28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Berangkat ke Cilacap, Aldino Dicadangkan, Diallo Tak Dibawa

SELEBRASI: Pemain PSMS Medan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Perserang di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.
sutan siregar/sumut pos SELEBRASI: Pemain PSMS Medan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Perserang di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelatih PSMS Medan Abdul Rahman Gurning, mengaku, sudah menetapkan 18 pemain yang akan dibawa bertandang bentrok PSCS Cilacap pada Sabtu (13/7) mendatang. Dari 18 penggawa Ayam Kinantan yang diboyong, kemungkinan Aldino Herdianto bakal kembali dicadangkan, sementara Mamadou Lamarana Diallo tak masuk daftar.

Skuad PSMS diketahui bertolak ke Cilacap hari ini, Kamis (11/7).

Terkait Diallo, Gurning menilai, pemain yang baru menerima status WNI-nya pada 2019 tersebut, kurang berkembang. Dia kesulitan mendapatkan tempat di tim, dan jarang diturunkan sepanjang kompetisi Liga 2 2019 bergulir.

“Saya lihat (Diallo) kurang berkembang. Tapi nanti akan dilihat lagi di akhir putaran pertama. Karena tergantung manajemen,” ungkap Gurning di Stadion Kebun Bunga Medan, Selasa (9/7) lalu.

Bahkan, Gurning menyebut, kemungkinan Diallo tak akan dibawa dalam laga away melawan PSCS. “Inilah 18 pemain yang kami setor ke manajemen, nama dia (Diallo) enggak ada,” bebernya.

Lini serang PSMS selama ini memang belum menunjukkan performa terbaiknya. Selain Diallo, striker murni PSMS lainnya adalah Aldino, yang juga belum mencetak gol. Baik Aldino dan Diallo, sama-sama dicadangkan hingga pertandingan usai saat menjamu Perserang Serang, Banten di Stadion Teladan Medan, Sabtu (6/7) lalu.

Bahkan Diallo baru 2 kali dan hanya beberapa menit diturunkan, dari 4 laga PSMS. Tepatnya masuk pada menit 62, saat PSMS kalah dari Cilegon Unied di Stadion Teladan Medan, 2 Juli lalu, dan dimainkan pada menit ke-79 saat PSMS bertandang ke Persibat Batang, 27 Juni.

Gurning mengatakan, meski para striker belum onfire, dia sudah punya pilihan lain, dengan menempatkan para gelandang serang sebagai ujung tombak. “Di lini depan selama ini, kartu mati hanya Aldino, karena dia striker murni. Tapi ternyata Natanael Siringo-ringo dan Ilham Fathoni cukup bagus. Termasuk di latihan juga, serang-serangan mudah-mudahan lebih bagus,” jelasnya.

Sebelumnya, Diallo mengaku senang bergabung di PSMS. “Kendalanya adaptasi masih kurang. Karena saya baru gabung, mungkin kalau sudah lama, satu atau 2 minggu latihan, mungkin adaptasi lebih cepat,” ujarnya, saat diwawancarai di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.

Diallo mengaku menerima semua keputusan pelatih, meski sebagai pemain dia ingin menunjukkan yang terbaik dengan banyaknya jam terbang. “Buat saya enggak enak. Saya datang buat main, cuma itu tergantung coach. Kalau dia suruh saya main satu atau 2 menit, saya main. Bukan saya yang pasang diri di lapangan. Terserah coach. Kalau dia masukkan saya babak awal, saya pasti main. Kalau disuruh nunggu 10 sampai 15 menit, ya saya terima,” tutur mantan pemain Persela Lamongan ini.

