PALEMBANG-Akhirnya nasib striker asing Bosnia Herzegovina, Igor Radovanovic telah diputuskan. Pemain berusia 28 ini gagal memperkuat Sriwijaya FC untuk musim depan. Termasuk membela Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya- di babak 8 besar kompetisi pra musim Inter Island Cup (IIC) 2014.
Hal ini disampaikan langsung Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri di hotel Swarna Dwipa, Rabu, (15/1).
“Kita putusan Igor tidak bersama Sriwijaya lagi. Agennya sudah mengajak Igor pulang ke Bosnia pukul 10.00 WIB tadi (kemarin.red). untuk masalah tehnisnya langsung tanyakan pelatih kepala,” jelasnya.
Lanjutnya, usai melepas Igor dari Sriwijaya FC, pihak manajemen dan pelatih masih punya kesempatan untuk merekrut pemain asing kembali. Sebab, kuota pemain asing ditubuh Sriwijaya FC masih ada satu pemain lagi sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan PT Liga Indonesia.
“Kedepan, kita belum tahu siapa yang bakal kita rekrut baik nama pemain dan posisinya,” timpal komisaris PTBA ini.
Pelatih kepala Sriwijaya FC, Subangkit menjelaskan, keputusan yang ia buat bersama manajemen sudah buat. Dari segi permainan Igor belum sesuai harapan, memang ia sangat baik fight bola bola atas, tetapi belum bisa diandalkan dalam hal penguasaan bola.
“Ia sering kehilangan bola baik saat latihan dan penampilannya di leg pertama lawan Semen Padang kemarin,” katanya.
Dikatakan Subangkit, ia menginginkan striker yang berkualitas baik di udara maupun untuk penguasaan bola di lini depan. “Kita saat ini butuh pemain yang bisa mengusai bola dengan skil individu yang baik. Tapi bukan seperti Igor,” ujar Tactican asal Pasuruan ini.
Cerita Igor tidak sama dengan striker asing sebelumnya yang ikut seleki yakni Serge Pacome Djiehoua. Serge diberi kesempatan dua kali bermain di kompetisi pra musim Piala Gubernur Jawa Timur (Jatim) Desember lalu. Sedangkan Igor hanya bermain satu kali di IIC lawan Semen Padang leg pertama (10/1) dan di leg kedua (14/1) hanya dicadangkan.
Harap Subangkit, Sriwijaya FC memang punya jatah satu pemain asing, tetapi ia lebih mengingingkan pemain yang berposisi sebagai gelandang Jangkar. Sebab, skuat Sriwijaya FC membutuhkan pemain bertipikal bisa mengatur tempo permainan. “Peran Maman sangat baik karena ia pemain bertahanan dan bisa langsung berperan sebagai gelandang Jangkar,” katanya.
Masih Subangkit, Maman tidak selamanya berperan sebagai gelandang jangkar menemani Asri Akbar, karena ia lebih cocok sebagai centralback. “Saat ini kita hanya butuh itu untuk mengarungi kompetisi IIC dan ISL mendatang,” tutupnya. (cj5)