SURABAYA-Emdee Fever mengalami kekecewaan dalam dua seri terakhir Speedy Women’s National Basketball League (WNBL) Indonesia. Di Semarang dan Solo, mereka masing-masing menelan satu kekalahan.
Sang juara bertahan mengalami kekalahan perdana saat menghadapi Tomang Sakti Mighty Bees Jakarta di Semarang dengan skor 44-59. Hasil buruk tersebut berlanjut saat Fever keok di tangan tim debutan Medco Merah Putih Predators Jakarta di seri IV Solo dengan skor tipis 55-51.
Dengan dua kekalahan itu, Fever terancam tak bisa mengulangi capaian musim lalu sebagai juara musim reguler. Sebab Tomsak, julukan Tomang Sakti, yang baru menelan tiga kekalahan mengintai tempat Fever.
Pada seri terakhir WNBL Indonesia 2012-2013 di Surabaya pada 24-28 April mendatang, Fever akan menjalani fase krusial. Yakni, melawan Rajawali Bandung, Sahabat Semarang, dan Sritex Dragons Pertamina Solo. Di atas kertas, bermain di DBL Arena, Surabaya, akan memberikan semangat ekstra bagi Fever untuk memenangi pertarungan.
Nah, game terakhir melawan Tomsak (28/3) akan sangat menentukan. Kalau Fever kalah, bisa saja Tomsak mengudeta posisi Fever di peringkat teratas dengan keunggulan head to head 2-1. Dengan catatan, Tomsak tidak kalah dalam dua game awal di Surabaya melawan Rajawali dan Sritex.
Pelatih Fever Mari Visrael Ramos Valencia, mengatakan, dua kekalahan yang dialami timnya terjadi dari proses sama. Fever tidak berkembang saat tim lawan melakukan pressing ketat kepada dua guard utama Fever, yakni Marlina Herawan dan Yunita Sugianto. Pressing ketat membuat suplai bola kepada center Gabriel Sophia terhenti.
Padahal, selama ini Gabriel adalah scorer utama tim. “Ketika melawan Predators, kami tidak tajam pada offense. Kami kurang sabar. Di defense, kami sering kehilangan fokus dan kendur. Ini tidak boleh terjadi di Surabaya,” tutur pelatih asal Filipina itu.
“Kekalahan harus dimaknai secara positif. Kekalahan justru bagus untuk mengingatkan kami agar terus waspada. Ini menjadi pelajaran yang sangat penting,” tandasnya. (nur/c8/ang/jpnn)