25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Empat Ganda Campuran ke Perempat-final

JAKARTA-Ganda campuran kembali membuktikan diri sebagai nomor yang layak diandalkan Indonesia. Sebanyak empat pasangan berhasil menembus babak perempat-final All England yang berlangsung di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris.

Prestasi ganda campuran di turnamen Bulu Tangkis tertua tersebut merupakan sebuah lonjakan prestasi yang signifikan. Mengingat tahun lalu pada babak perempat-final, Indonesia hanya meloloskan satu wakil. Yakni Tontowi Ahmda/Liliyana Natsir yang kemudian tampil sebagai juara.

Empat wakil Indonesia di babak perempat-final adalah Fran Kurniawan/Shendy Puspa, M Rijal/Debby Susanto, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Markis Kido/Pia Zebadiah. Tiga nama awal adalah penggawa Pelatnas. Selain mereka, ganda putra M Ahsan/Hendra Setiawan juga lolos ke perempat-final setelah menundukkan pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 23-21, 21-16.

Menanggapi prestasi tersebut Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky, mengaku bangga. Sebab, di luar Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, perkembangan pasangan lain menunjukkan kemajuan. “Pastinya sangat bangga. Fran/Shendy menunjukkan prestasi naik. Rijal/Debby juga konsisten. Semoga prestasi ini bisa terus dilanjutkan. Kalau bisa All Indonesian final di ganda campuran pastinya sangat luar biasa,” kata Richard.

Raihan Fran/Shendy dianggap Richard yang paling mengejutkan. Berjumpa pasangan asal Malaysia yang jadi unggulan ketiga All England, Fran/Shendy bisa menekuk Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-15, 21-17. Padahal, tahun lalu Peng Soon/Liu Ying adalah semifinalis All England. “Lawan sepertinya tidak cocok dengan bola-bola kami. Kami juga bisa mengatasi pukulan Chan yang panjang-panjang, tidak seperti pemain Tiongkok yang tajam,” ujar Shendy, seperti ditulis situs resmi PB PBSI.

“Walaupun kalah secara ranking, tapi secara permainan kami tidak kalah. Kemampuan kami imbang,” kata Fran dalam situs resmi PB PBSI.

Fran/Shendy adalah pemain rangking sembilan. Sedang lawannya ada di posisi tiga.

Di sisi lain, tunggal putra Indonesia kembali kehilangan Pebulu Tangkis terbaiknya, Sony Dwi Kuncoro. Di babak kedua, Sony yang bertemu wakil Denmark Jan O Jorgensen memilih menyerah karena cedera punggung yang menyerangnya pada game pertama. Saat itu skor 11-7 untuk Jorgensen.

Dengan mundurnya Sony, harapan tunggal putra Indonesia tinggal tersisa pada Tommy Sugiarto. (dra/ttg/jpnn)

JAKARTA-Ganda campuran kembali membuktikan diri sebagai nomor yang layak diandalkan Indonesia. Sebanyak empat pasangan berhasil menembus babak perempat-final All England yang berlangsung di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris.

Prestasi ganda campuran di turnamen Bulu Tangkis tertua tersebut merupakan sebuah lonjakan prestasi yang signifikan. Mengingat tahun lalu pada babak perempat-final, Indonesia hanya meloloskan satu wakil. Yakni Tontowi Ahmda/Liliyana Natsir yang kemudian tampil sebagai juara.

Empat wakil Indonesia di babak perempat-final adalah Fran Kurniawan/Shendy Puspa, M Rijal/Debby Susanto, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Markis Kido/Pia Zebadiah. Tiga nama awal adalah penggawa Pelatnas. Selain mereka, ganda putra M Ahsan/Hendra Setiawan juga lolos ke perempat-final setelah menundukkan pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin 23-21, 21-16.

Menanggapi prestasi tersebut Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky, mengaku bangga. Sebab, di luar Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, perkembangan pasangan lain menunjukkan kemajuan. “Pastinya sangat bangga. Fran/Shendy menunjukkan prestasi naik. Rijal/Debby juga konsisten. Semoga prestasi ini bisa terus dilanjutkan. Kalau bisa All Indonesian final di ganda campuran pastinya sangat luar biasa,” kata Richard.

Raihan Fran/Shendy dianggap Richard yang paling mengejutkan. Berjumpa pasangan asal Malaysia yang jadi unggulan ketiga All England, Fran/Shendy bisa menekuk Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-15, 21-17. Padahal, tahun lalu Peng Soon/Liu Ying adalah semifinalis All England. “Lawan sepertinya tidak cocok dengan bola-bola kami. Kami juga bisa mengatasi pukulan Chan yang panjang-panjang, tidak seperti pemain Tiongkok yang tajam,” ujar Shendy, seperti ditulis situs resmi PB PBSI.

“Walaupun kalah secara ranking, tapi secara permainan kami tidak kalah. Kemampuan kami imbang,” kata Fran dalam situs resmi PB PBSI.

Fran/Shendy adalah pemain rangking sembilan. Sedang lawannya ada di posisi tiga.

Di sisi lain, tunggal putra Indonesia kembali kehilangan Pebulu Tangkis terbaiknya, Sony Dwi Kuncoro. Di babak kedua, Sony yang bertemu wakil Denmark Jan O Jorgensen memilih menyerah karena cedera punggung yang menyerangnya pada game pertama. Saat itu skor 11-7 untuk Jorgensen.

Dengan mundurnya Sony, harapan tunggal putra Indonesia tinggal tersisa pada Tommy Sugiarto. (dra/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/