32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

ISG Terancam Batal

JAKARTA-Even Islamic Solidarity Games (ISG) pada Juni mendatang di Pekanbaru, Riau, terancam batal. Sebab, dana penyelenggaraan kegiatan dua tahunan itu masih kurang Rp80 miliar dari kebutuhan total Rp200 miliar. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan ISG sangat mungkin tidak berjalan sesuai rencana.

“Opsinya ada tiga. Pertama, ISG tetap jalan di Pekanbaru sesuai jadwal. Kedua, ISG berlangsung sesuai jadwal tapi tidak di Pekanbaru, kita pindahkan ke kota lain. Ketiga, tetap di Pekanbaru tapi mundur,” kata Roy usai raker di Komisi 10 DPR kemarin (6/3).

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, dana Rp 80 miliar itu baru dana pelaksanaan. Padahal, persoalan di Pekanbaru tidak hanya soal pelaksanaan. Masalah venue juga sampai sekarang masih ruwet. Stadion Utama Riau yang anyar itu sekarang digembok dan tidak boleh dipakai. Sebab, dana pembangunan belum lunas.

“Ini aneh. Stadion yang seharusnya sudah selesai sejak PON lalu sampai sekarang kok belum lunas. Anggaran pembangunan stadion mencapai Rp1,3 triliun. Yang belum dibayar Rp147 miliar,” katanya.

Roy mengungkapkan, pelaksanaan ISG tidak karuan juga karena status Ketua Panitia yang juga Gubernur Riau Rusli Zainal menjadi tersangka korupsi PON XVIII. Karena itu, hari ini Roy bertolak ke Pekanbaru untuk membicarakan persiapan teknis. Jika ternyata tuan rumah masih keteteran, dia akan dengan tegas mengambil salah satu dari opsi yang ada. “Kita harus berani ambil resiko,” tegasnya. (bbs/jpnn)

JAKARTA-Even Islamic Solidarity Games (ISG) pada Juni mendatang di Pekanbaru, Riau, terancam batal. Sebab, dana penyelenggaraan kegiatan dua tahunan itu masih kurang Rp80 miliar dari kebutuhan total Rp200 miliar. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan ISG sangat mungkin tidak berjalan sesuai rencana.

“Opsinya ada tiga. Pertama, ISG tetap jalan di Pekanbaru sesuai jadwal. Kedua, ISG berlangsung sesuai jadwal tapi tidak di Pekanbaru, kita pindahkan ke kota lain. Ketiga, tetap di Pekanbaru tapi mundur,” kata Roy usai raker di Komisi 10 DPR kemarin (6/3).

Politikus Partai Demokrat itu menambahkan, dana Rp 80 miliar itu baru dana pelaksanaan. Padahal, persoalan di Pekanbaru tidak hanya soal pelaksanaan. Masalah venue juga sampai sekarang masih ruwet. Stadion Utama Riau yang anyar itu sekarang digembok dan tidak boleh dipakai. Sebab, dana pembangunan belum lunas.

“Ini aneh. Stadion yang seharusnya sudah selesai sejak PON lalu sampai sekarang kok belum lunas. Anggaran pembangunan stadion mencapai Rp1,3 triliun. Yang belum dibayar Rp147 miliar,” katanya.

Roy mengungkapkan, pelaksanaan ISG tidak karuan juga karena status Ketua Panitia yang juga Gubernur Riau Rusli Zainal menjadi tersangka korupsi PON XVIII. Karena itu, hari ini Roy bertolak ke Pekanbaru untuk membicarakan persiapan teknis. Jika ternyata tuan rumah masih keteteran, dia akan dengan tegas mengambil salah satu dari opsi yang ada. “Kita harus berani ambil resiko,” tegasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/