25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terhindar dari Sanksi Berat, PSSI Sumut Usulkan Liga Dipercepat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keputusan FIFA tidak memberikan sanksi berat bagi sepak bola Indonesia mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Mereka pun memuji lobi Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

“Kita bersyukur Indonesia hanya mendapat sanksi administrasi. Jadi semua insan sepak bola di Indonesia mulai dari pemain, pelatih, official, dan lainnya bisa tenang,” ujar Anggota Komite Eksekutif Asprov PSSI Sumut, Julius Raja kepada Sumut Pos, Jumat (7/4).

Dengan sanksi ringan tersebut, Julius Raja mengatakan, sepak bola Indonesia bisa menyusun program selanjutnya. Termasuk mempercepat pelaksanaan kompetisi musim 2023/2024 karena Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.

“Karena Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia, jadi kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 seharusnya bisa dipercepat. Liga 2 yang semula dijadwalkan digelar November mendatang, bisa dipercepat mulai Juni atau Juli,” sarannya.

Usulan untuk mempercepat kompetisi tersebut akan dibawa Asprov PSSI Sumut pada Kongres Tahunan PSSI, Mei mendatang. Ini dilakukan agar para pemain tidak menunggu terlalu lama.

“Kalau November memang terlalu lama. Jadi kita mengusulkan dipercepat. Kemarin kan alasannya karena pelaksanan Piala Dunia U-20. Nah, sekarang kan sudah batal, jadi bisa dipercepat pelaksanaannya,” tambah Julius Raja.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersyukur karena Indonesia terhindar dari sanksi berat setelah FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20 2023. Erick menambahkan, organisasi sepak bola internasional tersebut hanya memberikan sanksi administrasi kepada PSSI.

“Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT. Doa dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah,” ujar Erick yang tengah berada di Paris, Prancis, Kamis (6/4).

Erick menambahkan, dirinya mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepak bola Indonesia.

Saat bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino, Erick juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium yang dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.

“Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia,” tambahnya.

Bagi Erick, sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepak bola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

“Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini,” pungkasnya. (jpg/dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keputusan FIFA tidak memberikan sanksi berat bagi sepak bola Indonesia mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Mereka pun memuji lobi Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

“Kita bersyukur Indonesia hanya mendapat sanksi administrasi. Jadi semua insan sepak bola di Indonesia mulai dari pemain, pelatih, official, dan lainnya bisa tenang,” ujar Anggota Komite Eksekutif Asprov PSSI Sumut, Julius Raja kepada Sumut Pos, Jumat (7/4).

Dengan sanksi ringan tersebut, Julius Raja mengatakan, sepak bola Indonesia bisa menyusun program selanjutnya. Termasuk mempercepat pelaksanaan kompetisi musim 2023/2024 karena Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.

“Karena Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia, jadi kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 seharusnya bisa dipercepat. Liga 2 yang semula dijadwalkan digelar November mendatang, bisa dipercepat mulai Juni atau Juli,” sarannya.

Usulan untuk mempercepat kompetisi tersebut akan dibawa Asprov PSSI Sumut pada Kongres Tahunan PSSI, Mei mendatang. Ini dilakukan agar para pemain tidak menunggu terlalu lama.

“Kalau November memang terlalu lama. Jadi kita mengusulkan dipercepat. Kemarin kan alasannya karena pelaksanan Piala Dunia U-20. Nah, sekarang kan sudah batal, jadi bisa dipercepat pelaksanaannya,” tambah Julius Raja.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersyukur karena Indonesia terhindar dari sanksi berat setelah FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20 2023. Erick menambahkan, organisasi sepak bola internasional tersebut hanya memberikan sanksi administrasi kepada PSSI.

“Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT. Doa dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah,” ujar Erick yang tengah berada di Paris, Prancis, Kamis (6/4).

Erick menambahkan, dirinya mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepak bola Indonesia.

Saat bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino, Erick juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium yang dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.

“Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepak bola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia,” tambahnya.

Bagi Erick, sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepak bola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

“Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini,” pungkasnya. (jpg/dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/