Dia pun mengatakan, sejatinya beradaptasi di Kota Medan bukan masalah. Sebab Ibukota Sumatera Utara (Sumut) ini, sudah pernah dikunjunginya pada 2012 lalu. “Saya di Indonesia sejak 2011, WNI saya dapat 2019. Saya punya istri orang Semarang. Sebagai pemain, saya sudah pernah ke Medan, saat IPL 2012. Saya bersama Bontang ke Medan. Enggak ada masalah di Medan, supporter-nya bagus. Cuma harus cepat adaptasi untuk bantu tim,” pungkas Diallo. (nin/jpnn/saz)

SELEBRASI: Pemain PSMS Medan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Perserang di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.
sutan siregar/sumut pos SELEBRASI: Pemain PSMS Medan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Perserang di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelatih PSMS Medan Abdul Rahman Gurning, mengaku, sudah menetapkan 18 pemain yang akan dibawa bertandang bentrok PSCS Cilacap pada Sabtu (13/7) mendatang. Dari 18 penggawa Ayam Kinantan yang diboyong, kemungkinan Aldino Herdianto bakal kembali dicadangkan, sementara Mamadou Lamarana Diallo tak masuk daftar.

Skuad PSMS diketahui bertolak ke Cilacap hari ini, Kamis (11/7).

Terkait Diallo, Gurning menilai, pemain yang baru menerima status WNI-nya pada 2019 tersebut, kurang berkembang. Dia kesulitan mendapatkan tempat di tim, dan jarang diturunkan sepanjang kompetisi Liga 2 2019 bergulir.

“Saya lihat (Diallo) kurang berkembang. Tapi nanti akan dilihat lagi di akhir putaran pertama. Karena tergantung manajemen,” ungkap Gurning di Stadion Kebun Bunga Medan, Selasa (9/7) lalu.

Bahkan, Gurning menyebut, kemungkinan Diallo tak akan dibawa dalam laga away melawan PSCS. “Inilah 18 pemain yang kami setor ke manajemen, nama dia (Diallo) enggak ada,” bebernya.

Lini serang PSMS selama ini memang belum menunjukkan performa terbaiknya. Selain Diallo, striker murni PSMS lainnya adalah Aldino, yang juga belum mencetak gol. Baik Aldino dan Diallo, sama-sama dicadangkan hingga pertandingan usai saat menjamu Perserang Serang, Banten di Stadion Teladan Medan, Sabtu (6/7) lalu.

Bahkan Diallo baru 2 kali dan hanya beberapa menit diturunkan, dari 4 laga PSMS. Tepatnya masuk pada menit 62, saat PSMS kalah dari Cilegon Unied di Stadion Teladan Medan, 2 Juli lalu, dan dimainkan pada menit ke-79 saat PSMS bertandang ke Persibat Batang, 27 Juni.

Gurning mengatakan, meski para striker belum onfire, dia sudah punya pilihan lain, dengan menempatkan para gelandang serang sebagai ujung tombak. “Di lini depan selama ini, kartu mati hanya Aldino, karena dia striker murni. Tapi ternyata Natanael Siringo-ringo dan Ilham Fathoni cukup bagus. Termasuk di latihan juga, serang-serangan mudah-mudahan lebih bagus,” jelasnya.

Sebelumnya, Diallo mengaku senang bergabung di PSMS. “Kendalanya adaptasi masih kurang. Karena saya baru gabung, mungkin kalau sudah lama, satu atau 2 minggu latihan, mungkin adaptasi lebih cepat,” ujarnya, saat diwawancarai di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.

Diallo mengaku menerima semua keputusan pelatih, meski sebagai pemain dia ingin menunjukkan yang terbaik dengan banyaknya jam terbang. “Buat saya enggak enak. Saya datang buat main, cuma itu tergantung coach. Kalau dia suruh saya main satu atau 2 menit, saya main. Bukan saya yang pasang diri di lapangan. Terserah coach. Kalau dia masukkan saya babak awal, saya pasti main. Kalau disuruh nunggu 10 sampai 15 menit, ya saya terima,” tutur mantan pemain Persela Lamongan ini.

Dia pun mengatakan, sejatinya beradaptasi di Kota Medan bukan masalah. Sebab Ibukota Sumatera Utara (Sumut) ini, sudah pernah dikunjunginya pada 2012 lalu. “Saya di Indonesia sejak 2011, WNI saya dapat 2019. Saya punya istri orang Semarang. Sebagai pemain, saya sudah pernah ke Medan, saat IPL 2012. Saya bersama Bontang ke Medan. Enggak ada masalah di Medan, supporter-nya bagus. Cuma harus cepat adaptasi untuk bantu tim,” pungkas Diallo. (nin/jpnn/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/