30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pantang Kalah!

istimewa
SIAP: Timnas Indonesia U-16 siap menyingkirkan Malaysia pada semifinal di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8).

Timnas Indonesia U-16 dipastikan menghadapi rival bebuyutannya, Malaysia, di semifinal Piala AFF U-16 2018 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8) malam nanti. Catatan buruk menghantui skuat Garuda Asia saat menghadapi Malaysia.

Laga ini sejatinya menarik, karena ke-dua tim pernah bersua di fase gugur pada Piala AFF U-16 2013 silam. Saat itu, skuad Garuda Asia masih dipoles oleh pelatih Mundari Karya.

Pada ajang yang berlangsung di Myanmar tersebut, Indonesia berhadapan sampai dua kali dengan Malaysia. Kedua tim menunjukkan permainan yang berimbang karena keduanya berakhir di waktu normal dengan skor imbang. Di fase grup imbang dengan skor kacamata, di partai puncak saat itu, imbang 1-1.

Tapi, saat harus menjalani babak adu penalti, karena di U-16 tak ada injury time dan pertandingan yang imbang langsung lanjut adu penalti, Indonesia takluk 2-3.

Saat disinggung hal tersebut, Fakhri menegaskan bahwa timnya kali ini sudah bersiap dengan matang. Setiap detil kemungkinan yang akan terjadi dalam sebuah pertandingan sudah diantisipasi olehnya.

“Ya, ada persiapan latihan tambahan untuk eksekusi penalti, untuk antipasi kalau ada tendangan penalti. Kami ingin pemain semakin percaya diri, lebih siap, dan tenang karena kondisi ini sudah dilatih. Kami yakin kami bisa menang. Kalau saya tidak optimistis, bagaimana dengan pemain saya,” ungkapnya.

Skuad Garuda Asia menjadi juara grup dengan rekor sempurna. Tak kehilangan satu poin pun, dan juga punya catatan memasukkan dan kemasukan yang apik. Yakni, dengan 21 kali memasukkan bola ke gawang lawan dan hanya tiga kali kebobolan. Bahkan, di dua laga terakhir Indonesia sukses cleansheet.

Fakhri Husaini tak terlihat takut ataupun gusar. Meski selama ini Malaysia kerap membuat sulit Indonesia, dia meyakini pemainnya sudah sangat siap. Bahkan, dia tak mengkhawatirkan akan berjumpa Malaysia atau Laos.

“Sama seperti yang saya bilang kemarin, kami tidak akan mengubah sikap. Kami siap ketemu lawannya siapa saja entah itu Laos atau Malaysia karena kami yakin setiap tim yang lolos ke semifinal adalah tim yang terbaik di grup masing-masing,” ungkap Fakhri.

Sementara itu, Malaysia adalah tim yang terseok. Harimau Malaya sempat terluka dan nyaris tak bisa lolos ke simifinal. Beruntung, di laga terakhir pada Selasa (7/8) petang tadi, mereka menang atas Laos 1-0. Mengawali turnamen mereka sempat takluk atas Thailand, mereka juga dibuat deg-degan karena Laos bermain imbang dengan Thailand. Beruntung, Malaysia memenangi laga terakhir. Mereka lolos setelah mengoleksi 9 poin.

Pelatih Timnas Malaysia U-16, Raja Azlan Shah, menganggap Indonesia sebagai lawan tangguh dengan organisasi permainan yang sangat bagus. Raja memprediksi tekanan yang akan diberikan suporter terkait aksi mengunggah Bendera Indonesia secara terbalik yang dilakukan Muhammad Amirul Ashrafiq Hanifah, bakal berlanjut.

“Masalah ini juga akan berlanjut, meski saya berharap tidak ada lagi setelah Amirul meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia,” tutur Raja.

Raja mengaku sudah mengetahui kekuatan Indonesia karena kedua pernah bertemu pada laga uji coba pada 6 Juli 2018 di MBPJ Stadium, Petaling Jaya, Malaysia. Ketika itu, tim besutan Fakhri Husaini tumbang dengan skor 3-4 dari tim Negeri Jiran. “Bedanya saat itu kami tuan rumah, Indonesia tandang. Sekarang, kami yang away dan Indonesia tuan rumah,” jelas Raja. (dkk/jpnn/don)

istimewa
SIAP: Timnas Indonesia U-16 siap menyingkirkan Malaysia pada semifinal di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8).

