30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Timnas Kalah Beruntun, McMenemy Malah Sindir Supporter

GIANYAR, SUMUTPOS.CO -Tim nasional (timnas) Indonesia seolah hanya menjadi pelengkap di kualifikasi Piala Dunia 2022. Betapa tidak, dari empat laga yang telah dijalani pada penyisihan grup G, empat kali pula timnas menelan kekalahan. Ironisnya, tiga dari empat kekalahan itu harus diderita saat timnas bertindak sebagai tuan rumah. Semakin menyakitkan lantaran tiga kekalahan kandang itu diderita dari sesama tim Asia Tenggara.

Ya, setelah Malaysia (5/9) dan Thailand (10/9) berhasil mempecundangi skuad Garuda, tadi malam giliran Vietnam yang mempermalukan tim asuhan Simon McMenemy itu. Skornya juga lumayan telak, 1-3.

Vietnam sudah unggul pada menit ke-26 melalui Duy Manh Do. Pelanggaran yang dilakukan Yanto Basna pada menit ke-55 berbuah penalti untuk Vietnam. Ngoc Hai Que yang bertindak sebagai algojo berhasil menaklukkan kiper M. Ridho. Nguyen Tien Linh (61’) kembali memaksa Ridho memungut bola dari gawangnya. Timnas akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan melalui Irfan Bachdim (84’). Gol pemain Bali United itu sekaligus mengakhiri paceklik gol timnas selama 316 menit di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meski berhasil mencetak gol hiburan, teriakan ’’Simon Out..Simon Out..Simon Out’’ tetap nyaring terdengar. Suporter di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, sebagaimana jutaan pendukung timnas, merasa gerah dengan buruknya performa skuad Garuda. Upaya rotasi yang dilakukan McMenemy ternyata juga tidak membuahkan hasil.

Ya, tadi malam McMenemy menurunkan komposisi yang berbeda. Wawan Hendrawan, Ricky Fajrin, Andik Vermansah, Zulfiandi, Dendi Santoso, Hanif Sjahbandi, dan Gavin Kwan Adsit yang tampil saat melawan Uni Emirat Arab (10/10) diistirahatkan. Sebagai gantinya, McMenemy menurunkan M. Ridho, Putu Gede, Riko Simanjuntak, dan Bayu Pradana. McMenemy juga memberikan kesempatan debut buat Otavio Dutra.

Karena tak ada efek dari perubahan komposisi itulah, yang kemudian terdengar teriakan ’’Simon Out’’. Teriakan itu merupakan luapan kejengkelan suporter yang meminta PSSI segera merotasi McMenemy.

Lantas, apa lagi dalih McMenemy atas kekalahan keempat timnas di grup G? Saat disodori pertanyaan tersebut, pelatih asal Skotlandia itu malah terlihat kesal.

’’Apa yang ingin kamu dengar dari saya? Kamu sudah tahu masalahnya, sudah tahu apa yang terjadi, kenapa masih bertanya?’’ katanya sambil menunjuk Jawa Pos.

Dia menambahkan, Vietnam yang mengalahkan Indonesia tadi malam bukanlah tim yang sama di Piala AFF 2016. Vietnam tadi malam adalah tim muda terbaik sehingga membuat ranking Vietnam di FIFA jadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

’’Saya memang harus berhati-hati berkomentar. Tapi kenyataannya, kekalahan ini membuat kami agak sedikit lega dan bisa belajar dari Vietnam. Bagaimana mereka berani ambil risiko dengan pemain-pemain mudanya,’’jelasnya lalu mengangguk-angguk saat mendengar teriakan ’’Simon Out’’ di luar ruang jumpa pers.

McMenemy pun menyindir suporter timnas. Menurut dia, jika sepak bola Indonesia ingin maju, mereka harus meniru Vietnam. Yakni, tidak membuat kerusuhan dan melakukan aksi anarkistis pada ajang internasional seperti melawan Malaysia (5/9). ’’Kalau mau maju, harus dilawan semua itu, dan bersama-sama bagaimana menjadwalkan kompetisi yang baik,’’ tegasnya.

Setelah jumpa pers, bus yang dinaiki timnas sempat dihadang suporter Indonesia. Tentu, teriakan makian dan ’’Simon Out’’ masih terdengar. Beruntung, hal itu bisa diatasi pihak keamanan.

Di sisi lain, pelatih Vietnam Park Hang-seo bangga atas apa yang diraih anak asuhnya. ’’Kami memang kebobolan satu gol. Itu sesuatu yang tidak bisa diprediksi dalam sepak bola. Tapi yang jelas, apa yang sudah dilakukan pemain cukup baik,’’ beber Park.

