25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

1 Indonesia U-17 vs Ekuador U-17 1, Poin Perdana Piala Dunia

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Mengawali debutnya di Piala Dunia U-17, Timnas Indonesia sukses menahan imbang 1-1 Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (10/11). Bahkan, Indonesia berhasil mencetak gol lebih dulu ke gawang Ekuador di menit 22 melalui Arkhan Kaka.

Gol ini bermula dari tusukan Riski Afrisal di sisi kiri. Riski bisa menembus kawalan bek-bek Ekuador dan melepaskan umpan mendatar.

Kiper Ekuador, Cristhian Loor coba memotong bola yang melintas di depan gawang. Namun bola yang disentuh oleh Loor justru mengarah ke Arkhan Kaka yang berdiri di muka gawang. Arkhan Kaka tanpa kesulitan menceploskan bola ke dalam gawang.

Kegembiraan Timnas Indonesia U-17 hanya bertahan enam menit. Striker Ekuador, Allen Obando bisa mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-28. Umpan silang Santiago Sanchez bisa disundul oleh Obando yang berdiri bebas di depan gawang

Secara umum, Timnas Indonesia U-17 bisa mengimbangi Ekuador di babak pertama. Skor 1-1 menghias akhir babak pertama.

Tekanan Ekuador makin terlihat di babak kedua. Pada menit ke-53, Michael Bermudez mengancam gawang Timnas Indonesia U-17. Sulthan Zaky berjibaku mengamankan gawang dan sempat mendapat perawatan karena mengalami benturan dalam kemelut tersebut.

Bermudez lagi-lagi gagal mencetak gol pada menit ke-56. Ia tak mampu menyelesaikan umpan silang matang yang mengarah pada dirinya di muka gawang.

Dua menit kemudian, Ikram Al Giffari terlihat mengalami masalah setelah menangkap bola. Ia lalu mendapatkan perawatan dan bisa melanjutkan permainan.

Di menit ke-61, Jehan Pahlevi terjatuh di lapangan. Ia mengalami masalah dengan kakinya. Jehan tidak bisa melanjutkan permainan dan digantikan oleh Nabil Asyura.

Pemain Indonesia kembali mengalami masalah. Pada menit ke-70 giliran Ji Da Bin yang terjatuh saat menendang bola. Tiga menit kemudian, Bima Sakti memutuskan menurunkan dua pemain pengganti terakhir yaitu Achmad Zidan dan Tonci Shouter untuk menggantikan Ji Da Bin dan Kafiatur Rizky. Dua pemain tersebut diharapkan bisa jadi energi baru di lini tengah Timnas Indonesia U-17 yang mulai kesulitan mengimbangi Ekuador di babak kedua.

Timnas Indonesia U-17 akhirnya bisa memberikan ancaman di babak kedua lewat Hanif Ramadhan di menit ke-75. Hanif melepaskan tembakan jarak jauh namun bola masih melenceng di sisi kiri gawang.

Dengan kehadiran sejumlah pemain pengganti, lini tengah Timnas Indonesia U-17 terlihat hidup kembali. Achmad Zidan juga sempat mengancam lewat tembakan dari luar kotak penalti.

Pada menit ke-85, Keny Arroyo mendapat kartu kuning setelah terjatuh di kotak penalti Indonesia saat berebut bola dengan Welber Jardim. Arroyo dianggap melakukan diving pada momen tersebut.

Di menit ke-89, Ikram melakukan penyelamatan gemilang atas serangan Ekuador yang dilancarkan lewat skema set piece.

Lantaran banyaknya momen laga terhenti, waktu tambahan Indonesia vs Ekuador mencapai 13 menit. Ekuador lalu memasukkan tiga pemain pengganti sekaligus di masa injury time tersebut yaitu Isaac Sanchez, Geremy De Jesus, dan Yorkaeff Caicedo.

