23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Kano Sumbang Dua Emas

KARAWANG- Pedayung Indonesia, Eka Oktororianus, jadi penyumbang emas pertama bagi Indonesia. Sekali dayung dua emas didapat, Eka pun mengaku terkejut.

Pada Cabang Olahraga (Cabor) Dayung Disiplin Kano dan Kaya di Situ Cipule, Karawang, Jumat (11/11), Eka meraih emas pertamaya di nomor kano 11000 meter putra. Ia mencatatkan waktu 4 menit 16 detik. Sementara Myanmar berada di posisi kedua dan Vietnam di posisi ketiga.

Kemudian di nomor kano 21000 meter putra, berpasangan dengan Anwar Tarra, Eka berhasil jadi yang terbaik dengan raihan waktu 4 menit 00,44 detik. Wakil Myanmar dan Thailand yang ditaklukkannya.

Menjadi pahlawan Indonesia di hari pertama, Eka mengaku terkejut karena awalnya bukan dirinya yang ditargetkan meraih emas. Melainkan Muchlis, yang turun di nomor kaya 11000 meter, namun hanya meraih medali perunggu.
“Tidak menyangka juga bisa mendapat emas pertama tadi, tadinya prioritas utamanya kan Muchlis untuk emas,” tutur Eka kepada wartawan.

“Syukur Alhamdulillah lah bisa meraih dua emas ini. Hadiahnya, belum tahu mau buat apa. Mungkin buat orangtua naik haji,” lanjutnya ketika ditanya bonus Rp400 juta yang akan diterimanya.
Selain turun di nomor kano, Eka nanti juga akan turun di nomor perahu naga, yang diantarkannya merebut tiga medali emas di Asian Games 2010.

“Mudah-mudahan saya bisa meraih emas lagi. Memang lawan-lawannya berat, tapi saya optimistis bisa meraihnya,” pungkas pedayung kelahiran 25 Oktober 1989 itu.
Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Achmad Sutijipto mengaku bangga atas prestasi atlet Indonesia.

“Dari awal kita sudah tahu bahwa kayak Thailand itu memang sangat kuat. Tapi, margin-nya kan tidak jauh. Dua-duanya kita dapat perak,” kata Achmad Sutijipto, di Venue Dayung Situ Cipule.

“Kalau Kano memang kita sudah prediksi karena Kano itu memang nomor kita. Saya tidak mau bela diri, tapi memang kita mengharapkan kayak 4 (1000m K4 Man Final) kita dapat emas. Ya tapi kita dapat medali perak kita terima dengan senang hati,” lanjut Ahmad.

Secara keseluruhan PODSI menargetkan raihan 14 emas dari 36 medali yang diperebutkan. Ahmad optimistis, Eka dan kawan-kawan dapat merealisasikan target tersebut.

“Semua pihak dan atlet yang lain harus pasang target tinggi. Kalau targetnya rendah, buat apa. Target 14 emas itu rasional. Secara keseluruhan, hari ini sudah bagus. Ini kan baru start. Start sudah dua emas, ya lumayan,” tuntasnya.

Untuk sementara, peringkat Indonesia di klasemen medali ada di posisi kedua dengan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Thailand ada di peringkat pertama dengan 3 emas dan 1 perunggu. Di peringkat ketiga diisi Myanmar dengan 2 perak. (bbs/jpnn)

KARAWANG- Pedayung Indonesia, Eka Oktororianus, jadi penyumbang emas pertama bagi Indonesia. Sekali dayung dua emas didapat, Eka pun mengaku terkejut.

Pada Cabang Olahraga (Cabor) Dayung Disiplin Kano dan Kaya di Situ Cipule, Karawang, Jumat (11/11), Eka meraih emas pertamaya di nomor kano 11000 meter putra. Ia mencatatkan waktu 4 menit 16 detik. Sementara Myanmar berada di posisi kedua dan Vietnam di posisi ketiga.

Kemudian di nomor kano 21000 meter putra, berpasangan dengan Anwar Tarra, Eka berhasil jadi yang terbaik dengan raihan waktu 4 menit 00,44 detik. Wakil Myanmar dan Thailand yang ditaklukkannya.

Menjadi pahlawan Indonesia di hari pertama, Eka mengaku terkejut karena awalnya bukan dirinya yang ditargetkan meraih emas. Melainkan Muchlis, yang turun di nomor kaya 11000 meter, namun hanya meraih medali perunggu.
“Tidak menyangka juga bisa mendapat emas pertama tadi, tadinya prioritas utamanya kan Muchlis untuk emas,” tutur Eka kepada wartawan.

“Syukur Alhamdulillah lah bisa meraih dua emas ini. Hadiahnya, belum tahu mau buat apa. Mungkin buat orangtua naik haji,” lanjutnya ketika ditanya bonus Rp400 juta yang akan diterimanya.
Selain turun di nomor kano, Eka nanti juga akan turun di nomor perahu naga, yang diantarkannya merebut tiga medali emas di Asian Games 2010.

“Mudah-mudahan saya bisa meraih emas lagi. Memang lawan-lawannya berat, tapi saya optimistis bisa meraihnya,” pungkas pedayung kelahiran 25 Oktober 1989 itu.
Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Achmad Sutijipto mengaku bangga atas prestasi atlet Indonesia.

“Dari awal kita sudah tahu bahwa kayak Thailand itu memang sangat kuat. Tapi, margin-nya kan tidak jauh. Dua-duanya kita dapat perak,” kata Achmad Sutijipto, di Venue Dayung Situ Cipule.

“Kalau Kano memang kita sudah prediksi karena Kano itu memang nomor kita. Saya tidak mau bela diri, tapi memang kita mengharapkan kayak 4 (1000m K4 Man Final) kita dapat emas. Ya tapi kita dapat medali perak kita terima dengan senang hati,” lanjut Ahmad.

Secara keseluruhan PODSI menargetkan raihan 14 emas dari 36 medali yang diperebutkan. Ahmad optimistis, Eka dan kawan-kawan dapat merealisasikan target tersebut.

“Semua pihak dan atlet yang lain harus pasang target tinggi. Kalau targetnya rendah, buat apa. Target 14 emas itu rasional. Secara keseluruhan, hari ini sudah bagus. Ini kan baru start. Start sudah dua emas, ya lumayan,” tuntasnya.

Untuk sementara, peringkat Indonesia di klasemen medali ada di posisi kedua dengan 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Thailand ada di peringkat pertama dengan 3 emas dan 1 perunggu. Di peringkat ketiga diisi Myanmar dengan 2 perak. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/