Disinggung soal performa timnas, Park tidak berani berkomentar. Dia juga tidak mengetahui apa yang ada dalam sepak bola Indonesia sehingga tidak perkasa lagi seperti dulu. ’’Saya tidak mau berkomentar jauh. Yang jelas, pemain Indonesia sudah memberikan yang terbaik di lapangan,’’ paparnya. (jpc/saz)

GIANYAR, SUMUTPOS.CO -Tim nasional (timnas) Indonesia seolah hanya menjadi pelengkap di kualifikasi Piala Dunia 2022. Betapa tidak, dari empat laga yang telah dijalani pada penyisihan grup G, empat kali pula timnas menelan kekalahan. Ironisnya, tiga dari empat kekalahan itu harus diderita saat timnas bertindak sebagai tuan rumah. Semakin menyakitkan lantaran tiga kekalahan kandang itu diderita dari sesama tim Asia Tenggara.

Ya, setelah Malaysia (5/9) dan Thailand (10/9) berhasil mempecundangi skuad Garuda, tadi malam giliran Vietnam yang mempermalukan tim asuhan Simon McMenemy itu. Skornya juga lumayan telak, 1-3.

Vietnam sudah unggul pada menit ke-26 melalui Duy Manh Do. Pelanggaran yang dilakukan Yanto Basna pada menit ke-55 berbuah penalti untuk Vietnam. Ngoc Hai Que yang bertindak sebagai algojo berhasil menaklukkan kiper M. Ridho. Nguyen Tien Linh (61’) kembali memaksa Ridho memungut bola dari gawangnya. Timnas akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan melalui Irfan Bachdim (84’). Gol pemain Bali United itu sekaligus mengakhiri paceklik gol timnas selama 316 menit di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meski berhasil mencetak gol hiburan, teriakan ’’Simon Out..Simon Out..Simon Out’’ tetap nyaring terdengar. Suporter di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, sebagaimana jutaan pendukung timnas, merasa gerah dengan buruknya performa skuad Garuda. Upaya rotasi yang dilakukan McMenemy ternyata juga tidak membuahkan hasil.

Ya, tadi malam McMenemy menurunkan komposisi yang berbeda. Wawan Hendrawan, Ricky Fajrin, Andik Vermansah, Zulfiandi, Dendi Santoso, Hanif Sjahbandi, dan Gavin Kwan Adsit yang tampil saat melawan Uni Emirat Arab (10/10) diistirahatkan. Sebagai gantinya, McMenemy menurunkan M. Ridho, Putu Gede, Riko Simanjuntak, dan Bayu Pradana. McMenemy juga memberikan kesempatan debut buat Otavio Dutra.

Karena tak ada efek dari perubahan komposisi itulah, yang kemudian terdengar teriakan ’’Simon Out’’. Teriakan itu merupakan luapan kejengkelan suporter yang meminta PSSI segera merotasi McMenemy.

Lantas, apa lagi dalih McMenemy atas kekalahan keempat timnas di grup G? Saat disodori pertanyaan tersebut, pelatih asal Skotlandia itu malah terlihat kesal.

’’Apa yang ingin kamu dengar dari saya? Kamu sudah tahu masalahnya, sudah tahu apa yang terjadi, kenapa masih bertanya?’’ katanya sambil menunjuk Jawa Pos.

Dia menambahkan, Vietnam yang mengalahkan Indonesia tadi malam bukanlah tim yang sama di Piala AFF 2016. Vietnam tadi malam adalah tim muda terbaik sehingga membuat ranking Vietnam di FIFA jadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

’’Saya memang harus berhati-hati berkomentar. Tapi kenyataannya, kekalahan ini membuat kami agak sedikit lega dan bisa belajar dari Vietnam. Bagaimana mereka berani ambil risiko dengan pemain-pemain mudanya,’’jelasnya lalu mengangguk-angguk saat mendengar teriakan ’’Simon Out’’ di luar ruang jumpa pers.

McMenemy pun menyindir suporter timnas. Menurut dia, jika sepak bola Indonesia ingin maju, mereka harus meniru Vietnam. Yakni, tidak membuat kerusuhan dan melakukan aksi anarkistis pada ajang internasional seperti melawan Malaysia (5/9). ’’Kalau mau maju, harus dilawan semua itu, dan bersama-sama bagaimana menjadwalkan kompetisi yang baik,’’ tegasnya.

Setelah jumpa pers, bus yang dinaiki timnas sempat dihadang suporter Indonesia. Tentu, teriakan makian dan ’’Simon Out’’ masih terdengar. Beruntung, hal itu bisa diatasi pihak keamanan.

Di sisi lain, pelatih Vietnam Park Hang-seo bangga atas apa yang diraih anak asuhnya. ’’Kami memang kebobolan satu gol. Itu sesuatu yang tidak bisa diprediksi dalam sepak bola. Tapi yang jelas, apa yang sudah dilakukan pemain cukup baik,’’ beber Park.

Disinggung soal performa timnas, Park tidak berani berkomentar. Dia juga tidak mengetahui apa yang ada dalam sepak bola Indonesia sehingga tidak perkasa lagi seperti dulu. ’’Saya tidak mau berkomentar jauh. Yang jelas, pemain Indonesia sudah memberikan yang terbaik di lapangan,’’ paparnya. (jpc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/