Indonesia tak sekadar bertahan namun juga berupaya menyerang di sisa waktu yang ada. Tak ada tambahan gol yang tercipta dan skor 1-1 bertahan hingga akhir laga.

Sama-sama berbagi poin, Indonesia dan Ekuador sementara berada di posisi kedua serta ketiga klasemen sementara grup A. Di puncak, ada Maroko dengan tiga poin, usai mengalahkan Panama 2-0 di laga yang digelar kemarin sore.

 

8 Menit Bersejarah

Kemarin, menjadi hari bersejarah bagi Indonesia. Piala Dunia U-17 resmi dibuka di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dan Indonesia U-17 berhasil meraih satu poin setelah bermain imbang 1-1 melawan Ekuador U-17.

Inilah Piala Dunia pertama di semua level, dari kelompok umur sampai senior, yang dihelat di sini. Inilah laga pertama yang dijalani Indonesia di ajang dua tahunan tersebut. Gol Arkhan Kaka pada menit ke-22 juga menjadi gol pertama Merah Putih di semua level putaran final Piala Dunia. Dan, otomatis hasil seri itu menjadi poin pertama pula bagi Indonesia.

Sebelumnya, seremoni pembukaan berlangsung delapan menit di GBT. Dimulai tepat pukul 18.40. Lampu stadion mati. Hanya cahaya warna-warni di panggung yang tetap menyala. Panggung itu berada di tribun timur. Berbentuk tiga lingkaran besar yang menghadap tribun VVIP. Belum sampai artis keluar, suporter melakukan aksi tak terduga: menyalakan flashlight smartphone.

Di belakang panggung, 4.000 siswa berpakaian serbaputih dijadikan “green screen”. Tribun timur yang semula gelap tiba-tiba muncul tulisan: Rungkad. Tak lama berselang, Aurelie Moeremans keluar. Mengenakan setelan serbaputih, perempuan blasteran Indonesia-Belgia itu menyanyikan lagu Rungkad.

Dia didampingi 40 dancer yang kompak memakai setelan merah-putih. Termasuk pedangdut Wika Salim yang mengenakan setelan serupa. Rungkad pun mampu memecah keheningan stadion. Semua suporter yang hadir kompak bernyanyi.

Namun, tidak sampai dua menit, lagu langsung berganti. Kali ini Aurelie menyanyikan No Comment. Wika juga ikut membantu menjadi backing vocal.

Terakhir, giliran Wika yang tampil. Dia membawakan lagu Bersama Garuda (We Are Together). Lagu didendangkan selama empat menit. Selama Wika bernyanyi, “green screen” menampilkan gambar budaya Indonesia. Termasuk wewayangan.

Begitu Wika tuntas menyanyikan lagu, kembang api meletus. Kemudian, dibarengi dengan menyalanya lampu stadion. Itu sekaligus menjadi penanda bahwa opening ceremony telah tuntas. Delapan menit yang membuat puas Ketua Umum PSSI Erick Thohir. “Menyiapkan acara pembukaan 8–10 menit merupakan tantangan. Dengan kapasitas dan pengalaman yang dimiliki, saya percaya kepada Wishnutama dan timnya,” kata Erick.

Padahal, Wishnutama mengaku sempat kebingungan. Namun, dia mengungkapkan bahwa konsep opening ceremony didapat seusai diskusi panjang. “Saya banyak berdiskusi berkaitan dengan ide kreatif, bukan hanya dengan Pak Erick, tapi juga dengan Presiden Jokowi. Saat berada di IKN, beliau (Jokowi) sempat meluangkan waktu untuk menyampaikan pemikiran dan ide kreatif yang berkaitan dengan pembukaan,” jelas mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut.

