MEDAN, SUMUTPOS.CO – Atlet loncat indah Kota Medan, Mohammad Jatayu Tri Rezka Vahlevi sedang bersiap menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Atlet berusia 15 tahun ini memiliki ambisi untuk meraih medali emas pada PON nanti.
“Target saya adalah meraih medali emas PON 2024. Saya ingin mengharumkan nama Kota Medan dan Sumatera Utara,” ujar Mohammad Jatayu Tri Rezka Vahlevi kepada Sumut Pos, Senin (11/12/2023).
Ya, Jatayu merupakan salah seorang atlet andalan Sumatera Utara pada PON 2024 nanti. Meski masih berusia muda, atlet kelahiran 17 Maret 2008 ini telah meraih segudang prestasi dan tampil di kejuaraan internasional.
Dia sudah pernah meraih juara di sejumlah Kejurnas. Terakhir, dia membela Indonesia pada SEA Age Grup Championship 2023. Namun itu semua belum memuaskan bagi siswa SMA Negeri 4 Medan ini.
“Persaingan di PON nanti pasti sengit. Karena semua atlet terbaik akan tampil di sana. Tapi saya percaya dengan persiapan dan latihan keras bisa meraih emas,” ungkap putra pasangan Mohammad Syah Reza Vahlevi dan Siti Aminah itu.
Sebagai persiapan menghadapi PON 2024, Jatayu sudah menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) sejak tahun 2022 lalu. Saat ini mereka juga melakukan training camp (TC) di Malaysia.
“Saya sedang menjalani TC di Malaysia. Di sini, saya bersama atlet Sumut lainnya latihan 10 sesi dalam seminggu. Latihannya pagi dan sore,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Tim loncat indah Sumut memilih TC ke Malaysia karena fasilitas di sana lebih lengkap. Fasilitas tersebut akan membantu proses latihan para atlet Sumut.
Pada PON 2024 nanti, Jatayu bala tampil di dua nomor, yakni Sinkro Man papan 3 Meter dan Sinkro Mix papan 3 Meter. “Saya berharap bisa menjadi juara dari dua nomor tersebut,” tambahnya.
Putra bungsu dari tiga bersaudara ini sendiri mulai berlatih loncat indah sejak 2015 lalu. Sebelumnya, dia juga sempat berlatih renang. Sebab sang ayah, Reza Vahlevi juga merupakan mantan perenang yang kini menjadi pengurus Pengcab PRSI Kota Medan.
“Awalnya saya berlatih renang dan dilatih oleh ayah sendiri. Namun karena saya orangnya yang tidak bisa diam, akhirnya oleh nenek di pindahkan ke loncat indah,” jelasnya.
Awal pindah ke loncat indah, Jatayu juga tidak berambisi menjadi atlet. Namun seiring waktu, pikiran itu berubah. “Kini setelah menjadi atlet, saya ingin meraih prestasi. Saya ingat pesan ayah, untuk tetap semangat dalam latihan dan menghadapi segala rintangan, karena itu akan menjadi pengalaman,” pungkasnya. (dek)