawa peningkatan prestasi olahraga. Apalagi tahun depan Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).

”Sebanyak 752 atlet saat ini ikut Pelatda PON XXI 2004. Nanti 1 Juli, jadi seribu atlet. Mereka juga mendapatkan pembinaan karakter bangsa di Kodam I Bukit Barisan,” sebutnya.

Pemateri workshop, Ass Prof Garry Kuan dari Universiti Sains Malaysia secara detail menjabarkan manfaat dan teknis penanganan psikologi olahraga untuk meningkatkan prestasi. Ia juga melakukan demontrasi teknik psikologi pada mahasiswa STOK Bina Guna.

Garry Kuan yang berpengalaman banyak mendampingi atlet Malaysia dalam even internasional ini juga berujar pentingnya rasa percaya diri dan meningkatkan semangat bertanding. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/