25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Turun di Nomor 61 Kg Tantangan Eko Yuli

EMAS:
Eko Yuli mengangkat beban saat beraksi di Asian Games 2018. Eko meraih emas
di nomor 62 kg.

Atlet angkat berat putra Indonesia Eko Yuli Irawan sudah mulai mempersiapkan diri untuk SEA Games 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020. Biasa bertanding di nomor 62 kg, Eko akan mulai berlatih di nomor 61 kg akhir tahun nanti.

Untuk diketahui, Eko yang baru saja meraih medali emas Asian Games 2018 terpaksa harus turun ke nomor 61 kg karena nomor 62 kg sudah tidak dipertandingkan lagi di SEA Games 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.

Eko yang tak ingin perubahan nomor ini mempupus harapannya untuk bersinar di dua kejuaraan besar tersebut pun mengaku sudah siap berlatih di nomor baru. “Iya, turun jadi 61 kg di mulai dari 1 November 2018 ini sampai seterusnya, mulai dari SEA Games 2019 nanti sampai Olimpiade Tokyo 2020,” kata Eko.

Menurut Eko, perubahan nomor nantinya bukan hanya terjadi di nomornya saja. Nomor lain seperti 56 kg, 69 kg, dan 77 kg juga akan berubah menjadi 55 kg, 67 kg, serta 73 kg.

Eko sendiri tidak memusingkan perubahan tersebut. Menurut Eko, pola latihan yang dilakukannya kemungkinan akan terus berjalan seperti biasa. “ Paling kalau sudah turun kelas, dietnya sudah harus dimulai lebih awal. Latihannya juga tidak mesti di nomor 61 kg terus,” katanya.

Eko mengaku sama sekali tidak masalah ia harus turun kelas dari nomor 62 kg ke nomor 61 kg. Eko menilai, dengan sudah terbiasa di nomor yang lebih berat, nomor yang lebih ringan semestinya tidak jadi masalah.

“Kalau sudah terbiasa di bobot tersebut (62 kg, Red), seharusnya tidak ada masalah di performa nantinya (di nomor 61 kg, Red),” ujar Eko.

Meski demikian, Eko sendiri belum pernah menjajal latihan di nomor 61 kg. “Untuk latihan di nomor 61 kg baru mulai nanti bulan November untuk persiapan SEA Games 2019. Mudah-mudahan tidak ada kendala,” ujarnya lagi.

Eko menuturkan, sembari menunggu bulan November, ia masih terus menghabiskan sisa program latihannya yang ada sekarang. “Karena program latihan yang sekarang itu untuk persiapan jangka panjang menuju Olimpiade 2020,” ujar Eko. (isa/jpc/don)

EMAS:
Eko Yuli mengangkat beban saat beraksi di Asian Games 2018. Eko meraih emas
di nomor 62 kg.

Atlet angkat berat putra Indonesia Eko Yuli Irawan sudah mulai mempersiapkan diri untuk SEA Games 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020. Biasa bertanding di nomor 62 kg, Eko akan mulai berlatih di nomor 61 kg akhir tahun nanti.

Untuk diketahui, Eko yang baru saja meraih medali emas Asian Games 2018 terpaksa harus turun ke nomor 61 kg karena nomor 62 kg sudah tidak dipertandingkan lagi di SEA Games 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020.

Eko yang tak ingin perubahan nomor ini mempupus harapannya untuk bersinar di dua kejuaraan besar tersebut pun mengaku sudah siap berlatih di nomor baru. “Iya, turun jadi 61 kg di mulai dari 1 November 2018 ini sampai seterusnya, mulai dari SEA Games 2019 nanti sampai Olimpiade Tokyo 2020,” kata Eko.

Menurut Eko, perubahan nomor nantinya bukan hanya terjadi di nomornya saja. Nomor lain seperti 56 kg, 69 kg, dan 77 kg juga akan berubah menjadi 55 kg, 67 kg, serta 73 kg.

Eko sendiri tidak memusingkan perubahan tersebut. Menurut Eko, pola latihan yang dilakukannya kemungkinan akan terus berjalan seperti biasa. “ Paling kalau sudah turun kelas, dietnya sudah harus dimulai lebih awal. Latihannya juga tidak mesti di nomor 61 kg terus,” katanya.

Eko mengaku sama sekali tidak masalah ia harus turun kelas dari nomor 62 kg ke nomor 61 kg. Eko menilai, dengan sudah terbiasa di nomor yang lebih berat, nomor yang lebih ringan semestinya tidak jadi masalah.

“Kalau sudah terbiasa di bobot tersebut (62 kg, Red), seharusnya tidak ada masalah di performa nantinya (di nomor 61 kg, Red),” ujar Eko.

Meski demikian, Eko sendiri belum pernah menjajal latihan di nomor 61 kg. “Untuk latihan di nomor 61 kg baru mulai nanti bulan November untuk persiapan SEA Games 2019. Mudah-mudahan tidak ada kendala,” ujarnya lagi.

Eko menuturkan, sembari menunggu bulan November, ia masih terus menghabiskan sisa program latihannya yang ada sekarang. “Karena program latihan yang sekarang itu untuk persiapan jangka panjang menuju Olimpiade 2020,” ujar Eko. (isa/jpc/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/