BERLIN – Timnas Jerman pernah menghadapi pertandingan ekstra sulit saat tampil di babak penyisihan grup Piala Dunia Afrika Selatan 2010 lalu.
Ketika itu, mesin gol mereka Miroslav Klose tak bisa tampil karena hukuman kartu merah saat menjalani pertandingan hidup mati melawan Ghana. Ya, karena memiliki kesamaan poin dengan Ghana, Jerman wajib memenangkan pertandingan tersebut.
Joachim Loew, pelatih Jerman pun mengaku sempat pusing untuk memilih siapa yang pantas menggantikan Klose. Setelah melakukan perundingan dengan staf pelatih yang lain, keputusan akhirnya jatuh ke Claudemir Jeronimo Barreto, pemain naturalisasi asal Brasil yang akrab disapa dengan Cacau.
“Saat itu, saya bahkan harus menunggu sampai latihan terakhir beberapa jam sebelum pertandingan untuk memutuskan siapa yang akan menjadi starter di lini depan. Karena, saat itu saya yakin, setiap striker ingin tampil, namun saya melihat dia (Cacau, Red) sepertinya lebih siap,” kenang Loew.
Dan, pilihan Loew tersebut tidak keliru. Cacau yang tampil gemilang dan berhasil membantu Jerman menang tipis 1-0 atas Ghana lewat gol Mesut Oezil pada menit ke-60. Tiga poin tersebut membuat Der Panzer pun berhasil lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup D.
Nah, pengalaman tersebut sepertinya masih tersimpan baik di memori Loew. Buktinya, pelatih berusia 54 tahun itu juga berencana melakukan hal yang sama sebelum Phillipp Lahm dan kawan-kawan berlaga di Piala Dunia Brasil 2014.
Hanya konsepnya sedikit berbeda, karena sudah mungkin mereka tidak akan lagi menggantungkan harapan kepada Cacau yang saat ini telah memasuki usia uzur.
Ya, saat ini, salah satu upaya yang sedang mereka rencanakan adalah melakukan “upaya jemput bola” dengan mendatangi daerah-daerah yang menjadi sentra basis sepak bola di Brasil. Tentu, tidak ada tujuan lain selain mencuri infromasi terkait kultur sepak bola negara yang sudah lima kali membawa pulang gelar juara dunia itu.
“Karena kami melihat pembinaan sepak bola di Brasil berada di jalur yang sangat benar. Bergabungnya pemain-pemain mereka bersama tim-tim besar yang ikut di kompetisi-kompetisi raksasa dunia adalah salah satu ukuran. Jadi, datang dan saksikan langsung kultur sepak bola mereka adalah cara terbaik bagi kami,” lanjut pria yang juga berposisi sebagai gelandang serang saat masih aktiv merumput itu.
Pilihan Loew tersebut tidak salah. Sebab, untuk urusan sepak bola, hubungan Jerman dan Brasil bisa dibilang sangat intim. Apalagi, selama ini, jumlah imigran asal Jerman yang datang ke Brasil sejak 18180 silam telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Di Brasil warga Jerman mayoritas berada di negara bagian selatan, Brasil.
Kehadiran orang-orang Jerman di Brasil ini pun tidak semata-mata lantaran faktor ekonomi semata. Namun, mereka juga ikut berperan aktiv mengembangkan sepak bola di Jerman.
Itu bisa dibuktikan dengan Sport Club Rio Grande, klub sepak bola yang didirikan oleh imigran Jerman 19 Juli 1900. Klub tersebut saat ini berkompetisi di Divisi II Liga Brasil. (dik)