26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

“Saya tak Pantas Nasehati Riedl”

Jackson F Tiago

WAKTU terasa begitu cepat buat Jacksen Ferreira Tiago menjadi pelatih Timnas. Rasanya baru kemarin, pria kelahiran Brazil, 28 Mei 1968 (45 tahun) itu ditunjuk Badan Tim Nasional (BTN) melatih Timnas Indonesia senior. Kini pria yang selalu menyebut lawan bicaranya dengan sebutan “Bigman” itu telah resmi diganti posisi posisinya oleh Alfred Riedl.

Kiprah resmi Jacksen bersama Timnas Indonesia dimulai saat menghadapi runner up Piala Dunia Belanda pada laga persahabatan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, 7 Juni 2013.

Saat jutaan suporter pesimis, Jacksen memberi harapan dan menahan imbang 0-0 Belanda di babak pertama. Meski di babak kedua, timnya berhasil diberondong tiga gol oleh Arjen Robben Dkk. Optimisme kian mengalir tatkala Jakcsen memberi kado ulang tahun kemerdekaan. Saat Garuda mengalahkan Filipina dengan skor 2-0, hanya tiga hari sebelum peringatan 17 Agustus.

Sayang kiprah Jacksen berakhir kurang manis karena di pertandingan terakhirnya, Timnas Indonesia takluk 0-2 atas Iraq di Pra Piala Asia, matchday kelima. “Sejujurnya saya sangat ingin memberi kebahagiaan buat masyarakat Indonesia, tapi Tuhan berkehendak lain,” ujar Jacksen, usai pertandingan.

Kecewakah Jacksen posisinya diganti Alfred Riedl? Lalu apa rencana Jacksen selanjutnya? Berikut penuturan Jacksen F Tiago kepada Mahbub Amiruddin dari JPNN.com, Minggu (8/12):

Apa kabar coach? Setelah menangani Timnas, apa rencananya sekarang?

Baik bigman. Saya baik-baik saja. Setelah dari timnas saya liburan ke Surabaya, kumpul bersama keluarga, bisa tidur nyenyak dan tentu saja makan rawon, makanan favorit saya.

Bagaimana perasaan Anda saat menangani timnas?

Dulu saya pernah bilang Persipura itu ibarat Surga, timnas seperti Neraka. Tapi kini harus saya akui timnas seperti surga buat saya. Bigman, saya sangat menikmati masa kerja saya bersama timnas. Saya banyak memanggil pemain-pemain baru dan menghilangkan jarak antara pemain ISL (Indonesia Super League) dan Indonesia Premier League). Tak ada pemain yang saya istimewakan. Walaupun singkat tidak ada satu pun keputusan yang saya sesali selama saya berada di sana (timnas).

Rencana selanjutnya?

Hanya ada dua hal yang ada di pikiranku saat ini. Pertama, malam ini saya akan berangkat ke Brazil dan doakan semoga saya bisa tiba dengan selamat. Kedua, saya tetap punya keinginan untuk membuat Persipura tetap berprestasi di tahun 2014. Persipura saat ini menjadi tim yang paling sukses di ISL tapi saya berharap Persipura bisa sukses lagi tahun depan. Saya juga punya satu rencana besar lainnya.

Apa itu?

Saya belum bisa menyampaikannya kepada Anda. Nanti kalau berjalan dengan baik saya akan menyampaikannya kepada Anda dan seluruh teman-teman media.

Apa komentar Anda soal Alfred Riedl?

Fokus saya sekarang ada pada dua hal itu, pulang ke Brazil dan tiba dengan selamat, lalu membuat Persipura tetap berprestasi 2014. Selebihnya saya tidak perlu membahas apapun Bigman.

Jadi tidak mau komentar soal Alfred. Tapi kalau PSSI atau BTN meminta coach Jacksen memberi masukan?

Saya tidak mungkin melakukan itu bigman. Lagipula kami di Brasil punya budaya yang sampai sekarang masih terus saya junjung tinggi dimanapun saya berada. Kami di Brazil harus menghormati orang yang lebih tua dari kami. Sehingga saya tidak pantas nasehati Beliau (Alfred Riedl)

Teman-teman wartawan yang tiap hari meliput persiapan kami kemarin bisa menjadi saksi kinerja kami. Mungkin teman-teman wartawan bisa menyampaikan apapun kepada Beliau (Riedl) lewat tulisan kalian.

Ingin kembali latih Timnas Indonesia?

Dulu waktu konferensi pers setelah melawan China ada komentar ‘Saya pergi untuk kembali’. Tentu saja saja saya ingin kembali melatih timnas Indonesia karena itu sudah menjadi bagian dari tanggung jawabku Bigman.

Keterpurukan sepakbola Indonesia juga menganggu saya karena saya juga termasuk salah satu bagian dari sepakbola Indonesia. But hope for better days, is always there.

Apa pesan Anda ke pemain dan seluruh pecinta sepakbola Indonesia?

