30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Timnas U-23 tak punya Leadership

Kurnia Mega dan  kawan-kawan menyalami  wasit usai ditekuk 4-1 oleh Timnas Thailand
Kurnia Mega dan kawan-kawan menyalami wasit usai ditekuk 4-1 oleh Timnas Thailand

JAKARTA — Kekalahan Timnas U-23 atas Thailand dengan skor 1-4 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Kamis (12/12) petang adalah pukulan telak terhadap sepakbola Indonesia. Pasalnya dua tahun lalu di SEA Games Palembang-Jakarta, Indonesia bisa mengalahkan Thailand.

Menurut pengamat sepakbola Andi Bachtiar Yusuf, kekalahan timnas diakibatkan karena tim yang dibesut Rahmad Darmawan (RD) itu tidak punya sosok yang bisa diangkat sebagai leadership.

“Seharusnya ada pemain yang mengambil inisiatif untuk menjadi motivator. Tapi, tidak satu pun yang bisa menjalankan peran tersebut hal ini berimbas pada tidak terarahnya permainan timnas,” kata Andi Bachtiar di Jakarta, Kamis (12/12).

Pada pertandingan tersebut, mental pemain Indonesia drop akibat gol cepat Thailand di menit kedua. Bukannya bangkit, pemain-pemain Indonesia sangat panik.

“Seharusnya pemain Indonesia bisa langsung memberikan respon. Nyatanya, mereka justru bermain buruk karena tertekan,” ujar Andi Bachtiar.

Kurnia Mega dan kawan-kawan menyalami wasit usai ditekuk 4-1 oleh Timnas Thailand

Bertekuk lututnya Timnas Garuda Muda atas Thailand dengan skor telak 4-1 dalam lanjutan Sea Games 2013 di Myanmar menjadi perhatian tersendiri bagi Nil Maizar. Mantan pelatih timnas itu menilai bahwa Andik Vermasah dkk memang kalah kelas dari Thailand.

“(Timnas Indonesia) tidak fokus, organisasi permainan yang tidak berjalan baik, dan kurang fighting spirit,” ujar Nil kepada Padang Ekspres (JPNN Group) Kamis (12/12) malam. Nah beberapa faktor itulah yang menjadi beberapa faktor penyebab kekalahan skuat Rahmad Darmawan.

Nil mengaku tak tahu kenapa penampilan Timnas U-23 begitu rapuh. Bahkan, menurutnya permainan kali ini  lebih buruk dibanding saat pertandingan pertama melawan Kamboja.

“Dengan materi pemain yang ada, seharusnya kita tak perlu kalah seperti itu dari Thailand. Tapi kenyataanya kita memang kalah dalam segala hal dari mereka,” katanya.

Nil mengakui organisasi permainan dan koordinasi antar lini Indonesia memang tak sebagus Thailand. Kata dia, pemain negeri Gajah Putih itu bermain begitu rapi, sabar, dan tak buru-buru melakukan eksekusi ke gawang lawan. Selain itu, permainan individu yang masih kerap diperlihatkan tim Indonesia, juga tak membuahkan hasil yang efektif.(abu/jpnn)

 

teks///Kurnia Meiga bersalaman dengan wasit usai ditekuk 1-4 oleh Thailand. Foto: Sugeng Deas/Jawa Pos/JPNN.com

Kurnia Mega dan  kawan-kawan menyalami  wasit usai ditekuk 4-1 oleh Timnas Thailand
Kurnia Mega dan kawan-kawan menyalami wasit usai ditekuk 4-1 oleh Timnas Thailand

JAKARTA — Kekalahan Timnas U-23 atas Thailand dengan skor 1-4 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Kamis (12/12) petang adalah pukulan telak terhadap sepakbola Indonesia. Pasalnya dua tahun lalu di SEA Games Palembang-Jakarta, Indonesia bisa mengalahkan Thailand.

Menurut pengamat sepakbola Andi Bachtiar Yusuf, kekalahan timnas diakibatkan karena tim yang dibesut Rahmad Darmawan (RD) itu tidak punya sosok yang bisa diangkat sebagai leadership.

“Seharusnya ada pemain yang mengambil inisiatif untuk menjadi motivator. Tapi, tidak satu pun yang bisa menjalankan peran tersebut hal ini berimbas pada tidak terarahnya permainan timnas,” kata Andi Bachtiar di Jakarta, Kamis (12/12).

Pada pertandingan tersebut, mental pemain Indonesia drop akibat gol cepat Thailand di menit kedua. Bukannya bangkit, pemain-pemain Indonesia sangat panik.

“Seharusnya pemain Indonesia bisa langsung memberikan respon. Nyatanya, mereka justru bermain buruk karena tertekan,” ujar Andi Bachtiar.

Kurnia Mega dan kawan-kawan menyalami wasit usai ditekuk 4-1 oleh Timnas Thailand

Bertekuk lututnya Timnas Garuda Muda atas Thailand dengan skor telak 4-1 dalam lanjutan Sea Games 2013 di Myanmar menjadi perhatian tersendiri bagi Nil Maizar. Mantan pelatih timnas itu menilai bahwa Andik Vermasah dkk memang kalah kelas dari Thailand.

“(Timnas Indonesia) tidak fokus, organisasi permainan yang tidak berjalan baik, dan kurang fighting spirit,” ujar Nil kepada Padang Ekspres (JPNN Group) Kamis (12/12) malam. Nah beberapa faktor itulah yang menjadi beberapa faktor penyebab kekalahan skuat Rahmad Darmawan.

Nil mengaku tak tahu kenapa penampilan Timnas U-23 begitu rapuh. Bahkan, menurutnya permainan kali ini  lebih buruk dibanding saat pertandingan pertama melawan Kamboja.

“Dengan materi pemain yang ada, seharusnya kita tak perlu kalah seperti itu dari Thailand. Tapi kenyataanya kita memang kalah dalam segala hal dari mereka,” katanya.

Nil mengakui organisasi permainan dan koordinasi antar lini Indonesia memang tak sebagus Thailand. Kata dia, pemain negeri Gajah Putih itu bermain begitu rapi, sabar, dan tak buru-buru melakukan eksekusi ke gawang lawan. Selain itu, permainan individu yang masih kerap diperlihatkan tim Indonesia, juga tak membuahkan hasil yang efektif.(abu/jpnn)

 

teks///Kurnia Meiga bersalaman dengan wasit usai ditekuk 1-4 oleh Thailand. Foto: Sugeng Deas/Jawa Pos/JPNN.com

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/