29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Ujian Berat Ole

.

MANCHESTER, SUMUTPOS.CO – Romansa Manchester United bersama Ole Gunnar Solskjaer yang belum terkalahkan terancam dirusak Paris Saint-Germaine pada leg 1 16 Besar Liga Champions, Rabu (13/2) dini hari. Ini menjadi ujian berat bagi Setan Merah.

Sudah 11 laga, MU tak terkalahkan. Teranyar di Premier League akhir pekan kemarin, United menghajar tuan rumah Fulham tiga gol tanpa balas. Martial menyumbang satu gol dan satu assist, sedangkan Pogba memborong dua gol ke gawang Fulham.

Dengan hasil tersebut, berarti United besutan Solskjaer telah meraih sepuluh kemenangan dan sekali imbang dalam 11n

pertandingan di semua kompetisi. Dalam 11 laga itu, mereka juga mencetak 28 gol dan hanya kebobolan tujuh kali. Ini tentu sebuah catatan fantastis yang akan cukup membahayakan lawan.

Mentalitas para pemain berubah jadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.Pemain-pemain United seolah mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka bersamanya. Paul Pogba, Anthony Martial, Jesse Lingard, Marcus Rashford hingga David De Gea pun semakin bersinar.

Melawan PSG adalah kesempatan pertama bagi Solskjær untuk merasakan ketatnya persaingan memperebutkan trofi si telinga lebar. Solskjaer mempersiapkan barisan penyerang terbaiknya untuk menggempur PSG. “Saya masih punya tiga penyerang yang bagus. Selain Marcus Rashford, Anthony Martial dan Romelu Lukaku, kami memiliki Alexis Sanchez dan Jesse Lingard,” tutur sang juru taktik dilansir laman resmi klub Senin (11/2).

“Mereka memiliki pemain top, top di setiap posisi: empat di belakang, tiga di lini tengah, tiga di depan, dan semuanya adalah pemain yang fantastis,” lanjutnya.

Namun, Solskjaer mengingatkan anak asuhnya untuk tidak memandang remeh Paris Saint-Germain. Apalagi, PSG diasuh pelatih berpengalaman, yakni Thomas Tuchel. “Tuchel sangat bagus secara taktik. Dia bisa menerapkan formasi 3-4-3 atau dia bisa bermain dengan 4-4-2 atau 4-3-3. Jadi kami tidak bisa menyiapkan taktik khusus apa pun,” paparnya.

“Manchester United harus berkonsentrasi pada diri sendiri, untuk memainkan sepak bola kami. Jika kami melakukan itu, saya menilai bisa memberi mereka pertarungan yang bagus,” lanjut Solskjaer.

Kontras dengan PSG yang sedikit menurun. Pasukan Thomas Tuchel menelan dua kekalahan dalam enam laga terakhir mereka. Dua kekalahan itu adalah dengan skor 1-2 melawan Guingamp di pentas Coupe de la Ligue dan 1-2 kontra Lyon di liga. “Kami mengalami kekalahan pada kedua laga itu, tetapi kali ini saya yakin bisa menang,” ungkap Draxler dikutip laman resmi klub.

Selain form yang sedikit mencemaskan, PSG juga harus kehilangan dua penyerang utama mereka. Untuk lawatan ke Old Trafford ini, PSG takkan diperkuat Neymar yang cedera. Cavani pun mengalami cedera dan kondisinya sangat meragukan.

“Sejujurnya saya tidak tahu apakah Cavani akan bisa dimainkan. Ya itu sangat mengkhawatirkan. Kami tidak memiliki Edi lain seperti kami tidak memiliki Neymar lain,” kata pelatih PSG Thomas Tuchel, seperti dilansir Reuters.

PSG bakal berharap banyak pada Mbappe di lini depan. Marco Veratti, yang telah sembuh dari cedera, juga diharapkan bisa berbuat banyak di lini tengah. “Ada banyak rencana B. Tanpa Ney, mungkin tanpa Marco, mungkin tanpa Edi. Kami punya rencana D,” kata mantan pelatih Borussia Dortmund ini. (bbs/don)

.

