Tetap Ingin Menang

Jarang-jarang timnas Indonesia melakoni pertandingan ujicoba menghadapi tim yang mapan dari belahan benua lain. Padahal, selain latihan yang maksimal, disisi lain, ujicoba melawan tim-tim elit pun dapat meningkatkan semangat dan mental bertanding, selain bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan yang telah dialami Si Merah Putih.

Atas dasar itu, manajemen timnas mengundang tim bertabur bintang yang menjadi pernah tiga kali menjadi runner up Piala Dunia (1974, 1978 dan 2010) serta juara Piala Eropa (1988), Belanda.
Tim yang identik dengan sepak bola menyerang ini bakal menyulitkan anak asuh Jacksen F Tiago. Karenanya, pelatih asal Brasil itu pun mematangkan strategi permainan bertahan pada latihan yang berlangsung kemarin.
“Kami fokuskan di taktik bertahan. Ini akan terus dilakukan sampai besok (hari ini, red),” katanya seusai sesi latihan tadi malam.
Dalam strategi bertahan itu, Jacksen terlihat mulai memakemkan strategi dengan memaksimalkan empat bek dan dua gelandang. Empat bek yang dicoba di awal adalah Hengky Ardiles di bek kiri, Victor Igbonefo, dan M Roby sebagai bek tengah, dan Ruben Sanadi bertugas menjadi bek kanan. Sedangkan Raphael Maitimo dan Ahmad Jufriyanto diposisikan sebagai holding midfielder.
Selama sekitar 20 menit,”para pemain tersebut dilatih langsung oleh Jacksen untuk mengantisipasi serangan dari sisi sayap kanan maupun kiri. Dia memprediksi serangan dari sisi sayap bakal dimaksimalkan oleh Belanda. “Kami ingin pemain maksimal. Ada keseimbangan antara bertahan dan menyerang,” ujarnya.
Latihan timnas kemarin ditutup dengan menu set piece dari tendangan penjuru. Tujuannya, untuk memberikan variasi dalam menyerang maupun variasi antisipasi dalam bertahan.
Menu latihan yang dijalankan oleh Jacksen ini diakui oleh Raphael Maitimo sangat penting. Dia menyebut Jacksen meminta pemain untuk selalu fokus dan disiplin dalam menjaga daerah pertahanan.
Meskipun latihan itu terlihat monoton, Raphael mengaku senang dengan materi tersebut. “Menu latihan ini akan membuat pemain semakin terbiasa dalam pertandingan nanti,” ujar pemain kelahiran Belanda itu.
Saat disinggung peluangnya untuk diturunkan sebagai pemain utama, Raphael menyerahkan sepenuhnya kepada sang pelatih. Jika dipercaya menjadi starter, sebagai pemain naturalisasi yang melawan negara asalnya, dia siap memberikan yang terbaik.
“Ini kesempatan yang tidak bisa terjadi setiap tahun. Setiap pemain tentu akan menampilkan permainan terbaiknya, begitu juga saya,” tegasnya.
Lantas, bagaimana dengan persiapan De Oranje menatap pertandingan ini? Apakah Louis van Gaal tidak memandang timnas Indonesia yang saat ini ada di urutan 170 di daftar peringkat FIFA?
“Saya sudah menganalisis Indonesia, ketika mereka bermain melawan Arab Saudi. Saya sudah melihat level Indonesia dan oleh karenanya saya mempersiapkan pemain saya sedemikian rupa, karena kami selalu menaruh respek pada lawan-lawan kami,” ucapnya.
“Saya tegaskan, kami tidak akan menganggap remeh lawan-lawan kami. Tapi, kami tidak hanya memainkan pertandingan persahabatan di sini. Kami juga menyebarkan pengetahuan dan infrastruktur kami. Besok pagi kami juga akan melakukan coaching clinic. Ini adalah bentuk kami untuk menyebarkan pengetahuan kami,” sambungnya.
Van Gaal membawa 20 pemain ke Jakarta minus Rafael van der Vaart, yang harus absen setelah mengalami cedera seusai latihan. Tidak dipanggil pemain lain untuk mengisi tempat bintang klub Hamburg SV itu.
Untuk friendly game melawan Indonesia (dan China pada 11 Juni), mantan pelatih Ajax, Barcelona, AZ Alkmaar, dan Bayern Munich itu melibatkan cukup banyak pemain muda. Ia juga memanggil empat pemain newcomer yaitu Miquel Nelom, Lerin Duarte, Jens Toornstra dan Ricky van Wolfswinkel.
“Ya, saya menyeleksi banyak pemain muda. Saya pikir, mereka tampil begitu baik dan sebelum ditunjuk menjadi pelatih saya diminta untuk memberikan banyak kesempatan pada pemain muda, tapi kami tetap mengincar kemenangan,” tandasnya sembari menyebut jika Arjen Robben siap untuk dimainkan. (aam/ttg)

Jarang-jarang timnas Indonesia melakoni pertandingan ujicoba menghadapi tim yang mapan dari belahan benua lain. Padahal, selain latihan yang maksimal, disisi lain, ujicoba melawan tim-tim elit pun dapat meningkatkan semangat dan mental bertanding, selain bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh mana perkembangan yang telah dialami Si Merah Putih.

