Sukses Indonesia meraih juara umum di SEA Games 2011 tak lepas dari status tuan rumah. Dengan status itu, Indonesia bisa memasukkan cabor-cabor yang menguntungkan. Namun, hal itu tak berlaku di SEA Games 2013. Beberapa cabor proyeksi emas ternyata dicoret dari keikut sertaan. Di antaranya ialah Sepatu Roda, Voli Pantai, Senam hingga Tenis.
Karena itu, Program Indonesia Emas (Prima) perlu membuat strategi jitu guna mewujudkan target mempertahankan gelar juara umum. Pasalnya, demi memenuhi target itu, Indonesia harus mendapatkan minimal 13 emas. SEA Games sendiri akan mempertandingkan 40 cabor dengan 460 nomor. “Kami terus mengkalkulasi jumlah cabor yang memang proyeksi emas. Cabor-cabor itu tidak boleh menurun. Mereka harus meningkat performanya,” terang Kasatlak Prima Suryadharma.
Beberapa cabor yang mengkhawatirkan adalah di sektor beladiri. Maklum, penilaian untuk beladiri memang sangat subjektif. Tuan rumah diprediksi bisa memanfaatkan statusnya untuk mengeruk keuntungan.
Selain itu, cabor-cabor tambahan yang tidak familiar juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Indonesia pernah punya pengalaman serupa ketika mempertandingkan panjat dinding dan sepatu roda di SEA Games 2011 lalu. Ketika itu, sepatu roda berhasil merebut 12 emas alias sapu bersih. “Itulah hak tuan rumah. Mereka bisa memasukkan cabor yang memang dianggap menguntungkan,” tambah Suryadharma.
Koordinator cabor terukur Hadi Wihardja menambahkan, pihaknya saat ini hanya perlu untuk mematangkan strategi guna mencapai target tersebut. Cara paling utama ialah dengan menggenjot cabor-cabor yang potensi mengeruk banyak emas. Di antaranya adalah Menembak, Atletik, Aquatik serta Beladiri. “Di multieven, jika bisa menguasai cabor-cabor itu, peluang menjadi juara umum sangat besar. Ini yang menjadi PR kami semua,” tandas mantan lifter Timnas tersebut. (jos/mas/jpnn)
Sukses Indonesia meraih juara umum di SEA Games 2011 tak lepas dari status tuan rumah. Dengan status itu, Indonesia bisa memasukkan cabor-cabor yang menguntungkan. Namun, hal itu tak berlaku di SEA Games 2013. Beberapa cabor proyeksi emas ternyata dicoret dari keikut sertaan. Di antaranya ialah Sepatu Roda, Voli Pantai, Senam hingga Tenis.
Karena itu, Program Indonesia Emas (Prima) perlu membuat strategi jitu guna mewujudkan target mempertahankan gelar juara umum. Pasalnya, demi memenuhi target itu, Indonesia harus mendapatkan minimal 13 emas. SEA Games sendiri akan mempertandingkan 40 cabor dengan 460 nomor. “Kami terus mengkalkulasi jumlah cabor yang memang proyeksi emas. Cabor-cabor itu tidak boleh menurun. Mereka harus meningkat performanya,” terang Kasatlak Prima Suryadharma.
Beberapa cabor yang mengkhawatirkan adalah di sektor beladiri. Maklum, penilaian untuk beladiri memang sangat subjektif. Tuan rumah diprediksi bisa memanfaatkan statusnya untuk mengeruk keuntungan.
Selain itu, cabor-cabor tambahan yang tidak familiar juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Indonesia pernah punya pengalaman serupa ketika mempertandingkan panjat dinding dan sepatu roda di SEA Games 2011 lalu. Ketika itu, sepatu roda berhasil merebut 12 emas alias sapu bersih. “Itulah hak tuan rumah. Mereka bisa memasukkan cabor yang memang dianggap menguntungkan,” tambah Suryadharma.
Koordinator cabor terukur Hadi Wihardja menambahkan, pihaknya saat ini hanya perlu untuk mematangkan strategi guna mencapai target tersebut. Cara paling utama ialah dengan menggenjot cabor-cabor yang potensi mengeruk banyak emas. Di antaranya adalah Menembak, Atletik, Aquatik serta Beladiri. “Di multieven, jika bisa menguasai cabor-cabor itu, peluang menjadi juara umum sangat besar. Ini yang menjadi PR kami semua,” tandas mantan lifter Timnas tersebut. (jos/mas/jpnn)