Tadi malam, Jokowi juga turut hadir. Dia tiba sepuluh menit sebelum opening ceremony dimulai. Di tribun VVIP, pria asli Solo itu mengenakan setelan jas. Kompak dengan pria yang duduk di sebelahnya: Presiden FIFA Gianni Infantino. (gus/c14/ttg)

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Mengawali debutnya di Piala Dunia U-17, Timnas Indonesia sukses menahan imbang 1-1 Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (10/11). Bahkan, Indonesia berhasil mencetak gol lebih dulu ke gawang Ekuador di menit 22 melalui Arkhan Kaka.

Gol ini bermula dari tusukan Riski Afrisal di sisi kiri. Riski bisa menembus kawalan bek-bek Ekuador dan melepaskan umpan mendatar.

Kiper Ekuador, Cristhian Loor coba memotong bola yang melintas di depan gawang. Namun bola yang disentuh oleh Loor justru mengarah ke Arkhan Kaka yang berdiri di muka gawang. Arkhan Kaka tanpa kesulitan menceploskan bola ke dalam gawang.

Kegembiraan Timnas Indonesia U-17 hanya bertahan enam menit. Striker Ekuador, Allen Obando bisa mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-28. Umpan silang Santiago Sanchez bisa disundul oleh Obando yang berdiri bebas di depan gawang

Secara umum, Timnas Indonesia U-17 bisa mengimbangi Ekuador di babak pertama. Skor 1-1 menghias akhir babak pertama.

Tekanan Ekuador makin terlihat di babak kedua. Pada menit ke-53, Michael Bermudez mengancam gawang Timnas Indonesia U-17. Sulthan Zaky berjibaku mengamankan gawang dan sempat mendapat perawatan karena mengalami benturan dalam kemelut tersebut.

Bermudez lagi-lagi gagal mencetak gol pada menit ke-56. Ia tak mampu menyelesaikan umpan silang matang yang mengarah pada dirinya di muka gawang.

Dua menit kemudian, Ikram Al Giffari terlihat mengalami masalah setelah menangkap bola. Ia lalu mendapatkan perawatan dan bisa melanjutkan permainan.

Di menit ke-61, Jehan Pahlevi terjatuh di lapangan. Ia mengalami masalah dengan kakinya. Jehan tidak bisa melanjutkan permainan dan digantikan oleh Nabil Asyura.

Pemain Indonesia kembali mengalami masalah. Pada menit ke-70 giliran Ji Da Bin yang terjatuh saat menendang bola. Tiga menit kemudian, Bima Sakti memutuskan menurunkan dua pemain pengganti terakhir yaitu Achmad Zidan dan Tonci Shouter untuk menggantikan Ji Da Bin dan Kafiatur Rizky. Dua pemain tersebut diharapkan bisa jadi energi baru di lini tengah Timnas Indonesia U-17 yang mulai kesulitan mengimbangi Ekuador di babak kedua.

Timnas Indonesia U-17 akhirnya bisa memberikan ancaman di babak kedua lewat Hanif Ramadhan di menit ke-75. Hanif melepaskan tembakan jarak jauh namun bola masih melenceng di sisi kiri gawang.

Dengan kehadiran sejumlah pemain pengganti, lini tengah Timnas Indonesia U-17 terlihat hidup kembali. Achmad Zidan juga sempat mengancam lewat tembakan dari luar kotak penalti.

Pada menit ke-85, Keny Arroyo mendapat kartu kuning setelah terjatuh di kotak penalti Indonesia saat berebut bola dengan Welber Jardim. Arroyo dianggap melakukan diving pada momen tersebut.

Di menit ke-89, Ikram melakukan penyelamatan gemilang atas serangan Ekuador yang dilancarkan lewat skema set piece.

Lantaran banyaknya momen laga terhenti, waktu tambahan Indonesia vs Ekuador mencapai 13 menit. Ekuador lalu memasukkan tiga pemain pengganti sekaligus di masa injury time tersebut yaitu Isaac Sanchez, Geremy De Jesus, dan Yorkaeff Caicedo.

Indonesia tak sekadar bertahan namun juga berupaya menyerang di sisa waktu yang ada. Tak ada tambahan gol yang tercipta dan skor 1-1 bertahan hingga akhir laga.

