Site icon SumutPos

Tim Sepak Bola Sumut Makan Nasi Kotak

Polemik PSSI Rusak Program Latihan

Kekacauan yang ditimbulkan akibat adanya dualisme kepengurusan di PSSI akhirnya berdampak pada persiapan tim-tim yang bertanding di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII.

TAK TERKECUALI tim sepak bola Sumut. Tim yang dibesut trio pelatih Rudi Saari, Mardiyanto dan Budiono itu pun akhirnya menanggung ekses yang ditimbulkan dari berbagai keputusan kontroversial yang dikeluarkan oleh PB PON.

Misalnya, Selasa (11/9) setiba di Pekanbaru dari Kuantan Singingi untuk menghadiri acara pembukaan PON, tim sepak bola Sumut justru sempat terlantar di venue penjemputan yang berada di Bandara Sultan Kasim II disebabkan ketiadaan panitia lokal dan bus yang akan mengantar pemain ke Main Stadium, tempat acara pembukaan berlangsung.

Kisah sedih tim sepak bola Sumut tak berhenti sampai di situ, pagi harinya saat akan menggelar latihan, Rudi Saari, head coach tim sepak bola Sumut mendapati fakta bahwa anak asuhnya belum dapat berlatih di lapangan karena belum terjalin kordinasi antara PB PON dan panitia lokal yang menanggungjawabi cabor sepak bola.

Imbasnya, Rudi terpaksa menginstruksikan pemainnya melakukan latihan ringan di depan Asrama Rusunawa Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau.
“Rusak semua program latihan akibat kekisruhan yang melibatkan PSSI dan PB PON. Namun begitu saya berharap anak-anak tetap semangat untuk meraih prestasi terbaik,” bilang Rudi, kemarin (12/9).

Rudi Saari kembali harus mengelus dada saat selepas berlatih belum dapat sarapan pagi dari panitia. “Kami hanya diinstruksikan menyediakan sarapan untuk atlet anggar yang menginap di sini. Tapi jika ada instruksi untuk memberi makan tim sepak bola Sumut, maka kami siap untuk melakukannya,” bilang Wati, salah seorang panitia bidang konsumsi.

Untungnya, para pemain tak harus berlama-lama menahan rasa lapar, karena sekira sejam kemudian panitia lokal mendapat instruksi untuk menyiapkan konsumsi bagi para pemain Sumut.

Namun sayangnya, pada malam hari tim sepak bola Sumut kembali harus menahan rasa lapar karena ternyata sajian prasmanan yang disediakan oleh panitia tidak dapat dinikmati oleh tim Sumut. Saat itu panitia beralasan bahwa jatah makanan untuk tim sepak bola Sumut adalah makanan kotak.

“Kita menolak perlakuan seperti ini. Jika atlet lain makanan dengan cara prasmanan, maka kami pun meminta perlakuan yang sama, bukan nasi kotak,” bilang Rudi Saari.

Setelah official tim Sumut melakukan protes akhirnya panitia lokal menyetujui jika makanan tim sepak bola Sumut hari ini (12/9) sama dengan makanan atlet lainnya. (jun)

Exit mobile version