28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dita Terancam tak ikut SEA Games 2013

JAKARTA-Atlet Judo asal DKI Jakarta Dita Ananda terancam tidak bisa mengikuti SEA Games 2013, karena cedera ligamen saat mengikuti Pelatnas.
Atlet Judo peraih perak di PON Riau 2012 itu mengatakan, sejak cedera bulan lalu belum ada fasilitas medis yang disediakan oleh pihak Satlak Prima. “Saya sempat disarankan oleh pelatih untuk melakukan Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI) guna mengetahui cidera itu, di satu rumah sakit yang biasanya menjadi rujukan Satlak Prima. Sesampainya di sana, pihak rumah sakit menyatakan belum ada perjanjian kerjasama dengan Satlak Prima,” tutur Dita.

Belum adanya kerjasama membuat Dita harus merogoh kocek pribadi, untuk biaya pemeriksaan MRI dan membeli obat pereda nyeri di lututnya. Tak hanya menahan rasa sakit, atlet muda potensial itu pun harus mengubur mimpi mengikuti SEA Games pertamanya. “Mungkin ini takdir dan belum rejeki saya. Dalam waktu dekat saya akan meninggalkan Pelatnas, dan fokus pada penyembuhan cedera,” katanya.

Pelatih Kepala Pelatnas Judo Raymond Rochilli, mengungkapkan, umumnya penyembuhan cedera ligamen berlangsung lama. Melalui proses operasi, pemulihan memakan waktu kurang lebih tujuh bulan, sedangkan melalui proses terapi waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama. “Dita masih muda dan memiliki jenjang karir yang masih panjang. Oleh karena itu kami menyarankan ia untuk konsentrasi pada penyembuhan cederanya,” ujar pelatih yang pernah meraih emas judo di SEA Games 1977 dan 1979 itu. (bbs/jpnn)

JAKARTA-Atlet Judo asal DKI Jakarta Dita Ananda terancam tidak bisa mengikuti SEA Games 2013, karena cedera ligamen saat mengikuti Pelatnas.
Atlet Judo peraih perak di PON Riau 2012 itu mengatakan, sejak cedera bulan lalu belum ada fasilitas medis yang disediakan oleh pihak Satlak Prima. “Saya sempat disarankan oleh pelatih untuk melakukan Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI) guna mengetahui cidera itu, di satu rumah sakit yang biasanya menjadi rujukan Satlak Prima. Sesampainya di sana, pihak rumah sakit menyatakan belum ada perjanjian kerjasama dengan Satlak Prima,” tutur Dita.

Belum adanya kerjasama membuat Dita harus merogoh kocek pribadi, untuk biaya pemeriksaan MRI dan membeli obat pereda nyeri di lututnya. Tak hanya menahan rasa sakit, atlet muda potensial itu pun harus mengubur mimpi mengikuti SEA Games pertamanya. “Mungkin ini takdir dan belum rejeki saya. Dalam waktu dekat saya akan meninggalkan Pelatnas, dan fokus pada penyembuhan cedera,” katanya.

Pelatih Kepala Pelatnas Judo Raymond Rochilli, mengungkapkan, umumnya penyembuhan cedera ligamen berlangsung lama. Melalui proses operasi, pemulihan memakan waktu kurang lebih tujuh bulan, sedangkan melalui proses terapi waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama. “Dita masih muda dan memiliki jenjang karir yang masih panjang. Oleh karena itu kami menyarankan ia untuk konsentrasi pada penyembuhan cederanya,” ujar pelatih yang pernah meraih emas judo di SEA Games 1977 dan 1979 itu. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/