Atas dasar itu, manajemen timnas mengundang tim bertabur bintang yang menjadi pernah tiga kali menjadi runner up Piala Dunia (1974, 1978 dan 2010) serta juara Piala Eropa (1988), Belanda.
Tim yang identik dengan sepak bola menyerang ini bakal menyulitkan anak asuh Jacksen F Tiago. Karenanya, pelatih asal Brasil itu pun mematangkan strategi permainan bertahan pada latihan yang berlangsung kemarin.
“Kami fokuskan di taktik bertahan. Ini akan terus dilakukan sampai besok (hari ini, red),” katanya seusai sesi latihan tadi malam.
Dalam strategi bertahan itu, Jacksen terlihat mulai memakemkan strategi dengan memaksimalkan empat bek dan dua gelandang. Empat bek yang dicoba di awal adalah Hengky Ardiles di bek kiri, Victor Igbonefo, dan M Roby sebagai bek tengah, dan Ruben Sanadi bertugas menjadi bek kanan. Sedangkan Raphael Maitimo dan Ahmad Jufriyanto diposisikan sebagai holding midfielder.
Selama sekitar 20 menit,”para pemain tersebut dilatih langsung oleh Jacksen untuk mengantisipasi serangan dari sisi sayap kanan maupun kiri. Dia memprediksi serangan dari sisi sayap bakal dimaksimalkan oleh Belanda. “Kami ingin pemain maksimal. Ada keseimbangan antara bertahan dan menyerang,” ujarnya.
Latihan timnas kemarin ditutup dengan menu set piece dari tendangan penjuru. Tujuannya, untuk memberikan variasi dalam menyerang maupun variasi antisipasi dalam bertahan.
Menu latihan yang dijalankan oleh Jacksen ini diakui oleh Raphael Maitimo sangat penting. Dia menyebut Jacksen meminta pemain untuk selalu fokus dan disiplin dalam menjaga daerah pertahanan.
Meskipun latihan itu terlihat monoton, Raphael mengaku senang dengan materi tersebut. “Menu latihan ini akan membuat pemain semakin terbiasa dalam pertandingan nanti,” ujar pemain kelahiran Belanda itu.
Saat disinggung peluangnya untuk diturunkan sebagai pemain utama, Raphael menyerahkan sepenuhnya kepada sang pelatih. Jika dipercaya menjadi starter, sebagai pemain naturalisasi yang melawan negara asalnya, dia siap memberikan yang terbaik.
“Ini kesempatan yang tidak bisa terjadi setiap tahun. Setiap pemain tentu akan menampilkan permainan terbaiknya, begitu juga saya,” tegasnya.
Lantas, bagaimana dengan persiapan De Oranje menatap pertandingan ini? Apakah Louis van Gaal tidak memandang timnas Indonesia yang saat ini ada di urutan 170 di daftar peringkat FIFA?
“Saya sudah menganalisis Indonesia, ketika mereka bermain melawan Arab Saudi. Saya sudah melihat level Indonesia dan oleh karenanya saya mempersiapkan pemain saya sedemikian rupa, karena kami selalu menaruh respek pada lawan-lawan kami,” ucapnya.
“Saya tegaskan, kami tidak akan menganggap remeh lawan-lawan kami. Tapi, kami tidak hanya memainkan pertandingan persahabatan di sini. Kami juga menyebarkan pengetahuan dan infrastruktur kami. Besok pagi kami juga akan melakukan coaching clinic. Ini adalah bentuk kami untuk menyebarkan pengetahuan kami,” sambungnya.
Van Gaal membawa 20 pemain ke Jakarta minus Rafael van der Vaart, yang harus absen setelah mengalami cedera seusai latihan. Tidak dipanggil pemain lain untuk mengisi tempat bintang klub Hamburg SV itu.
Untuk friendly game melawan Indonesia (dan China pada 11 Juni), mantan pelatih Ajax, Barcelona, AZ Alkmaar, dan Bayern Munich itu melibatkan cukup banyak pemain muda. Ia juga memanggil empat pemain newcomer yaitu Miquel Nelom, Lerin Duarte, Jens Toornstra dan Ricky van Wolfswinkel.
“Ya, saya menyeleksi banyak pemain muda. Saya pikir, mereka tampil begitu baik dan sebelum ditunjuk menjadi pelatih saya diminta untuk memberikan banyak kesempatan pada pemain muda, tapi kami tetap mengincar kemenangan,” tandasnya sembari menyebut jika Arjen Robben siap untuk dimainkan. (aam/ttg)