Timnas Indonesia U-16 dipastikan menghadapi rival bebuyutannya, Malaysia, di semifinal Piala AFF U-16 2018 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (9/8) malam nanti. Catatan buruk menghantui skuat Garuda Asia saat menghadapi Malaysia.

Laga ini sejatinya menarik, karena ke-dua tim pernah bersua di fase gugur pada Piala AFF U-16 2013 silam. Saat itu, skuad Garuda Asia masih dipoles oleh pelatih Mundari Karya.

Pada ajang yang berlangsung di Myanmar tersebut, Indonesia berhadapan sampai dua kali dengan Malaysia. Kedua tim menunjukkan permainan yang berimbang karena keduanya berakhir di waktu normal dengan skor imbang. Di fase grup imbang dengan skor kacamata, di partai puncak saat itu, imbang 1-1.

Tapi, saat harus menjalani babak adu penalti, karena di U-16 tak ada injury time dan pertandingan yang imbang langsung lanjut adu penalti, Indonesia takluk 2-3.

Saat disinggung hal tersebut, Fakhri menegaskan bahwa timnya kali ini sudah bersiap dengan matang. Setiap detil kemungkinan yang akan terjadi dalam sebuah pertandingan sudah diantisipasi olehnya.

“Ya, ada persiapan latihan tambahan untuk eksekusi penalti, untuk antipasi kalau ada tendangan penalti. Kami ingin pemain semakin percaya diri, lebih siap, dan tenang karena kondisi ini sudah dilatih. Kami yakin kami bisa menang. Kalau saya tidak optimistis, bagaimana dengan pemain saya,” ungkapnya.

Skuad Garuda Asia menjadi juara grup dengan rekor sempurna. Tak kehilangan satu poin pun, dan juga punya catatan memasukkan dan kemasukan yang apik. Yakni, dengan 21 kali memasukkan bola ke gawang lawan dan hanya tiga kali kebobolan. Bahkan, di dua laga terakhir Indonesia sukses cleansheet.

Fakhri Husaini tak terlihat takut ataupun gusar. Meski selama ini Malaysia kerap membuat sulit Indonesia, dia meyakini pemainnya sudah sangat siap. Bahkan, dia tak mengkhawatirkan akan berjumpa Malaysia atau Laos.

“Sama seperti yang saya bilang kemarin, kami tidak akan mengubah sikap. Kami siap ketemu lawannya siapa saja entah itu Laos atau Malaysia karena kami yakin setiap tim yang lolos ke semifinal adalah tim yang terbaik di grup masing-masing,” ungkap Fakhri.

Sementara itu, Malaysia adalah tim yang terseok. Harimau Malaya sempat terluka dan nyaris tak bisa lolos ke simifinal. Beruntung, di laga terakhir pada Selasa (7/8) petang tadi, mereka menang atas Laos 1-0. Mengawali turnamen mereka sempat takluk atas Thailand, mereka juga dibuat deg-degan karena Laos bermain imbang dengan Thailand. Beruntung, Malaysia memenangi laga terakhir. Mereka lolos setelah mengoleksi 9 poin.

Pelatih Timnas Malaysia U-16, Raja Azlan Shah, menganggap Indonesia sebagai lawan tangguh dengan organisasi permainan yang sangat bagus. Raja memprediksi tekanan yang akan diberikan suporter terkait aksi mengunggah Bendera Indonesia secara terbalik yang dilakukan Muhammad Amirul Ashrafiq Hanifah, bakal berlanjut.

“Masalah ini juga akan berlanjut, meski saya berharap tidak ada lagi setelah Amirul meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia,” tutur Raja.

Raja mengaku sudah mengetahui kekuatan Indonesia karena kedua pernah bertemu pada laga uji coba pada 6 Juli 2018 di MBPJ Stadium, Petaling Jaya, Malaysia. Ketika itu, tim besutan Fakhri Husaini tumbang dengan skor 3-4 dari tim Negeri Jiran. “Bedanya saat itu kami tuan rumah, Indonesia tandang. Sekarang, kami yang away dan Indonesia tuan rumah,” jelas Raja. (dkk/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/