Saya hanya ingin Merry christmas and a happy New Year to all of you Indonesians. Saya bangga menjadi bagian dari sepakbola Indonesia. God Bless you All. (abu/jpnn)

Jackson F Tiago

WAKTU terasa begitu cepat buat Jacksen Ferreira Tiago menjadi pelatih Timnas. Rasanya baru kemarin, pria kelahiran Brazil, 28 Mei 1968 (45 tahun) itu ditunjuk Badan Tim Nasional (BTN) melatih Timnas Indonesia senior. Kini pria yang selalu menyebut lawan bicaranya dengan sebutan “Bigman” itu telah resmi diganti posisi posisinya oleh Alfred Riedl.

Kiprah resmi Jacksen bersama Timnas Indonesia dimulai saat menghadapi runner up Piala Dunia Belanda pada laga persahabatan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, 7 Juni 2013.

Saat jutaan suporter pesimis, Jacksen memberi harapan dan menahan imbang 0-0 Belanda di babak pertama. Meski di babak kedua, timnya berhasil diberondong tiga gol oleh Arjen Robben Dkk. Optimisme kian mengalir tatkala Jakcsen memberi kado ulang tahun kemerdekaan. Saat Garuda mengalahkan Filipina dengan skor 2-0, hanya tiga hari sebelum peringatan 17 Agustus.

Sayang kiprah Jacksen berakhir kurang manis karena di pertandingan terakhirnya, Timnas Indonesia takluk 0-2 atas Iraq di Pra Piala Asia, matchday kelima. “Sejujurnya saya sangat ingin memberi kebahagiaan buat masyarakat Indonesia, tapi Tuhan berkehendak lain,” ujar Jacksen, usai pertandingan.

Kecewakah Jacksen posisinya diganti Alfred Riedl? Lalu apa rencana Jacksen selanjutnya? Berikut penuturan Jacksen F Tiago kepada Mahbub Amiruddin dari JPNN.com, Minggu (8/12):

Apa kabar coach? Setelah menangani Timnas, apa rencananya sekarang?

Baik bigman. Saya baik-baik saja. Setelah dari timnas saya liburan ke Surabaya, kumpul bersama keluarga, bisa tidur nyenyak dan tentu saja makan rawon, makanan favorit saya.

Bagaimana perasaan Anda saat menangani timnas?

Dulu saya pernah bilang Persipura itu ibarat Surga, timnas seperti Neraka. Tapi kini harus saya akui timnas seperti surga buat saya. Bigman, saya sangat menikmati masa kerja saya bersama timnas. Saya banyak memanggil pemain-pemain baru dan menghilangkan jarak antara pemain ISL (Indonesia Super League) dan Indonesia Premier League). Tak ada pemain yang saya istimewakan. Walaupun singkat tidak ada satu pun keputusan yang saya sesali selama saya berada di sana (timnas).

Rencana selanjutnya?

Hanya ada dua hal yang ada di pikiranku saat ini. Pertama, malam ini saya akan berangkat ke Brazil dan doakan semoga saya bisa tiba dengan selamat. Kedua, saya tetap punya keinginan untuk membuat Persipura tetap berprestasi di tahun 2014. Persipura saat ini menjadi tim yang paling sukses di ISL tapi saya berharap Persipura bisa sukses lagi tahun depan. Saya juga punya satu rencana besar lainnya.

Apa itu?

Saya belum bisa menyampaikannya kepada Anda. Nanti kalau berjalan dengan baik saya akan menyampaikannya kepada Anda dan seluruh teman-teman media.

Apa komentar Anda soal Alfred Riedl?

Fokus saya sekarang ada pada dua hal itu, pulang ke Brazil dan tiba dengan selamat, lalu membuat Persipura tetap berprestasi 2014. Selebihnya saya tidak perlu membahas apapun Bigman.

Jadi tidak mau komentar soal Alfred. Tapi kalau PSSI atau BTN meminta coach Jacksen memberi masukan?

Saya tidak mungkin melakukan itu bigman. Lagipula kami di Brasil punya budaya yang sampai sekarang masih terus saya junjung tinggi dimanapun saya berada. Kami di Brazil harus menghormati orang yang lebih tua dari kami. Sehingga saya tidak pantas nasehati Beliau (Alfred Riedl)

Teman-teman wartawan yang tiap hari meliput persiapan kami kemarin bisa menjadi saksi kinerja kami. Mungkin teman-teman wartawan bisa menyampaikan apapun kepada Beliau (Riedl) lewat tulisan kalian.

Ingin kembali latih Timnas Indonesia?

Dulu waktu konferensi pers setelah melawan China ada komentar ‘Saya pergi untuk kembali’. Tentu saja saja saya ingin kembali melatih timnas Indonesia karena itu sudah menjadi bagian dari tanggung jawabku Bigman.

Keterpurukan sepakbola Indonesia juga menganggu saya karena saya juga termasuk salah satu bagian dari sepakbola Indonesia. But hope for better days, is always there.

Apa pesan Anda ke pemain dan seluruh pecinta sepakbola Indonesia?

Saya hanya ingin Merry christmas and a happy New Year to all of you Indonesians. Saya bangga menjadi bagian dari sepakbola Indonesia. God Bless you All. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/