MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim asal Sumatera berpeluang tidak bergabung dalam satu grup pada lanjutan Liga 2, Oktober mendatang. Pasalnya, pembagian grup akan dilakukan secara drawing atau diundi.
Hal itu dikatakan Manajer PSMS Mulyadi Simatupang usai melakukan rapat virtual dengan PT LIB di Kebun Bunga, Selasa (11/8) sore. “Jadi pembagian grup akan dilakukan secara drawing atau diundi,” ujar Mulyadi.
Diungkapkan, sebelum pembagian grup akan terlebih dulu dilakukan pemilihan tuan rumah. Pemilihan tuan rumah juga akan dilakukan secara undian, karena banyaknya tim yang mengajukan diri.
“Saat ini sudah Sembilan tim yang mengajukan menjadi tuan rumah, termasuk PSMS. Jumlah itu akan bertambah, karena pengajuan masih dibuka hingga besok (hari ini, red),” ungkap Mulyadi.
Setelah terpilih tuan rumah, maka peserta setiap grup akan diundi. Artinya, tim asal Sumatera berpeluang tidak akan bergabung dalam satu grup.
“Kalau sebelumnya, tim asal Sumatera rencananya digabung dalam satu grup. Nah, dengan diundi, berpeluang berpisah. Tim Sumatera bisa saja bergabung dengan tim Papua atau Sulawesi,” ungkapnya.
PSMS disebutkan sangat setuju dengan pengundian tersebut, karena lebih fair. Apalagi sebelumnya PSMS tidak setuju jika semua tim asal Sumatera digabungkan dalam satu grup.
“Kita dari awal memang berharap diundi. Kita ingin tim asal Sumatera dipecah. Jadi kalau diundi, bisa saja PSMS bergabung dengan tim dari Timur dan itu tidak masalah,” tandasnya.
Hal sama juga dikatakan Sekretaris PSMS Julius Raja. Menurut Julius Raja, PT LIB telah memutuskan bahwa peserta grup Liga 2 akan diundi. Kemudian pengundian tidak menggunakan wilayah Barat atau Timur.
“Semua tim sama. Artinya tidak ada lagi istilah wilayah Barat atau Timur, semua sama. Tim asal Sumatera bisa saja bergabung dengan tim asal Papua atau Kalimantan. Tapi itu lebih adil,” ungkapnya.
Pria yang akrab dipanggil King ini menambahkan, selain peserta, tuan rumah juga akan diundi. Namun dia menyebutkan kemungkinan satu grup agar digelar di Sumatera, dua di Jawa dan satu di Kalimantan.
“Kita turut mengajukan diri menjadi tuan rumah. Kita yakin mampu menjadi tuan rumah, karena Stadion Teladan bisa dipakai pada siang dan malam hari,” ungkapnya.
Selain itu, PSMS juga mengajukan Stadion Baharuddin Siregar Lubukpakam sebagai stadion kedua. Sebab pada pertandingan terakhir akan dilakukan serentak.
“Kalau fasilitas, kita sangat layak menjadi tuan rumah. Selain stadion, hotel juga banyak di Medan. Jadi untuk akomodasi tidak akan bermasalah,” pungkasnya. (dek)