25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Final La Liga di Nou Camp

Diego_SimeoneMADRID – Harapan untuk menyaksikan serunya persaingan perebutan gelar Primera Division hingga jornada terakhir benar-benar tersaji di akhir musim 2013-2014. Dua tim yang masih memegang peluang jadi juara, Atletico Madrid dan Barcelona, bakal memastikan gelar di laga terakhir. Kedua klub bakal saling berhadapan, bak sebuah final dalam liga.

Atletico masih memimpin klasemen menuju pekan terakhir. Mereka unggul tiga poin dari Barca. Tapi, di laga terakhir, malah Barca yang memegang kendali. Sebab, laga Barca kontra Atletico berlangsung di kandang sendiri, Camp Nou.

Di jornada 37 dinihari kemarin (12/5) WIB, Atletico melambungkan asa untuk segera memastikan gelar. Mereka menjamu Malaga yang sudah tak memiliki kepentingan apa pun, pasti bertahan di Primera Division dan tak punya peluang ke ajang Eropa. Tapi, hasil akhir malah menambah panjang perburuan gelar, seri 1-1.

Sama halnya dengan Barca.  Sang juara bertahan butuh kemenangan untukmenjaga peluang, berjaga-jaga jika Atletico memetik hasil maksimal. Sayangnya, melawat ke kandang tim yang berjuang lepas dari jurang degradasi, Elche, Barca hanya memetik hasil imbang tanpa gol.

“Ini bukan (hasil) yang kami inginkan. Sebelum pertandingan, kami berpikir kalau ini (seri) tidak akan cukup. Tapi, hasil dari laga lain membawa kami pada sebuah kesempatan,” ungkap Tata Martino, pelatih Barca, pada AS.

Barca wajib menang di laga terakhir. Sementara Atletico cukup memetik hasil seri untuk menjadi juara. Primera Division mengedepankan head to head kedua tim. Di putaran pertama yang berlangsung di kandang Atletico, kedua tim bermain 0-0.

“Laga di Camp Nou akan menjadi final dan kami akan bertarung sampai akhir. Kami datang ke sana untuk meraih setidaknya satu poin demi menjadi juara,” tekad Gabi Garcia, kapten Atletico.

Atletico mampu memaksakan hasil seri setelah ketinggalan lebih dulu. Sundulan gelandang Malaga Samuel di menit ke-65 membuat Thibaut Courtois memungut bola dari gawangnya. Baru pada menit ke-74, Atletico menyamakan skor melalui sundulan Toby Alderweireld yang dipasang sebagai starter menempati posisi Diego Godin.

Sementara di Estadio Manuel Martinez Valero, Barca tak kunjung mampu menembus pertahanan Elche. Meski mendominasi laga, nyaris tak ada peluang berbahaya di gawang Elche. Di lain pihak, justru Elche yang nyaris membuat Barca malu. Satu poin tambahan membuat Elche memastikan bertahan di Primera Division.

“Kami sangat berambisi menang, tapi hasil draw membuat kami menjalani laga penentu di kandang. Itu akan jadi laga yang unik. Semua akan tercurah ke laga itu, kami tak boleh mundur sedikit pun,” ungkap Adriano, full back kiri barca.

Yang terjadi usai jornada ke-37 seakan jadi kebalikan dari pekan sebelumnya bagi Barca. Usai menelan hasil imbang 0-0 melawan Getafe di jornada ke-36, Martino sempat menyatakan pesimisme membawa timnya juara. Begitu pula dengan para pilar Barca seperti Xavi Hernandez dan Sergio Busquets.

Ternyata, peluang untuk mempertahankan gelar juara masih sama besarnya dengan peluang Atletico meraih gelar untuk pertama kali sejak 1995-1996.