MANCHESTER, SUMUTPOS.CO – Romansa Manchester United bersama Ole Gunnar Solskjaer yang belum terkalahkan terancam dirusak Paris Saint-Germaine pada leg 1 16 Besar Liga Champions, Rabu (13/2) dini hari. Ini menjadi ujian berat bagi Setan Merah.

Sudah 11 laga, MU tak terkalahkan. Teranyar di Premier League akhir pekan kemarin, United menghajar tuan rumah Fulham tiga gol tanpa balas. Martial menyumbang satu gol dan satu assist, sedangkan Pogba memborong dua gol ke gawang Fulham.

Dengan hasil tersebut, berarti United besutan Solskjaer telah meraih sepuluh kemenangan dan sekali imbang dalam 11n

pertandingan di semua kompetisi. Dalam 11 laga itu, mereka juga mencetak 28 gol dan hanya kebobolan tujuh kali. Ini tentu sebuah catatan fantastis yang akan cukup membahayakan lawan.

Mentalitas para pemain berubah jadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.Pemain-pemain United seolah mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka bersamanya. Paul Pogba, Anthony Martial, Jesse Lingard, Marcus Rashford hingga David De Gea pun semakin bersinar.

Melawan PSG adalah kesempatan pertama bagi Solskjær untuk merasakan ketatnya persaingan memperebutkan trofi si telinga lebar. Solskjaer mempersiapkan barisan penyerang terbaiknya untuk menggempur PSG. “Saya masih punya tiga penyerang yang bagus. Selain Marcus Rashford, Anthony Martial dan Romelu Lukaku, kami memiliki Alexis Sanchez dan Jesse Lingard,” tutur sang juru taktik dilansir laman resmi klub Senin (11/2).

“Mereka memiliki pemain top, top di setiap posisi: empat di belakang, tiga di lini tengah, tiga di depan, dan semuanya adalah pemain yang fantastis,” lanjutnya.

Namun, Solskjaer mengingatkan anak asuhnya untuk tidak memandang remeh Paris Saint-Germain. Apalagi, PSG diasuh pelatih berpengalaman, yakni Thomas Tuchel. “Tuchel sangat bagus secara taktik. Dia bisa menerapkan formasi 3-4-3 atau dia bisa bermain dengan 4-4-2 atau 4-3-3. Jadi kami tidak bisa menyiapkan taktik khusus apa pun,” paparnya.

“Manchester United harus berkonsentrasi pada diri sendiri, untuk memainkan sepak bola kami. Jika kami melakukan itu, saya menilai bisa memberi mereka pertarungan yang bagus,” lanjut Solskjaer.

Kontras dengan PSG yang sedikit menurun. Pasukan Thomas Tuchel menelan dua kekalahan dalam enam laga terakhir mereka. Dua kekalahan itu adalah dengan skor 1-2 melawan Guingamp di pentas Coupe de la Ligue dan 1-2 kontra Lyon di liga. “Kami mengalami kekalahan pada kedua laga itu, tetapi kali ini saya yakin bisa menang,” ungkap Draxler dikutip laman resmi klub.

Selain form yang sedikit mencemaskan, PSG juga harus kehilangan dua penyerang utama mereka. Untuk lawatan ke Old Trafford ini, PSG takkan diperkuat Neymar yang cedera. Cavani pun mengalami cedera dan kondisinya sangat meragukan.

“Sejujurnya saya tidak tahu apakah Cavani akan bisa dimainkan. Ya itu sangat mengkhawatirkan. Kami tidak memiliki Edi lain seperti kami tidak memiliki Neymar lain,” kata pelatih PSG Thomas Tuchel, seperti dilansir Reuters.

PSG bakal berharap banyak pada Mbappe di lini depan. Marco Veratti, yang telah sembuh dari cedera, juga diharapkan bisa berbuat banyak di lini tengah. “Ada banyak rencana B. Tanpa Ney, mungkin tanpa Marco, mungkin tanpa Edi. Kami punya rencana D,” kata mantan pelatih Borussia Dortmund ini. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/