30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Karena Tangan Mati Rasa

CASEY Stoner kehilangan posisi terdepan hanya beberapa lap  menjelang finis. Seusai balapan, ia mengaku bahwa tangan kanannya mati rasa sehingga ia kehilangan kendali penuh atas motornya.

Stoner yang mengawali balapan di Sirkuit Losail, Senin (9/4) dinihari WIB, dari posisi dua, berhasil memberikan tekanan kepada Jorge Lorenzo selepas start. Posisi Stoner sempat disalip oleh Dani Pedrosa, sebelum akhirnya ia berhasil mengklaim kembali posisinya dan menyalip Lorenzo di  lap kelima.
Stoner pun tampak tak terkejar sekalinya berada di depan. Ia bahkan bisa menciptakan keunggulan hingga 2,1 detik atas Lorenzo. Tetapi, beberapa lap menjelang balapan usai, kecepatannya tampak menurun dan motornya tampak bergetar ketika memasuki tikungan. Alhasil, ia pun dilewati Lorenzo dan Pedrosa sehingga hanya finis di urutan ketiga.

“Semuanya bermula sangat awal, satu lap sebelum saya memimpin balapan. Ketika itu saya sudah mulai merasakan mati rasa di tangan saya dan tangan kanan saya menegang,” ungkapnya di Autosport.

“Setelah saya memimpin selama beberapa lap, saya mulai merasakan masalah dengan tekanan pada tangan saya. Saya mulai kehilangan cengkraman, dan kehilangan semua tekanan.”

“Jadi, saya mulai membalap dengan halus dan tidak seagresif biasanya,” tukasnya.
Stoner jelas kecewa dengan hasil tersebut. Ia menyebut, rasanya seperti membiarkan kemenangan itu berlalu begitu saja. “Saya sedikit kecewa. Saya merasa seperti pebalap terbelakang, membiarkan semuanya lewat begitu saja dan berjalan dengan pelan,” tukasnya. (bbs/jpnn)

CASEY Stoner kehilangan posisi terdepan hanya beberapa lap  menjelang finis. Seusai balapan, ia mengaku bahwa tangan kanannya mati rasa sehingga ia kehilangan kendali penuh atas motornya.

Stoner yang mengawali balapan di Sirkuit Losail, Senin (9/4) dinihari WIB, dari posisi dua, berhasil memberikan tekanan kepada Jorge Lorenzo selepas start. Posisi Stoner sempat disalip oleh Dani Pedrosa, sebelum akhirnya ia berhasil mengklaim kembali posisinya dan menyalip Lorenzo di  lap kelima.
Stoner pun tampak tak terkejar sekalinya berada di depan. Ia bahkan bisa menciptakan keunggulan hingga 2,1 detik atas Lorenzo. Tetapi, beberapa lap menjelang balapan usai, kecepatannya tampak menurun dan motornya tampak bergetar ketika memasuki tikungan. Alhasil, ia pun dilewati Lorenzo dan Pedrosa sehingga hanya finis di urutan ketiga.

“Semuanya bermula sangat awal, satu lap sebelum saya memimpin balapan. Ketika itu saya sudah mulai merasakan mati rasa di tangan saya dan tangan kanan saya menegang,” ungkapnya di Autosport.

“Setelah saya memimpin selama beberapa lap, saya mulai merasakan masalah dengan tekanan pada tangan saya. Saya mulai kehilangan cengkraman, dan kehilangan semua tekanan.”

“Jadi, saya mulai membalap dengan halus dan tidak seagresif biasanya,” tukasnya.
Stoner jelas kecewa dengan hasil tersebut. Ia menyebut, rasanya seperti membiarkan kemenangan itu berlalu begitu saja. “Saya sedikit kecewa. Saya merasa seperti pebalap terbelakang, membiarkan semuanya lewat begitu saja dan berjalan dengan pelan,” tukasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/