26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Yaya Toure Hat-trick Pemain Terbaik Afrika

Yaya_Toure______________PBLAGOS- Yaya Toure mendapat kado yang sangat indah pada awal 2014. Gelandang Manchester City itu ditabalkan sebagai pemain terbaik Afrika 2013. Itu merupakan gelar ketiga secara beruntun bagi Yaya.

Pemain berusia 30 tahun itu mengalahkan Didier Drogba dan John Obi Mikel. Gelar yang diraih Yaya sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab, Yaya tak mampu memberikan satupun gelar pada City di musim lalu.

Dilihat dari pencapaian tim, Drogba dan Mikel jelas lebih unggul. Drogba mengantarkan Galatasaray juara Liga Turki dan lolos ke perempat final Liga Champions. Sementara, Mikel memiliki andil besar ketika Chelsea merebut gelar juara Liga Europa.

Dengan gelar itu, Yaya menyejajarkan diri dengan Abedi Pele dan Samuel Eto’o yang juga sukses membukukan hat-trick pemain terbaik Afrika. Abedi Pele membukukannya pada 1991-1993 silam, sementara Eto’o melakukannya pada 2003-2005 lalu.

Namun, secara keseluruhan, Yaya masih kalah dibanding kedua pemain itu. Abedi Pele dan Eto’o sama-sama sudah merebut empat gelar pemain terbaik Afrika.

Di sisi lain, kegagalan menjadi pemain terbaik membuat ambisi Drogba menyamai torehan George Weah berantakan. Drogba kini baru membukukan dua gelar, tertinggal satu tropi dari Weah.

Mikel juga tak kalah sedih. Kesuksesannya bersama Chelsea dan mengantarkan Nigeria merebut gelar Piala Afrika ternyata tak cukup membantunya menjadi pemain terbaik. Kegagalan Mikel semakin menambah panjang puasa gelar pemain Nigeria. Penggawa Nigeria terakhir yang sukses menjadi pemain terbaik Afrika ialah Nwankwo Kanu pada edisi 1999 atau 14 tahun silam. (jos/jpnn)

Yaya_Toure______________PBLAGOS- Yaya Toure mendapat kado yang sangat indah pada awal 2014. Gelandang Manchester City itu ditabalkan sebagai pemain terbaik Afrika 2013. Itu merupakan gelar ketiga secara beruntun bagi Yaya.

Pemain berusia 30 tahun itu mengalahkan Didier Drogba dan John Obi Mikel. Gelar yang diraih Yaya sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab, Yaya tak mampu memberikan satupun gelar pada City di musim lalu.

Dilihat dari pencapaian tim, Drogba dan Mikel jelas lebih unggul. Drogba mengantarkan Galatasaray juara Liga Turki dan lolos ke perempat final Liga Champions. Sementara, Mikel memiliki andil besar ketika Chelsea merebut gelar juara Liga Europa.

Dengan gelar itu, Yaya menyejajarkan diri dengan Abedi Pele dan Samuel Eto’o yang juga sukses membukukan hat-trick pemain terbaik Afrika. Abedi Pele membukukannya pada 1991-1993 silam, sementara Eto’o melakukannya pada 2003-2005 lalu.

Namun, secara keseluruhan, Yaya masih kalah dibanding kedua pemain itu. Abedi Pele dan Eto’o sama-sama sudah merebut empat gelar pemain terbaik Afrika.

Di sisi lain, kegagalan menjadi pemain terbaik membuat ambisi Drogba menyamai torehan George Weah berantakan. Drogba kini baru membukukan dua gelar, tertinggal satu tropi dari Weah.

Mikel juga tak kalah sedih. Kesuksesannya bersama Chelsea dan mengantarkan Nigeria merebut gelar Piala Afrika ternyata tak cukup membantunya menjadi pemain terbaik. Kegagalan Mikel semakin menambah panjang puasa gelar pemain Nigeria. Penggawa Nigeria terakhir yang sukses menjadi pemain terbaik Afrika ialah Nwankwo Kanu pada edisi 1999 atau 14 tahun silam. (jos/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/