Site icon SumutPos

1 Persija v PSMS 0: Tetap Diapresiasi

Bek PSMS, Roni Fatahillah berduel dengan striker Persija, Marko Simic di Stadion Manahan Solo, pada semifinal leg 2 Piala Presiden 2018.

SUMUTPOS.CO – PSMS akhirnya harus melupakan tiket final Piala Presiden 2018. Upaya untuk memukul balik Persija di semifinal leg II Stadion Manahan Solo tak terealisasi. Tim besutan Djajang Nurjaman kembali harus tumbang dengan kekalahan 0-1. Aktornya lagi-lagi Marko Simic lewat gol tunggalnya menit ke-59.

PSMS akhirnya tersingkir dengan agregat 1-5. Dua hari sebelumnya Legimin Raharjo dkk tumbang 0-4. Namun PSMS masih menyisakan satu laga lagi di Piala Presiden, yakni perebutan tempat ketiga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.”Kami berharap bisa maksimal untuk laga selanjutnya,” kata Djanur.

Djanur pun tak menyesali kegagalan itu. Menurut pelatih asal Bandung itu segala upaya telah dilakukan timnya hingga sampai melangkah cukup jauh dari ekspektasi awal.

“Sejauh ini saya tetap mengapresiasi perjuangan pemain yang sudah mampu berjuang hingga ke semifinal. Kami merupakan tim promosi dengan persiapan hanya dua hingga tiga minggu saja, tapi hasilnya cukup positif, dan ini bagi saya sebuah prestasi,” kata Djanur usai laga.

“Kami juga tetap akan ada evaluasi, untuk persiapan menuju Liga 1 yang rencananya akan digelar awal Maret mendatang. Paling tidak akan melakukan beberapa ujicoba sebelum kompetisi sesungguhnya dimulai,” tegasnya.

Kapten PSMS, Legimin Rahardjo, mengakui jika timnya sudah berusaha dengan maksimal. “Kalau pertandingan kali ini seimbang, dan kawan-kawan punya peluang, hanya saja tidak bisa mengkonversi gol tersebut. Sementara lawan mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk menciptakan gol,” tegasnya.

Pada laga itu Djanur membuat sejumlah perubahan dalam skuadnya. Tanpa Reinaldo Lobo yang terkena akumulasi, Djanur menurunkan Roni Fatahillah. Djanur juga menurunkan Fredyan Wahyu sebagai full back kanan serta Gusti Sandria sebagai full back kiri. Di tengah, Abdul Azis mendampingi Legimin sementara Alwi menjadi gelandang serang mendukung trio Sadney, Wilfried Yessoh dan Frets Butuan.

Hasilnya PSMS mendominasi di paruh pertama. Meskipun mereka kesulitan menembus pertahanan Persija yang tampil nyaris dengan seluruh pemain utamanya.

Macan Kemayoran mengancam lewat Yan Pietr Nasadit menit 14, tapi tendangannya meleset. Beberapa menit kemudian, aksi Frets dengan tendangan jarak jauh, tapi ditangkap kiper. Begitu juga tendangan bebas Gusti Sandria yang dengan mudah diantisipasi Andritany.

Di sisi lain, Marko Simic yang mencetak tiga gol di Leg I tidak dibiarkan berkembang pada laga ini, usai dikawal ketat Roni Fatahilah. Di akhir babak pertama PSMS menguasai jalannya pertandingan tapi skor tetap 0-0 hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Persija coba lebih ngotot, penetrasi dilancarkan oleh Ramdani Lestaluhu, tapi masih dijatuhkan Roni. Tendangan bebas diperoleh Persija menit 49, tapi sepakan Šimic masih belum membahayakan Dhika Bayangkara.

Akhirnya gol bagi Persija tercipta menit 59 lewat Simic. Berawal dari kerjasama Ramdani dan Riko yang diteruskan dengan assist pemain asal Pematangsiantar itu, Simic dengan mudah meneruskan bola di kotak penalti tanpa kawalan dan gawang yang sudah kosong.

PSMS bukannya tanpa peluang emas. Frets Butuan lolos sendirian ke kotak penalti. Namun upaya pemain asal Ternate itu mengecoh Andritany dibaca dengan mudah kiper timnas itu. Begitu juga saat Wilfried Yessoh lolos ke kotak penalti tendangannya juga dibaca Andritany.

Menanggapi hasil ini, pelatih Persija Stefano Cugurra Teco cukup senang dan puas. Pasalnya, dalam kondisi yang kelelahan karena hanya punya waktu sehari recovery pemain tetap tampil dengan maksimal. “Kami punya persiapan cuma satu hari, Tentu saja ini waktu yang sedikit. Tapi kami sudah diskusi sama pemain, untuk yang bermain adalah yang menyatakan paling siap. Dan ini hasilnya, kami bangga pemain bekerja keras, seperti mereka tak kelelahan,” ungkapnya usai laga. (don/jpnn)

Exit mobile version