28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tenis Harus Mengacu Olimpiade

JAKARTA-Dicoretnya beberapa cabor Olimpiade di SEA Games 2013 mengundang cibiran banyak pihak. Langkah itu dianggap mengurangi iklim kompetisi di negara Asia Tenggara. Kabid Binpres PP Pelti Wailan Walalangi mengatakan, kebijakan itu merupakan sebuah tindakan tak beralasan.
“Bagaimana mungkin jika cabor dipertandingkan di Olimpiade malah dicoret di SEA Games. Ini guyonan,” jelas Wailan, Sabtu (9/2).

Jika pola seperti itu terus dipertahankan, negara-negara Asia Tenggara tentu bakal semakin keteteran di Olimpiade. Sebagai catatan, pada Olimpiade 2012 lalu, tidak ada satupun negara Asia Tenggara yang sanggup meraih emas. Sinyal buruk itu dianggap sebagai bentuk kemunduran bagi olahraga Asia Tenggara.

“Kami mengimbau agar ini yang terakhir. Di SEA Games selanjutnya, cabor-cabor yang dipertandingkan harus mengacu Olimpiade,” tandas Wailan.
Selain itu, cabor-cabor Olimpiade tentu bakal meningkatkan gengsi penyelenggaraan SEA Games. Jika hanya mempertandingkan cabor yang menguntungkan satu negara, maka hal itu akan menodai semangat SEA Games sebagai ajang kompetisi yang ketat.

Karenanya, semua cabor yang dipertandingkan di Olimpiade semestinya bisa digelar di SEA Games. “Di multieven seharusnya Olimpiade adalah sebuah tujuan puncak. Pola pikir seperti ini yang harus ditanamkan,” tegas Wailan lagi.

Seperti diketahui, beberapa cabor Olimpiade memang dicoret dari SEA Games. Di antaranya ialah Senam, Tenis, dan Voli Pantai. Bagi Indonesia, tiga cabor itu memiliki peran vital sebagai pendulang emas. Voli Pantai misalnya. Dalam lima SEA Games terakhir, Indonesia selalu bisa melaju ke tangga juara di sektor putra. (jos/mas/jpnn)

JAKARTA-Dicoretnya beberapa cabor Olimpiade di SEA Games 2013 mengundang cibiran banyak pihak. Langkah itu dianggap mengurangi iklim kompetisi di negara Asia Tenggara. Kabid Binpres PP Pelti Wailan Walalangi mengatakan, kebijakan itu merupakan sebuah tindakan tak beralasan.
“Bagaimana mungkin jika cabor dipertandingkan di Olimpiade malah dicoret di SEA Games. Ini guyonan,” jelas Wailan, Sabtu (9/2).

Jika pola seperti itu terus dipertahankan, negara-negara Asia Tenggara tentu bakal semakin keteteran di Olimpiade. Sebagai catatan, pada Olimpiade 2012 lalu, tidak ada satupun negara Asia Tenggara yang sanggup meraih emas. Sinyal buruk itu dianggap sebagai bentuk kemunduran bagi olahraga Asia Tenggara.

“Kami mengimbau agar ini yang terakhir. Di SEA Games selanjutnya, cabor-cabor yang dipertandingkan harus mengacu Olimpiade,” tandas Wailan.
Selain itu, cabor-cabor Olimpiade tentu bakal meningkatkan gengsi penyelenggaraan SEA Games. Jika hanya mempertandingkan cabor yang menguntungkan satu negara, maka hal itu akan menodai semangat SEA Games sebagai ajang kompetisi yang ketat.

Karenanya, semua cabor yang dipertandingkan di Olimpiade semestinya bisa digelar di SEA Games. “Di multieven seharusnya Olimpiade adalah sebuah tujuan puncak. Pola pikir seperti ini yang harus ditanamkan,” tegas Wailan lagi.

Seperti diketahui, beberapa cabor Olimpiade memang dicoret dari SEA Games. Di antaranya ialah Senam, Tenis, dan Voli Pantai. Bagi Indonesia, tiga cabor itu memiliki peran vital sebagai pendulang emas. Voli Pantai misalnya. Dalam lima SEA Games terakhir, Indonesia selalu bisa melaju ke tangga juara di sektor putra. (jos/mas/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/