JAKARTA-Duta bulu tangkis Indonesia sudah melupakan pahit kegagalan di Victor Korea Open. Pulang tanpa gelar dan hanya menempatkan Sony Dwi Kuncoro di babak semifinal tunggal putra bukan satu prestasi yang membuat bangsa ini bangga.
Setelah gagal di Korea, kini Sony dkk coba mencari glory di Maybank Malaysia Open. Turnamen berlevel superseries yang dimulai hari ini (15/1) hingga Minggu (20/1) mendatang menjadi batu ujian sebelum menapak di All England Maret mendatang.
Di Malaysia Open ini jumlah pebulutangkis Pelatnas yang dikirim PB PBSI lebih banyak dibandingkan saat di Korea lalu. Jika sebelumnya hanya 13 wakil, kini bertambah tujuh menjadi 20 orang. Meski tak signifikan, suntikan tenaga ekstra diharapkan mampu membawa pulang prestasi bagi tim Merah Putih.
Kasubid Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata, menyebutkan, asa Indonesia untuk meraih juara di Malaysia Open ini tetap. Berkaca dari hasil Korea lalu, nomor tunggal putra dan ganda campuran diharapkan mampu mencuri perhatian dengan mempesembahkan gelar.
“Sony kemarin di Korea bisa mencapai semifinal. Kami harapkan di Malaysia ini dia ada peningkatan prestasi. Lalu di nomor ganda campuran, meski Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir tak main semoga M Rijal-Debby Nasution bisa menjadi pengganti sepadan. “Semoga saja, secara keseluruhan ada hasil yang lebih bagus dibandingkan di Korea,” tutur Christian, Senin (14/1).
Nah, untuk kategori tunggal putra, persaingan tetap berat. Pebulutangkis nomor wahid dunia Lee Chong Wei dipastikan turun. Lalu dari Asia ada Kenichi Tago, Sho Sasaki, Nguyen Tien Minh, atau Wang Zheming. Sementara Lin Dan atau Du Pengyu absen di turnamen ini.
Lalu peta persaingan di kelompok ganda campuran tak bisa dianggap remeh meski pasangan terbaik dunia saat ini Ma Jin-Xu Chen absen. Pasangan Malaysia rangking tiga dunia, Peng Soon Chan-Liu Ying Goh berhak menempati seeded nomor satu.
Pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky sendiri masih menyimpan optimisme terhadap anak buahnya. Bagi pelatih berusia 47 tahun itu, Malaysia Open ini menjadi turnamen pembuktian untuk Rijal-Debby. Hal itu disebabkan ganda campuran terbaik Indonesia, Owi-Butet, sapaan Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir, absen.
“Ya, di Malaysia Open ini Rijal-Debby menjadi tumpuan kami untuk mendulang prestasi. Harusnya mereka bisa maksimal di turnamen ini karena senior mereka tak turun. Jadi mereka bisa mengembangkan potensi mereka,” tutur bapak satu anak itu. (dra/jpnn)