27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Jokdri Diperiksa Perdana dengan Status Tersangka, Edy Rahmayadi: Yang Bersalah Pasti Dihukum

prayugo utomo/jawapos.com
KETERANGAN: Edy Rahmayadi memberi keterangan kepada media.

Plt. Ketua Umum PSSI Joko Driyono akhirnya memenuhi panggilan Satgas Antimafia Bola untuk diperiksa setelah menjadi tersangka penghancuran dokumen yang diduga terkait pengaturan skor.

Joko diperiksa di kantor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (18/2) siang. Kuasa hukum Jokdri, Andru Bimaseta menjelaskan bahwa Joko baru diperiksa terkait denah kantor PT Liga Indonesia (LI).

Di kantor itu, sebelumnya juga digunakan oleh Komdis PSSI dan Marketing PT Persija. Selain itu, salah satu EO Footbalicious juga ada di sana.

“Belum ada yang ditanyakan hanya menceritakan denah keseluruhan kantor. Baru itu saja kemudian break makan siang. Jadi belum masuk ke penghancuran dokumen,” terangnya.

Dia menjelaskan, kliennya sampai saat ini masih mengikuti semua prosesnya sebagaimana apa yang dilakukan kepolisian.” Artinya kan sudah sesuai aturan kan. Kalau memang belum sesuai mungkin belum ada penetapan (jadi tersangka, red). Itu saja prinsipnya. Kami hormati semua,” sambungnya.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara yang juga mantan Ketua Umum PSSI menanggapi ihwal penetapan Joko Driyono sebagai tersangka dalam kasus mafia bola. Kata Edy, setiap yang terlibat harus mematuhi proses hukum yang berlaku.

“Yang namanya tersangka ya diperiksa lah. Negara kita ini adalah negara hukum, yang bersalah pasti di hukum. Kalau tidak bersalah, tak boleh itu (dihukum). Jadi asas praduga tak bersalah,” ujar Edy kepada wartawan Senin (18/2).

Menurut mantan Pangkostrad itu, saat ini semua pihak harus mematuhi proses hukum. Siapa pun itu, tanpa terkecuali. “Pentahapan hukum itu harus melalui penyelidikan, penyidikan, tersangka, terdakwa baru itu dia (bersalah), kalau itu iyah. Biarkan hukum berjalan,” katanya.

Dia juga berharap, PSSI bisa bersih. Karena jika tidak, persepakbolaan Indonesia tidak akan membaik.”Saya tidak tahu sampai sejorok itu. Setahu saya PSSI ini, tampil sebagai persepakbolaan indonesia, karena PSSI ini perekat bangsa. Termasuk wartawan perekat jiwa-jiwa nasionalis. Salah satunya sepak bola ini, ” imbuhnya.

Namun meskipun begitu Edy berharap kepada masyarakat untuk tidak menyalahkan organsiasi PSSI. Karena PSSI hanya sebuah lembaga. Dan yang bikin baik atau buruk lembaga itu adalah orang-orang yang ada di dalamnya.

“Kalau ada yang macam macam itu manusia nya, kalau yang salah pasti dihukum. Kalau tak dihukum di dunia pasti dihukum di akhirat,” tandasnya. (dkk/jpnn/pra/don)

prayugo utomo/jawapos.com
KETERANGAN: Edy Rahmayadi memberi keterangan kepada media.

Plt. Ketua Umum PSSI Joko Driyono akhirnya memenuhi panggilan Satgas Antimafia Bola untuk diperiksa setelah menjadi tersangka penghancuran dokumen yang diduga terkait pengaturan skor.

Joko diperiksa di kantor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (18/2) siang. Kuasa hukum Jokdri, Andru Bimaseta menjelaskan bahwa Joko baru diperiksa terkait denah kantor PT Liga Indonesia (LI).

Di kantor itu, sebelumnya juga digunakan oleh Komdis PSSI dan Marketing PT Persija. Selain itu, salah satu EO Footbalicious juga ada di sana.

“Belum ada yang ditanyakan hanya menceritakan denah keseluruhan kantor. Baru itu saja kemudian break makan siang. Jadi belum masuk ke penghancuran dokumen,” terangnya.

Dia menjelaskan, kliennya sampai saat ini masih mengikuti semua prosesnya sebagaimana apa yang dilakukan kepolisian.” Artinya kan sudah sesuai aturan kan. Kalau memang belum sesuai mungkin belum ada penetapan (jadi tersangka, red). Itu saja prinsipnya. Kami hormati semua,” sambungnya.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara yang juga mantan Ketua Umum PSSI menanggapi ihwal penetapan Joko Driyono sebagai tersangka dalam kasus mafia bola. Kata Edy, setiap yang terlibat harus mematuhi proses hukum yang berlaku.

“Yang namanya tersangka ya diperiksa lah. Negara kita ini adalah negara hukum, yang bersalah pasti di hukum. Kalau tidak bersalah, tak boleh itu (dihukum). Jadi asas praduga tak bersalah,” ujar Edy kepada wartawan Senin (18/2).

Menurut mantan Pangkostrad itu, saat ini semua pihak harus mematuhi proses hukum. Siapa pun itu, tanpa terkecuali. “Pentahapan hukum itu harus melalui penyelidikan, penyidikan, tersangka, terdakwa baru itu dia (bersalah), kalau itu iyah. Biarkan hukum berjalan,” katanya.

Dia juga berharap, PSSI bisa bersih. Karena jika tidak, persepakbolaan Indonesia tidak akan membaik.”Saya tidak tahu sampai sejorok itu. Setahu saya PSSI ini, tampil sebagai persepakbolaan indonesia, karena PSSI ini perekat bangsa. Termasuk wartawan perekat jiwa-jiwa nasionalis. Salah satunya sepak bola ini, ” imbuhnya.

Namun meskipun begitu Edy berharap kepada masyarakat untuk tidak menyalahkan organsiasi PSSI. Karena PSSI hanya sebuah lembaga. Dan yang bikin baik atau buruk lembaga itu adalah orang-orang yang ada di dalamnya.

“Kalau ada yang macam macam itu manusia nya, kalau yang salah pasti dihukum. Kalau tak dihukum di dunia pasti dihukum di akhirat,” tandasnya. (dkk/jpnn/pra/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/