Sama-sama berbagi poin, Indonesia dan Ekuador sementara berada di posisi kedua serta ketiga klasemen sementara grup A. Di puncak, ada Maroko dengan tiga poin, usai mengalahkan Panama 2-0 di laga yang digelar kemarin sore.

 

8 Menit Bersejarah

Kemarin, menjadi hari bersejarah bagi Indonesia. Piala Dunia U-17 resmi dibuka di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dan Indonesia U-17 berhasil meraih satu poin setelah bermain imbang 1-1 melawan Ekuador U-17.

Inilah Piala Dunia pertama di semua level, dari kelompok umur sampai senior, yang dihelat di sini. Inilah laga pertama yang dijalani Indonesia di ajang dua tahunan tersebut. Gol Arkhan Kaka pada menit ke-22 juga menjadi gol pertama Merah Putih di semua level putaran final Piala Dunia. Dan, otomatis hasil seri itu menjadi poin pertama pula bagi Indonesia.

Sebelumnya, seremoni pembukaan berlangsung delapan menit di GBT. Dimulai tepat pukul 18.40. Lampu stadion mati. Hanya cahaya warna-warni di panggung yang tetap menyala. Panggung itu berada di tribun timur. Berbentuk tiga lingkaran besar yang menghadap tribun VVIP. Belum sampai artis keluar, suporter melakukan aksi tak terduga: menyalakan flashlight smartphone.

Di belakang panggung, 4.000 siswa berpakaian serbaputih dijadikan “green screen”. Tribun timur yang semula gelap tiba-tiba muncul tulisan: Rungkad. Tak lama berselang, Aurelie Moeremans keluar. Mengenakan setelan serbaputih, perempuan blasteran Indonesia-Belgia itu menyanyikan lagu Rungkad.

Dia didampingi 40 dancer yang kompak memakai setelan merah-putih. Termasuk pedangdut Wika Salim yang mengenakan setelan serupa. Rungkad pun mampu memecah keheningan stadion. Semua suporter yang hadir kompak bernyanyi.

Namun, tidak sampai dua menit, lagu langsung berganti. Kali ini Aurelie menyanyikan No Comment. Wika juga ikut membantu menjadi backing vocal.

Terakhir, giliran Wika yang tampil. Dia membawakan lagu Bersama Garuda (We Are Together). Lagu didendangkan selama empat menit. Selama Wika bernyanyi, “green screen” menampilkan gambar budaya Indonesia. Termasuk wewayangan.

Begitu Wika tuntas menyanyikan lagu, kembang api meletus. Kemudian, dibarengi dengan menyalanya lampu stadion. Itu sekaligus menjadi penanda bahwa opening ceremony telah tuntas. Delapan menit yang membuat puas Ketua Umum PSSI Erick Thohir. “Menyiapkan acara pembukaan 8–10 menit merupakan tantangan. Dengan kapasitas dan pengalaman yang dimiliki, saya percaya kepada Wishnutama dan timnya,” kata Erick.

Padahal, Wishnutama mengaku sempat kebingungan. Namun, dia mengungkapkan bahwa konsep opening ceremony didapat seusai diskusi panjang. “Saya banyak berdiskusi berkaitan dengan ide kreatif, bukan hanya dengan Pak Erick, tapi juga dengan Presiden Jokowi. Saat berada di IKN, beliau (Jokowi) sempat meluangkan waktu untuk menyampaikan pemikiran dan ide kreatif yang berkaitan dengan pembukaan,” jelas mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut.

Tadi malam, Jokowi juga turut hadir. Dia tiba sepuluh menit sebelum opening ceremony dimulai. Di tribun VVIP, pria asli Solo itu mengenakan setelan jas. Kompak dengan pria yang duduk di sebelahnya: Presiden FIFA Gianni Infantino. (gus/c14/ttg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/