MEDAN-Jelang duel dengan Persikab Bandung, Minggu (9/6) mendatang, PSMS PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) masih terus mencari komposisi terbaiknya. Tak terkecuali di lini depan. Saat ini masih Saktiawan Sinaga yang tetap menempati posisi utama. Sementara untuk rekan duetnya Edy masih kerap bongkar pasang.
Sejauh ini hanya ada dua opsi. Jecky Pasarella dan Safri Koto. Kebetulan, kedua nama itu juga sudah mencetak gol. Jecky telah menjaringkan tiga gol. Sementara Safri Koto mencetak satu gol. Keduanya juga punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menariknya Safri Koto yang berstatus junior mampu mencuri perhatian dari dua laga belakangan. Ia pertama kali diturunkan menjadi pemain pengganti saat menghadapi Persika Karawang. Selanjutnya Edy mempercayakannya di posisi starter. Tepatnya saat duel kontra Lampung FC. Kepercayaan itu tak disa-siakannya dengan mencetak gol penyama kedudukan.
Apalagi Jecky belakangan ini tidak fit dengan menderita cedera kepala. “Jecky dan Safri Koto punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jecky sebenarnya cukup baik. Apalagi rajin menjemput bola. Tapi cenderung egois. Padahal harusnya kita bermain itu lebih kolektif bukan hanya individu,” jelasnya.
Safri Koto yang merupakan alumni skuad PON Sumut sejatinya juga tak kalah baik secara kemampuan individu. Namun ia lemah dalam penyelesaian akhir. Saat duel dengan Persitara, Safri Koto membuat cukup banyak peluang yang sayangnya tak berujung gol.
“Koto, dia tipikal mengobrak-abrik lini pertahanan lawan,. berani individu melewati pemain bawah lawan dan duel di lini pertahanan lawan. Tapi, dia lemah di finishing touch,” ujarnya.
Untuk duel kontra Persikab nanti, Edy masih belum menentukan siapa sosok lebih tepat mendampingi “Sebelumnya Jecky kurang sehat karena beberapa merasakan nyeri di kepalanya. Kami akan lihat dulu di persiapan jelang keberangkatan ini siapa di antara mereka yang jadi tandem Sakti,” beber eks stoper PSMS era 90 an tersebut.
Sementara untuk lini tengah rotasi tak terelakkan. Apalagi Zulkarnain absen. Sejauh ini para pemain muda kerap dapat kepercayaan. “Saya mainkan pemain muda selain ingin menambah jam terbang mereka juga harus memenuhi kuota 500 menit per pemain muda sesuai ketentuan LPIS. Sejauh ini hanya Agung yang memenuhinya,” jelasnya. PSMS Medan dijadwalkan akan bertolak hari ini (7/6) dari Medan menuju Bandung dengan kekuatan 18 pemain. (don)
Mencari Tandem Saktiawan
MEDAN-Jelang duel dengan Persikab Bandung, Minggu (9/6) mendatang, PSMS PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) masih terus mencari komposisi terbaiknya. Tak terkecuali di lini depan. Saat ini masih Saktiawan Sinaga yang tetap menempati posisi utama. Sementara untuk rekan duetnya Edy masih kerap bongkar pasang.
Sejauh ini hanya ada dua opsi. Jecky Pasarella dan Safri Koto. Kebetulan, kedua nama itu juga sudah mencetak gol. Jecky telah menjaringkan tiga gol. Sementara Safri Koto mencetak satu gol. Keduanya juga punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menariknya Safri Koto yang berstatus junior mampu mencuri perhatian dari dua laga belakangan. Ia pertama kali diturunkan menjadi pemain pengganti saat menghadapi Persika Karawang. Selanjutnya Edy mempercayakannya di posisi starter. Tepatnya saat duel kontra Lampung FC. Kepercayaan itu tak disa-siakannya dengan mencetak gol penyama kedudukan.
Apalagi Jecky belakangan ini tidak fit dengan menderita cedera kepala. “Jecky dan Safri Koto punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jecky sebenarnya cukup baik. Apalagi rajin menjemput bola. Tapi cenderung egois. Padahal harusnya kita bermain itu lebih kolektif bukan hanya individu,” jelasnya.
Safri Koto yang merupakan alumni skuad PON Sumut sejatinya juga tak kalah baik secara kemampuan individu. Namun ia lemah dalam penyelesaian akhir. Saat duel dengan Persitara, Safri Koto membuat cukup banyak peluang yang sayangnya tak berujung gol.
“Koto, dia tipikal mengobrak-abrik lini pertahanan lawan,. berani individu melewati pemain bawah lawan dan duel di lini pertahanan lawan. Tapi, dia lemah di finishing touch,” ujarnya.
Untuk duel kontra Persikab nanti, Edy masih belum menentukan siapa sosok lebih tepat mendampingi “Sebelumnya Jecky kurang sehat karena beberapa merasakan nyeri di kepalanya. Kami akan lihat dulu di persiapan jelang keberangkatan ini siapa di antara mereka yang jadi tandem Sakti,” beber eks stoper PSMS era 90 an tersebut.
Sementara untuk lini tengah rotasi tak terelakkan. Apalagi Zulkarnain absen. Sejauh ini para pemain muda kerap dapat kepercayaan. “Saya mainkan pemain muda selain ingin menambah jam terbang mereka juga harus memenuhi kuota 500 menit per pemain muda sesuai ketentuan LPIS. Sejauh ini hanya Agung yang memenuhinya,” jelasnya. PSMS Medan dijadwalkan akan bertolak hari ini (7/6) dari Medan menuju Bandung dengan kekuatan 18 pemain. (don)