JAKARTA- Sony Dwi Kuncoro menyerah. Kekuatan staminanya tak mampu mengimbagi ketatnya jadwal pertandingan yang harus dia jalani. Kemarin, Sony akhirnya menyerah di tangan pemain Tiongkok Du Pengyu di babak delapan besar Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 di Istora Senayan. Meski mendapat dukungan penuh dari ratusan pendukungnya, Sony kalah 14-21 dan 15-21.
Ya, stamina memang tidak bisa dibohongi. Sony yang praktis terus bermain di delapan hari terakhir (termasuk saat tampil di Thailand Open dan menjadi juara) kemarin tampil antiklimaks. Permainannya kurang bertenaga, tidak fokus dan, kerap melakukan kesalahan sendiri.
Permainan agresif yang sebelumnya dia tunjukkan saat mengalahkan unggulan ketiga Peter Gade dan Taufik Hidayat kemarin, sama sekali tak terlihat. Usai pertandingan, Sony mengakui jika dirinya mengalami penurunan.
“Kondisi saya memang agak menurunan, baik dari konsentrasi maupun tenaga,” kata Sony. “Tapi memang lawan juga main bagus, Saya saya sulit nembus dan agak frustasi,” sambung pemain yang peringkatnya naik menjadi urutan ke-45 setelah menjuarai Thailand Open ini.
Menurtu Sony Du Pengyu memiliki pertahanan yang sulit ditundukkan. “Saya sudah coba naik tapi tidak berhasil. Saya terus serang dia. Pertahanannya bagus,” beber Sony.
Dengan tumbangnya Sony, Indonesia tinggal mengandalkan Simon Santoso di sektor tunggal putra. Kemarin Simon memastikan tiket ke semifinal setelah mengalahkan juniornya, Dionysius Hayom Rumbaka dua gim langsung 21-17, 21-7.
Di babak empat besar hari ini Simon akan menghadapi pemain asal India, Kahsyap Parupalli yang kemarin mengalahkan Hans-Kristian Vitthingus dari Denmark.
Di atas kertas Simon bakal bisa mengatasi perlawanan Kashyap Parupalli. Secara peringkat, saat ini Simon jauh lebih unggul. Dia berada di posisi kesembilan dunia sedangkan Kashyap tercecer di urutan ke-26.(ali/jpnn)