30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Elbert Gagal Sumbang Poin

JAKARTA- Tim Davis Indonesia gagal memenuhi target sapu bersih pada hari pertama final Piala Davis grup II zona Asia Oceania. Bertanding di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia berbagi angka 1-1 dengan Filipina kemarin (14/9).

Dengan hasil itu, jalan Indonesia untuk menjadi juara grup II zona Asia Oceania akan lebih sulit dibanding jika bisa unggul 2-0 kemarin. Mereka harus memenangi dua partai lagi untuk promosi ke grup I pada tahun depan.

Indonesia memimpin lebih dulu lewat petenis nomor satu Christopher Benjamin Rungkat. Menghadapi tunggal kedua Filipina Francis Casey Alcantara, Christo “sapaan Christopher” unggul dalam pertarungan empat set 7-6 (7-3), 6-2, 3-6, 6-0.

Keputusan Filipina menurunkan Alcantara cukup mengejutkan. Sebab, di antara empat petenis Filipina, justru Alcantara “kelahiran 4 Februari 1992” yang tidak memiliki peringkat tunggal. Alcantara pun baru kali ini dihadapi Christo yang kini menduduki peringkat ke-292 ATP.

Karena baru sekali bertemu, di set pertama Christo sempat mendapatkan perlawanan sengit hingga terjadi tie break. “Tapi, beruntung saya bisa segera menyesuaikan diri dengan permainannya. Tapi, harus saya akui, dia petenis yang ulet dan tidak mudah dikalahkan,” ungkap Christo dalam konferensi pers sesudah pertandingan.

Sayang, sukses Christo tak diikuti rekannya, Elbert Sie, yang turun di partai kedua. Elbert yang kini menempati peringkat ke-862 ATP dikalahkan Treat Huey 4-6, 2-6, 3-6. Kekalahan Elbert cukup disayangkan. Sebab, Huey yang kelahiran 28 Agustus 1985 sejatinya adalah pemain spesialis ganda. Huey kini bahkan memiliki peringkat ganda 39 dunia. (ali/c9/ang/jpnn)

JAKARTA- Tim Davis Indonesia gagal memenuhi target sapu bersih pada hari pertama final Piala Davis grup II zona Asia Oceania. Bertanding di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia berbagi angka 1-1 dengan Filipina kemarin (14/9).

Dengan hasil itu, jalan Indonesia untuk menjadi juara grup II zona Asia Oceania akan lebih sulit dibanding jika bisa unggul 2-0 kemarin. Mereka harus memenangi dua partai lagi untuk promosi ke grup I pada tahun depan.

Indonesia memimpin lebih dulu lewat petenis nomor satu Christopher Benjamin Rungkat. Menghadapi tunggal kedua Filipina Francis Casey Alcantara, Christo “sapaan Christopher” unggul dalam pertarungan empat set 7-6 (7-3), 6-2, 3-6, 6-0.

Keputusan Filipina menurunkan Alcantara cukup mengejutkan. Sebab, di antara empat petenis Filipina, justru Alcantara “kelahiran 4 Februari 1992” yang tidak memiliki peringkat tunggal. Alcantara pun baru kali ini dihadapi Christo yang kini menduduki peringkat ke-292 ATP.

Karena baru sekali bertemu, di set pertama Christo sempat mendapatkan perlawanan sengit hingga terjadi tie break. “Tapi, beruntung saya bisa segera menyesuaikan diri dengan permainannya. Tapi, harus saya akui, dia petenis yang ulet dan tidak mudah dikalahkan,” ungkap Christo dalam konferensi pers sesudah pertandingan.

Sayang, sukses Christo tak diikuti rekannya, Elbert Sie, yang turun di partai kedua. Elbert yang kini menempati peringkat ke-862 ATP dikalahkan Treat Huey 4-6, 2-6, 3-6. Kekalahan Elbert cukup disayangkan. Sebab, Huey yang kelahiran 28 Agustus 1985 sejatinya adalah pemain spesialis ganda. Huey kini bahkan memiliki peringkat ganda 39 dunia. (ali/c9/ang/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/