26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

PB Forki Hapus Pembatasan Usia

SURABAYA-Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia akan menghapus regulasi pembatasan usia atlet yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX-2016 Jawa Barat.

“Aturan pembatasan usia atlet tak akan berlaku lagi di PON Jabar. Forki ingin semua atlet potensial daerah berlaga di PON, tak lagi ada batasan,” tutur Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji.

Regulasi pembatasan usia atlet diterapkan PB Forki pada PON 2012 di Riau, yakni maksimal 29 tahun untuk nomor komite baik putra maupun putri, serta maksimal 34 tahun pada nomor kata.

Penerapan aturan tersebut sempat menuai protes dari sejumlah provinsi, karena dianggap menjegal peluang daerah untuk merebut medali emas. Namun, PB Forki tetap menerapkan regulasi itu.

“Penghapusan aturan itu permintaan dari daerah-daerah dan PB Forki juga setuju. Apalagi, di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, juga tidak diterapkan aturan seperti itu,” jelas Hendardji.

Hendardji mencontohkan, karateka asal Jatim Umar Syarief yang tetap prima, kendati usianya mencapai 35 tahun. Peraih medali emas SEA Games 2011 itu juga lama bermukim di Eropa untuk mengikuti berbagai kompetisi Karate.

Selain regulasi usia atlet, PB Forki mulai menerapkan aturan ketat terhadap wasit atau juri yang memimpin pertandingan Karate, yakni dibatasi maksimal usia 60 tahun dan harus lolos tes psikologi. “Kami tidak ingin ada lagi kasus pelemparan kursi dari ofisial daerah seperti saat PON 2012, akibat wasit salah ambil keputusan. Nantinya kalau masih ada wasit yang bermasalah, Forki memberi sanksi. Begitu juga terhadap ofisial atau pelatih yang melakukan pelanggaran disiplin,” tegasnya. (bbs/jpnn)

SURABAYA-Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia akan menghapus regulasi pembatasan usia atlet yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX-2016 Jawa Barat.

“Aturan pembatasan usia atlet tak akan berlaku lagi di PON Jabar. Forki ingin semua atlet potensial daerah berlaga di PON, tak lagi ada batasan,” tutur Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji.

Regulasi pembatasan usia atlet diterapkan PB Forki pada PON 2012 di Riau, yakni maksimal 29 tahun untuk nomor komite baik putra maupun putri, serta maksimal 34 tahun pada nomor kata.

Penerapan aturan tersebut sempat menuai protes dari sejumlah provinsi, karena dianggap menjegal peluang daerah untuk merebut medali emas. Namun, PB Forki tetap menerapkan regulasi itu.

“Penghapusan aturan itu permintaan dari daerah-daerah dan PB Forki juga setuju. Apalagi, di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, juga tidak diterapkan aturan seperti itu,” jelas Hendardji.

Hendardji mencontohkan, karateka asal Jatim Umar Syarief yang tetap prima, kendati usianya mencapai 35 tahun. Peraih medali emas SEA Games 2011 itu juga lama bermukim di Eropa untuk mengikuti berbagai kompetisi Karate.

Selain regulasi usia atlet, PB Forki mulai menerapkan aturan ketat terhadap wasit atau juri yang memimpin pertandingan Karate, yakni dibatasi maksimal usia 60 tahun dan harus lolos tes psikologi. “Kami tidak ingin ada lagi kasus pelemparan kursi dari ofisial daerah seperti saat PON 2012, akibat wasit salah ambil keputusan. Nantinya kalau masih ada wasit yang bermasalah, Forki memberi sanksi. Begitu juga terhadap ofisial atau pelatih yang melakukan pelanggaran disiplin,” tegasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/