“Jika kami memang pantas meraih gelar, kami harus membuktiakannya melawan Atletico. Kami mendapatkan peluang itu lagi dan harus memberikan semua demi merealisasikannya,” beber Dani Alves, full back kanan Barca. (ady)

Diego_SimeoneMADRID – Harapan untuk menyaksikan serunya persaingan perebutan gelar Primera Division hingga jornada terakhir benar-benar tersaji di akhir musim 2013-2014. Dua tim yang masih memegang peluang jadi juara, Atletico Madrid dan Barcelona, bakal memastikan gelar di laga terakhir. Kedua klub bakal saling berhadapan, bak sebuah final dalam liga.

Atletico masih memimpin klasemen menuju pekan terakhir. Mereka unggul tiga poin dari Barca. Tapi, di laga terakhir, malah Barca yang memegang kendali. Sebab, laga Barca kontra Atletico berlangsung di kandang sendiri, Camp Nou.

Di jornada 37 dinihari kemarin (12/5) WIB, Atletico melambungkan asa untuk segera memastikan gelar. Mereka menjamu Malaga yang sudah tak memiliki kepentingan apa pun, pasti bertahan di Primera Division dan tak punya peluang ke ajang Eropa. Tapi, hasil akhir malah menambah panjang perburuan gelar, seri 1-1.

Sama halnya dengan Barca.  Sang juara bertahan butuh kemenangan untukmenjaga peluang, berjaga-jaga jika Atletico memetik hasil maksimal. Sayangnya, melawat ke kandang tim yang berjuang lepas dari jurang degradasi, Elche, Barca hanya memetik hasil imbang tanpa gol.

“Ini bukan (hasil) yang kami inginkan. Sebelum pertandingan, kami berpikir kalau ini (seri) tidak akan cukup. Tapi, hasil dari laga lain membawa kami pada sebuah kesempatan,” ungkap Tata Martino, pelatih Barca, pada AS.

Barca wajib menang di laga terakhir. Sementara Atletico cukup memetik hasil seri untuk menjadi juara. Primera Division mengedepankan head to head kedua tim. Di putaran pertama yang berlangsung di kandang Atletico, kedua tim bermain 0-0.

“Laga di Camp Nou akan menjadi final dan kami akan bertarung sampai akhir. Kami datang ke sana untuk meraih setidaknya satu poin demi menjadi juara,” tekad Gabi Garcia, kapten Atletico.

Atletico mampu memaksakan hasil seri setelah ketinggalan lebih dulu. Sundulan gelandang Malaga Samuel di menit ke-65 membuat Thibaut Courtois memungut bola dari gawangnya. Baru pada menit ke-74, Atletico menyamakan skor melalui sundulan Toby Alderweireld yang dipasang sebagai starter menempati posisi Diego Godin.

Sementara di Estadio Manuel Martinez Valero, Barca tak kunjung mampu menembus pertahanan Elche. Meski mendominasi laga, nyaris tak ada peluang berbahaya di gawang Elche. Di lain pihak, justru Elche yang nyaris membuat Barca malu. Satu poin tambahan membuat Elche memastikan bertahan di Primera Division.

“Kami sangat berambisi menang, tapi hasil draw membuat kami menjalani laga penentu di kandang. Itu akan jadi laga yang unik. Semua akan tercurah ke laga itu, kami tak boleh mundur sedikit pun,” ungkap Adriano, full back kiri barca.

Yang terjadi usai jornada ke-37 seakan jadi kebalikan dari pekan sebelumnya bagi Barca. Usai menelan hasil imbang 0-0 melawan Getafe di jornada ke-36, Martino sempat menyatakan pesimisme membawa timnya juara. Begitu pula dengan para pilar Barca seperti Xavi Hernandez dan Sergio Busquets.

Ternyata, peluang untuk mempertahankan gelar juara masih sama besarnya dengan peluang Atletico meraih gelar untuk pertama kali sejak 1995-1996.

“Jika kami memang pantas meraih gelar, kami harus membuktiakannya melawan Atletico. Kami mendapatkan peluang itu lagi dan harus memberikan semua demi merealisasikannya,” beber Dani Alves, full back kanan Barca. (ady)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/