26.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Merah Putih ditantang Gajah Putih

Indonesia vs Thailand
Indonesia vs Thailand

SUMUTPOS.CO  – Jika boleh memilih, Indonesia tentu berharap bukan Thailand yang menjadi lawannya di final AFF 2016. Namun kenyataan itu harus dihadapi. Merah Putih ditantang si Gajah Putih pada laga puncak turnamen sepak bola bergengsi Asia Tenggara itu setelah menyingkirkan Myanmar dengan kemenangan 4-0 di Rajamangala Stadium, Kamis (8/12) malam.

Dengan keunggulan dua gol, Thailand memang di atas angin untuk lolos ke final. Namun mereka tetap bermain ngotot pada laga kemarin. Meskipun butuh waktu 33 menit bagi  Sarawut Masuk mencetak gol perdana Thailand.

Pasca jeda, tim Gajah Putih lebih beringas. Gol kedua Thailand dicetak oleh Theerathong Bunmathan melalui penalti pada menit ke-66. Sepakan 12 pas diberikan karena pelanggaran keras kapten Myanmar, Yan Aung Kyaw, di kotak terlarang.

Pemain yang menggantikan Teerasil Dangda, Siroch Chattong mencetak gol ketiga Thailand pada laga ini saat memasuki menit ke-75.

Lalu, gol pamungkas Thailand dicetak Chanathip Songkrasin pada menit ke-82. Kemenangan ini membuat Thailand mengantongi agregat 6-0.

Pada laga itu Myanmar juga harus kehilangan pelatihnya Gerd Zeise yang diusir wasit karena protes terlalu keras.

Bagi Indonesia, Thailand jelas menjadi momok. Pertemuan kontra Thailand merupakan kali kedua di ajang ini. Sebelumnya Indonesia tumbang dari Thailand di penyisihan awal grup dengan skor 2-4. Sempat menyamakan skor 2-2 setelah tertinggal dua gol, gawang Kurnia Meiga kala itu digetarkan Therasil Dangda dua kali di 10 menit terakhir.

Sementara di final AFF sendiri, ini menjadi pertemuan yang ketiga. Sebelumnya kedua tim bertemu di final pada tahun 2000 dan 2002. Kala itu dua kali Indonesia harus mengakui keunggulan Negeri Gajah Putih. Tahun 2000, Indonesia tumbang 1-4. Sementara tahun 2002, Indonesia kalah adu penalti 2-4. Menariknya pelatih Thailand saat ini, Kiatisuk Senamuang turut bermain di kedua laga final itu.

“Yang penting percaya diri saja, mas. Penyerang Thailand sangat berbahaya. Kami sudah tahu kualitas permainan mereka di babak penyisihan kemarin. Kalau kami nggak percaya diri, ya pasti kalah, ” ujar bek Merah Putih, Beny Wahyudi di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).

Beny pun mengakui bahwa salah satu PR terberat dirinya bersama rekan-rekannya di lini belakang adalah mematikan pergerakan striker andalan Thailand, Teerasil Dangda.

“Pasti akan berat dan butuh usaha untuk menghentikan Teerasil. Tapi bukan berarti kami tidak bisa. Kami bisa masuk final, kami pun pasti bisa mengalahkan Thailand. Apalagi kami akan main di kandang, ” kata Beny.

Sebelumnya pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang sudah menantikan pertemuan ini sejak lolos penyisihan.

“Ya, saya senang kami lolos dengan sempurna. Selamat juga bagi Indonesia yang telah mengikuti kami. Mungkin kita bisa bertemu lagi di final!” ujar Kiatisuk kepada FOX Sports sebelumnya. (bbs/don)

Indonesia vs Thailand
Indonesia vs Thailand

SUMUTPOS.CO  – Jika boleh memilih, Indonesia tentu berharap bukan Thailand yang menjadi lawannya di final AFF 2016. Namun kenyataan itu harus dihadapi. Merah Putih ditantang si Gajah Putih pada laga puncak turnamen sepak bola bergengsi Asia Tenggara itu setelah menyingkirkan Myanmar dengan kemenangan 4-0 di Rajamangala Stadium, Kamis (8/12) malam.

Dengan keunggulan dua gol, Thailand memang di atas angin untuk lolos ke final. Namun mereka tetap bermain ngotot pada laga kemarin. Meskipun butuh waktu 33 menit bagi  Sarawut Masuk mencetak gol perdana Thailand.

Pasca jeda, tim Gajah Putih lebih beringas. Gol kedua Thailand dicetak oleh Theerathong Bunmathan melalui penalti pada menit ke-66. Sepakan 12 pas diberikan karena pelanggaran keras kapten Myanmar, Yan Aung Kyaw, di kotak terlarang.

Pemain yang menggantikan Teerasil Dangda, Siroch Chattong mencetak gol ketiga Thailand pada laga ini saat memasuki menit ke-75.

Lalu, gol pamungkas Thailand dicetak Chanathip Songkrasin pada menit ke-82. Kemenangan ini membuat Thailand mengantongi agregat 6-0.

Pada laga itu Myanmar juga harus kehilangan pelatihnya Gerd Zeise yang diusir wasit karena protes terlalu keras.

Bagi Indonesia, Thailand jelas menjadi momok. Pertemuan kontra Thailand merupakan kali kedua di ajang ini. Sebelumnya Indonesia tumbang dari Thailand di penyisihan awal grup dengan skor 2-4. Sempat menyamakan skor 2-2 setelah tertinggal dua gol, gawang Kurnia Meiga kala itu digetarkan Therasil Dangda dua kali di 10 menit terakhir.

Sementara di final AFF sendiri, ini menjadi pertemuan yang ketiga. Sebelumnya kedua tim bertemu di final pada tahun 2000 dan 2002. Kala itu dua kali Indonesia harus mengakui keunggulan Negeri Gajah Putih. Tahun 2000, Indonesia tumbang 1-4. Sementara tahun 2002, Indonesia kalah adu penalti 2-4. Menariknya pelatih Thailand saat ini, Kiatisuk Senamuang turut bermain di kedua laga final itu.

“Yang penting percaya diri saja, mas. Penyerang Thailand sangat berbahaya. Kami sudah tahu kualitas permainan mereka di babak penyisihan kemarin. Kalau kami nggak percaya diri, ya pasti kalah, ” ujar bek Merah Putih, Beny Wahyudi di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).

Beny pun mengakui bahwa salah satu PR terberat dirinya bersama rekan-rekannya di lini belakang adalah mematikan pergerakan striker andalan Thailand, Teerasil Dangda.

“Pasti akan berat dan butuh usaha untuk menghentikan Teerasil. Tapi bukan berarti kami tidak bisa. Kami bisa masuk final, kami pun pasti bisa mengalahkan Thailand. Apalagi kami akan main di kandang, ” kata Beny.

Sebelumnya pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang sudah menantikan pertemuan ini sejak lolos penyisihan.

“Ya, saya senang kami lolos dengan sempurna. Selamat juga bagi Indonesia yang telah mengikuti kami. Mungkin kita bisa bertemu lagi di final!” ujar Kiatisuk kepada FOX Sports sebelumnya. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/