Sayang, dalam duel perdana besok, Timnas terancam turun tanpa winger andalan, M. Supriadi. Pemain bernomor punggung 11 itu belum sembuh total dari cedera lutut yang dialami. Kemarin, pemain asli Surabaya itu juga melakoni latihan terpisah. Dia hanya bergabung saat tim melakukan mini games. ”Saya masih akan memonitor kondisi Supriadi sampai besok (hari ini, red),” ujar pelatih berusia 53 tahun itu.
Hal senada disampaikan dokter Timnas U-16 Dicky Mohammad Shofwan. ”Memang sudah ada perkembangan dari kondisi Supriadi. Tetapi untuk lawan Iran nanti saya belum merekomendasikan dia untuk turun” tuturnya.
Di kubu lawan, Iran U-16 percaya diri mengalahkan timnas. Pelatih Iran, Abbas Chamanian sangat yakin anak asuhnya bisa mendapatkan poin penuh melawan Indonesia. Di atas kertas, Iran memang lebih diunggulkan daripada tim asuhan Fakhri Husaini tersebut.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk tampil baik di turnamen ini. Kami berharap untuk memulai event ini dengan hasil yang baik saat melawan Indonesia,” Chamanian dalam laman resmi AFC, Kamis (20/9) siang.
Walaupun menargetkan tiga poin, Chamanian mengingatkan para pemainnya untuk tidak meremehkan Indonesia. Sebab Indonesia menyandang status juara Piala AFF U-16 2018. Artinya, Indonesia adalah tim terbaik di Asia Tenggara. “Akan sulit melawan mereka, karena mereka adalah tim yang sangat bagus,” sanjung pelatih 55 tahun tersebut.
Iran merupakan mantan juara Piala Asia U-16. Mereka pernah menjuarai ajang ini pada 2008 silam. Kemudian menjadi finalis pada edisi 2016. Label tersebut membuat Iran didapuk sebagai kandidat juara pada ajang ini.
“Kami di sini untuk tampil baik dan memainkan sepak bola yang bagus. Kami tahu, kami bisa bermain dengan baik tidak hanya di Iran, tetapi di seluruh dunia. Kami harap kami dapat memainkan sepak bola yang indah di ajang ini,” tutupnya. (saf/nia/bas/jpc/don)