28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Sedih Pulang, Yakin Tahun Depan Lebih Seru

Rombongan DBL All-Star Kembali ke Indonesia

SEATTLE- Tidak terasa lebih dari sepekan sudah rombongan DBL Indonesia All-Star 2012 menjalani program di Amerika Serikat. Rabu dini hari (14/11, kemarin WIB) para pemain dan pelatih basket SMA pilihan itu meninggalkan Seattle, menuju Indonesia.

Sebelum naik pesawat, rombongan sempat berkumpul untuk perpisahan dengan teman-teman dari Seattle-Surabaya Sister City Association (SSSCA), yang membantu mengatur segala program selama berada di Amerika.
“Terima kasih kepada SSSCA, tidak mudah membuat program seperti ini. Terima kasih juga kepada semua peserta. Semuanya berjalan lancar tanpa masalah berarti,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL. Kepada para pemain, Azrul menyampaikan harapan setelah mendapat pengalaman tersebut.

“Dulu saya pernah dapat beasiswa pertukaran pelajar. Ketika pulang, bisa berbuat sesuatu untuk membuat anak-anak muda Indonesia mengalami pengalaman serupa. Saya berharap, kalian punya semangat sama. Kalau kelak sukses, kalian harus bisa membantu anak muda lain merasakan apa yang kalian rasakan. Andai satu saja dari kalian kelak bisa melakukan itu, apa yang kami lakukan ini ada hasilnya,” ujarnya.

Greg Dwidjaya, presiden SSSCA, juga menyatakan senang dengan program tahun ini. “Kami telah menyiapkan program ini enam bulan sebelumnya. Tahun ini merupakan yang paling komplet. Tidak hanya dapat pengalaman ikut SMA di sini, mengunjungi perusahaan-perusahaan, tanding basket, dan nonton NBA, kalian juga merasakan fun bisa bermain salju. Dua rombongan sebelum ini tidak merasakan selengkap ini,” tuturnya.

Kelengkapan itu juga dirasakan para pemain. “Banyak pengalaman yang tidak bisa saya lupakan. Memang melelahkan, tapi semuanya asyik. Semoga program seperti ini bisa terus terwujud,” kata Gabby Valencia, pemain dari SMA Stella Duce 1 Jogjakarta.

Menurut Gabby, kesempatan ke Amerika tersebut tak akan pernah terwujud jika dia tidak terjun di kompetisi Honda DBL 2012. Hal yang sama diungkapkan dua pemain asal SMA Tri Tunggal Semarang, Katherine Chandra Dewi dan Taranira Widasari.

Mereka tidak menyangka, dengan bermain basket, mereka bisa dapat pengalaman begitu seru di Amerika. “Pengalamannya bukan cuma basket,” tegas Ririn “sapaan Katherine.
Sebagian besar pemain DBL All-Star akan lulus SMA tahun depan sehingga tidak lagi punya kesempatan untuk terpilih lagi. Tetapi, beberapa pemain masih punya kesempatan kedua. Total, empat orang masih punya kans terpilih lagi tahun depan. Dengan catatan, mereka kembali tampil memukau saat kompetisi DBL dan ketika seleksi.

“Harapannya tentu saja dapat kesempatan lagi tahun depan. Saya yakin tahun depan program-programnya lebih seru. Yang pasti, saya ingin main salju lagi,” ucap Delaya Maria, pemain asal SMAN 116 Jakarta, yang kini masih berada di kelas 11.

Menjelang naik pesawat menuju Indonesia, beberapa pemain sedih dengan mata berkaca-kaca. “Bukan perjalanan panjangnya yang saya pikirkan. Saya justru membayangkan perpisahan saat tiba di Jakarta nanti,” kata Nuke Tri Saputra, pemain asal SMAN 14 Semarang.(jpnn)

Rombongan DBL All-Star Kembali ke Indonesia

SEATTLE- Tidak terasa lebih dari sepekan sudah rombongan DBL Indonesia All-Star 2012 menjalani program di Amerika Serikat. Rabu dini hari (14/11, kemarin WIB) para pemain dan pelatih basket SMA pilihan itu meninggalkan Seattle, menuju Indonesia.

Sebelum naik pesawat, rombongan sempat berkumpul untuk perpisahan dengan teman-teman dari Seattle-Surabaya Sister City Association (SSSCA), yang membantu mengatur segala program selama berada di Amerika.
“Terima kasih kepada SSSCA, tidak mudah membuat program seperti ini. Terima kasih juga kepada semua peserta. Semuanya berjalan lancar tanpa masalah berarti,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL. Kepada para pemain, Azrul menyampaikan harapan setelah mendapat pengalaman tersebut.

“Dulu saya pernah dapat beasiswa pertukaran pelajar. Ketika pulang, bisa berbuat sesuatu untuk membuat anak-anak muda Indonesia mengalami pengalaman serupa. Saya berharap, kalian punya semangat sama. Kalau kelak sukses, kalian harus bisa membantu anak muda lain merasakan apa yang kalian rasakan. Andai satu saja dari kalian kelak bisa melakukan itu, apa yang kami lakukan ini ada hasilnya,” ujarnya.

Greg Dwidjaya, presiden SSSCA, juga menyatakan senang dengan program tahun ini. “Kami telah menyiapkan program ini enam bulan sebelumnya. Tahun ini merupakan yang paling komplet. Tidak hanya dapat pengalaman ikut SMA di sini, mengunjungi perusahaan-perusahaan, tanding basket, dan nonton NBA, kalian juga merasakan fun bisa bermain salju. Dua rombongan sebelum ini tidak merasakan selengkap ini,” tuturnya.

Kelengkapan itu juga dirasakan para pemain. “Banyak pengalaman yang tidak bisa saya lupakan. Memang melelahkan, tapi semuanya asyik. Semoga program seperti ini bisa terus terwujud,” kata Gabby Valencia, pemain dari SMA Stella Duce 1 Jogjakarta.

Menurut Gabby, kesempatan ke Amerika tersebut tak akan pernah terwujud jika dia tidak terjun di kompetisi Honda DBL 2012. Hal yang sama diungkapkan dua pemain asal SMA Tri Tunggal Semarang, Katherine Chandra Dewi dan Taranira Widasari.

Mereka tidak menyangka, dengan bermain basket, mereka bisa dapat pengalaman begitu seru di Amerika. “Pengalamannya bukan cuma basket,” tegas Ririn “sapaan Katherine.
Sebagian besar pemain DBL All-Star akan lulus SMA tahun depan sehingga tidak lagi punya kesempatan untuk terpilih lagi. Tetapi, beberapa pemain masih punya kesempatan kedua. Total, empat orang masih punya kans terpilih lagi tahun depan. Dengan catatan, mereka kembali tampil memukau saat kompetisi DBL dan ketika seleksi.

“Harapannya tentu saja dapat kesempatan lagi tahun depan. Saya yakin tahun depan program-programnya lebih seru. Yang pasti, saya ingin main salju lagi,” ucap Delaya Maria, pemain asal SMAN 116 Jakarta, yang kini masih berada di kelas 11.

Menjelang naik pesawat menuju Indonesia, beberapa pemain sedih dengan mata berkaca-kaca. “Bukan perjalanan panjangnya yang saya pikirkan. Saya justru membayangkan perpisahan saat tiba di Jakarta nanti,” kata Nuke Tri Saputra, pemain asal SMAN 14 Semarang.(jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/