28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Timnas Panahan Penuhi Target

Panahan

JAKARTA- Timnas panahan Indonesia sukses mewujudkan target empat emas yang dibebankan Program Indonesia Emas (Prima). Emas keempat didapat dari sektor recurve mix team saat mengalahkan Malaysia dengan skor 137-133 pada hari terakhir di Lapangan ABC Senayan Jakarta kemarin (18/11).

Bukan hanya memenuhi target Prima, raihan itu juga menjadikan Indonesia sukses mempertahankan gelar juara umum. Total, Indonesia mengumpulkan empat emas serta dua perunggu. Posisi runner up diduduki Myanmar yang membukukan tiga emas, sebiji perak serta empat perunggu. Malaysia menempati peringkat ketiga dengan torehan dua emas, lima perak serta dua perunggu.

Meski begitu, ada beberapa evaluasi yang dilakukan PP Perpani. Salah satunya ialah bagaimana meningkatkan prestasi nomor lain. Pasalnya nomor yang menyumbangkan emas di SEA Games 2009 dan 2011 selalu sama. Yakni recurve beregu putri, recurve perseorangan putri serta compound putra. Sementara nomor lainnya belum mampu mempersembahkan emas.

“Ini memang akan menjadi trade mark Indonesia, sekaligus evaluasi bagi Timnas,” terang Marianus Budiono, wasekjen PP Perpani saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Selain itu, kinerja Pelatnas di Surabaya juga tak luput dari pengamatan PP Perpani. Pasalnya, dalam beberapa even terakhir, termasuk SEA Games, para pemanah Bojonegoro lah yang sukses mengharumkan nama bangsa. Sementara pemanah Surabaya harus tercecer.

Manajer Timnas Frederik Rosandi menyatakan, evaluasi tetap akan dilakukan. Hal itu sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan para pemanah yang berlatih di Surabaya. (ru/jpnn)
“Pasti akan kami evaluasi secara mendalam. Tapi untuk saat ini kami ingin mensyukuri dulu kesuksesan merebut gelar juara umum,” ucap Frederik.

Dia menambahkan, gelar tersebut tak diraih dengan mudah. Apalagi dukungan Inasoc dan Prima juga tak terlalu besar. Indikasinya hingga sekarang Inasoc maupun Prima belum memberikan peralatan pertandingan.

“Kalau peralatan pertandingan sudah turun sejak beberapa bulan lalu, kami yakin anak-anak bisa mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi,” tegas Frederik.
Faktor peralatan itulah yang dianggap menjadi salah satu penghalang timnas untuk merebut lima emas. Pasalnya, para atlet tak memiliki waktu yang cukup untuk adaptasi dengan peralatan yang dibeli dari kocek pribadi PP Perpani. (ru/jpnn)

Panahan

JAKARTA- Timnas panahan Indonesia sukses mewujudkan target empat emas yang dibebankan Program Indonesia Emas (Prima). Emas keempat didapat dari sektor recurve mix team saat mengalahkan Malaysia dengan skor 137-133 pada hari terakhir di Lapangan ABC Senayan Jakarta kemarin (18/11).

Bukan hanya memenuhi target Prima, raihan itu juga menjadikan Indonesia sukses mempertahankan gelar juara umum. Total, Indonesia mengumpulkan empat emas serta dua perunggu. Posisi runner up diduduki Myanmar yang membukukan tiga emas, sebiji perak serta empat perunggu. Malaysia menempati peringkat ketiga dengan torehan dua emas, lima perak serta dua perunggu.

Meski begitu, ada beberapa evaluasi yang dilakukan PP Perpani. Salah satunya ialah bagaimana meningkatkan prestasi nomor lain. Pasalnya nomor yang menyumbangkan emas di SEA Games 2009 dan 2011 selalu sama. Yakni recurve beregu putri, recurve perseorangan putri serta compound putra. Sementara nomor lainnya belum mampu mempersembahkan emas.

“Ini memang akan menjadi trade mark Indonesia, sekaligus evaluasi bagi Timnas,” terang Marianus Budiono, wasekjen PP Perpani saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Selain itu, kinerja Pelatnas di Surabaya juga tak luput dari pengamatan PP Perpani. Pasalnya, dalam beberapa even terakhir, termasuk SEA Games, para pemanah Bojonegoro lah yang sukses mengharumkan nama bangsa. Sementara pemanah Surabaya harus tercecer.

Manajer Timnas Frederik Rosandi menyatakan, evaluasi tetap akan dilakukan. Hal itu sebagai ajang untuk meningkatkan kemampuan para pemanah yang berlatih di Surabaya. (ru/jpnn)
“Pasti akan kami evaluasi secara mendalam. Tapi untuk saat ini kami ingin mensyukuri dulu kesuksesan merebut gelar juara umum,” ucap Frederik.

Dia menambahkan, gelar tersebut tak diraih dengan mudah. Apalagi dukungan Inasoc dan Prima juga tak terlalu besar. Indikasinya hingga sekarang Inasoc maupun Prima belum memberikan peralatan pertandingan.

“Kalau peralatan pertandingan sudah turun sejak beberapa bulan lalu, kami yakin anak-anak bisa mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi,” tegas Frederik.
Faktor peralatan itulah yang dianggap menjadi salah satu penghalang timnas untuk merebut lima emas. Pasalnya, para atlet tak memiliki waktu yang cukup untuk adaptasi dengan peralatan yang dibeli dari kocek pribadi PP Perpani. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/