MEDAN,SUMUTPOS.CO – Hanya tersisa enam laga kandang lagi bagi PSMS di Liga 1. Keenam laga kandang itu menjadi kesempatan terbesar untuk meraih tiga poin. Kini, PSMS harus menjaga kehormatannya di Stadion Teladan Medan dari ancaman Persela Lamongan, Jumat (21/9) sore Sudah lama PSMS tidak merasakan kemenangan. Terakhir kali PSMS meraih kemenangan saat bersua PSM Makassar di akhir putaran pertama, Juli lalu. Selebihnya, PSMS kalah tiga kali dan imbang dua kali.
Termasuk kalah dua kali di pertandingan kandang kontra Bali United dan PSIS Semarang.
Pelatih PSMS, Peter Butler mengatakan, PSMS sudah menemukan lagi kepercayaan dirinya pasca kalah di kandang. Modal satu poin di kandang Perseru berdampak besar untuk tim. “Mereka (PSMS) harus percaya diri, karena Persela merupakan lawan yang tidak mudah,” ujar Peter, Kamis (20/9).
Tiga poin memang tak bisa ditawar agar PSMS tak semakin terpuruk di papan bawah. Meskipun kemenangan atas Persela belum mampu mengangkat PSMS dari dasar klasemen, namun setidaknya mereka bisa menyamai koleksi poin PSIS yang unggul head to head atas PSMS.
Sayangnya skuad PSMS tak komplet. Setelah beberapa laga terakhir tanpa Firza Andika yang dipanggil Timnas U-19 untuk persiapan Piala Asia U-19, penggantinya Gusti Sandria juga harus absen karena akumulasi. Reinaldo Lobo juga absen di posisi stoper. “Kami harus main kolektif saya yakin kita bisa jadi lebih baik,” ucapnya.
Kendati diakuinya cukup sulit untuk bisa keluar dari zona degradasi, dia masih yakin dengan semangat yang ditunjukkan pemainnya. “Ada enam pertandingan yang sudah dimainkan pasca saya bergabung. Saya tahu kualitas kita kerja. Performa pemain naik, begitu pula kepercayaan diri mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, bek PSMS yang akan diturunkan mengganti Lobo, Rony Fatahillah siap menjalankan instruksi pelatih saat menghadapi Persela. “Apa yang diinstruksikan pelatih, misalnya ada penjagaan khusus, saya jag. Kalau tidak ada, kita maksimalkan kerja sama tim,” ucapnya.
Felipe Martins masih diandalkan untuk bisa mencetak gol perdananya di Liga 1. Felipe didampingi Frets Butuan dan Rachmat Hidayat yang sudah kembali dari akumulasi kartu. Sementara itu Shohei Matsunaga juga diharapkan bisa on fire menghadapi mantan klubnya.
Pelatih Persela, Aji Santoso juga menilai kehadiran Matsunaga bisa menjadi ancaman bagi timnya. Apalagi gelandang asal Jepang itu membawa perubahan besar di tubuh PSMS Medan. “Ketika melawan PSIS, Matsunaga cukup impresif, mencetak dua gol, cukup bagus. Selama membela PSMS ada big influence (pengaruh besar) terhadap tim ini,” ungkap Aji.
Persela tak mau menganggap remeh PSMS yang sudah lama tak merasakan kemenangan kandang. Laskar Joko Tingkir juga hanya mencoba mencuri satu poin. “Menurut saya, tugas yang tidak mudah menghadapi PSMS. Perbedaan klasemen bukan jaminan dapat poin dengan mudah. Kita tahu PSMS di papan bawah, bagi kami perlu perjuangan keras. Satu poin saja sudah bagus, syukur-syukur tiga,” ucapnya.
“Gol (gol pertama PSIS) pun ada unsur lucky. Dalam sepakbola itu ada unsur lucky walau kecil bisa menentukan. Dan gol itu tercipta dari tendangan corner (sudut). Gol tercipta itu bukan proses open play, tapi bola mati,” katanya.
Belum lagi kata dia, hasil imbang 1-1 PSMS saat laga tandang menghadapi Perseru Serui, Minggu (16/9) lalu juga merupakan modal positif bagi tim besutan Peter Butler tersebut. “Apalagi sebelumnya, PSMS main cukup positif, bisa menahan imbang Perseru 1-1, paling tidak ini bisa meningkatkan mental dari pemain PSMS,” ucapnya lagi.
“Selama ini Lobo merupakan pilar pemain belakang. Dia bisa build-up, dia juga kuat duel bola atas, bola bawah. Saya dapat informasi Lobo tidak bisa main. Paling tidak kami akan mencoba bisa memanfaatkan situasi ini, walaupun di tim kami, Atayev (Ahmet Atayev), gelandang andalan saya tidak bisa main. Besok pertandingan saya akan berusaha maksimal,” ucapnya.
Ahmad Birrul Walidain, pemain Persela yang mendampingi Aji mengatakan, perlu kerja keras untuk menghadapi PSMS Medan. “Kami siap menghadapi PSMS Medan, kami akan kerja keras,” ucapnya.(don)