30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kibarkan Dua Bendera, Dikecam

LONDON – Mengibarkan bendera dalam selebrasi kemenangan sah-sah saja dilakukan. Tapi, apa jadinya jika yang dikibarkan itu bendera dari dua negara kontestan Olimpiade berbeda” Bukan pujian yang didapat, melainkan kritikan tajam. Itulah yang didapatkan pelari jarak jauh AS Leo Manzano.

Dalam babak final nomor 1500 meter putra di Olympic Stadium, Kamis kemarin (10/8), Manzano meraih medali perak. Dia menjadi atlet Amerika pertama yang memenangi medali di nomor ini sejak tahun 1968. Makanya, Manzano langsung mengekspresikan kegembiraannya dengan membawa bendera dua negara, AS dan Mexico.

Mengapa Manzano lantas nekat untuk mengibarkan bendera Mexico mendampingi bendera kebangsaan negaranya” Usut punya usut, ternyata dia merupakan pelari berkewarganegaraan AS tapi kelahiran Mexico. Dia dibawa ke AS oleh orang tuanya sejak berusia 4 tahun.

“AS adalah negaraku, dan aku bangga bisa mempersembahkan medali ini. Aku mencintai negaraku, tapi aku tidak akan pernah lupa bahwa akar keturunanku adalah Mexico. Makanya aku membawa dua bendera ini,” ujar atlet berusia 28 tahun itu kepada Efe.

Bukannya meminta maaf atas sikapnya itu, Manzano malah berharap jejaknya ini bisa diikuti atlet keturunan Amerika-Mexico lainnya. Dia ingin jadi inspirator bagi mereka. “Setidaknya mereka mengetahui bagaimana jalan hidupku sejak mulai merintis prestasi hingga seperti ini. Mungkin saja itu mengispirasi mereka,” imbuh Manzano.

Apapun alasan Manzano, kritikan dari media Negeri Paman Sam tidak dapat dihindari. Salah satunya dari penulis di Washington Pos Group dan kontributor CNN Ruben Navarrette Jr. Dia menganggap tindakan Manzano itu tidak dapat dibenarkan begitu saja. Bagaimana pun Manzano tampil di Olimpiade London 2012 atas nama AS, bukan Mexico.

Menurutnya, Olimpiade bukanlah persoalan prestasi dari si individu yang bersangkutan. Tapi, Olimpiade itu atas nama negara. “Jadi ini menyangkut peran individu sebagai bagian dari tim Olimpiade AS. Ini kebanggaan nasional, buka sekedar ego,” tulis Navarrette. (ren/jpnn)

LONDON – Mengibarkan bendera dalam selebrasi kemenangan sah-sah saja dilakukan. Tapi, apa jadinya jika yang dikibarkan itu bendera dari dua negara kontestan Olimpiade berbeda” Bukan pujian yang didapat, melainkan kritikan tajam. Itulah yang didapatkan pelari jarak jauh AS Leo Manzano.

Dalam babak final nomor 1500 meter putra di Olympic Stadium, Kamis kemarin (10/8), Manzano meraih medali perak. Dia menjadi atlet Amerika pertama yang memenangi medali di nomor ini sejak tahun 1968. Makanya, Manzano langsung mengekspresikan kegembiraannya dengan membawa bendera dua negara, AS dan Mexico.

Mengapa Manzano lantas nekat untuk mengibarkan bendera Mexico mendampingi bendera kebangsaan negaranya” Usut punya usut, ternyata dia merupakan pelari berkewarganegaraan AS tapi kelahiran Mexico. Dia dibawa ke AS oleh orang tuanya sejak berusia 4 tahun.

“AS adalah negaraku, dan aku bangga bisa mempersembahkan medali ini. Aku mencintai negaraku, tapi aku tidak akan pernah lupa bahwa akar keturunanku adalah Mexico. Makanya aku membawa dua bendera ini,” ujar atlet berusia 28 tahun itu kepada Efe.

Bukannya meminta maaf atas sikapnya itu, Manzano malah berharap jejaknya ini bisa diikuti atlet keturunan Amerika-Mexico lainnya. Dia ingin jadi inspirator bagi mereka. “Setidaknya mereka mengetahui bagaimana jalan hidupku sejak mulai merintis prestasi hingga seperti ini. Mungkin saja itu mengispirasi mereka,” imbuh Manzano.

Apapun alasan Manzano, kritikan dari media Negeri Paman Sam tidak dapat dihindari. Salah satunya dari penulis di Washington Pos Group dan kontributor CNN Ruben Navarrette Jr. Dia menganggap tindakan Manzano itu tidak dapat dibenarkan begitu saja. Bagaimana pun Manzano tampil di Olimpiade London 2012 atas nama AS, bukan Mexico.

Menurutnya, Olimpiade bukanlah persoalan prestasi dari si individu yang bersangkutan. Tapi, Olimpiade itu atas nama negara. “Jadi ini menyangkut peran individu sebagai bagian dari tim Olimpiade AS. Ini kebanggaan nasional, buka sekedar ego,” tulis Navarrette. (ren/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/