MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berawal dari penasaran, Dewi Sartika Nasution memutuskan menekuni olahraga gulat. Meski sempat dilarang orang tua, atlet 21 tahun tersebut kini telah meraih segudang prestasi.
Ya, Dewi Sartika pertama kali mengenal gulat pada tahun 2016 lalu. Saat itu, dia masuk menempuh pendidikan di SMP Negeri 3 Medan.
“Awalnya PGSI Kota Medan mengadakan satu kegiatan di sekolah kami. Tujuannya untuk mencari atlet-atlet yang ingin berlatih gulat. Saya kemudian asal ikut-ikutan saja,” ujar Dewi Sartika.
Tak lama setelah ikut-ikutan berlatih gulat, wanita kelahiran 2 Maret 2002 ini turut tampil pada Kejuaraan Antar Pelajar tingkat Kota Medan. Hasilnya, dia mengalami kekalahan.
Meski kalau, Dewi tidak putus asa. Justru putri pasangan Asman Nasution dengan Siti Asum ini semakin penasaran. Dia pun semakin giat berlatih.
“Saya semakin penasaran dengan gulat. Tapi saat itu, orang tua juga tidak mendukung. Mereka menilai anak perempuan tidak cocok dengan olahraga ini,” ungkap mahasiswa STOK Bina Guna tersebut.
Larangan itu semakin menambah semangat alumni SMA Negeri 14 Medan tersebut. Dua bulan kemudian, dia berhasil meraih medali perak di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Sumut tahun 2016. Kegigihan dan semangat tersebut membuat kedua orang tuanya goyah dan berbalik memberikan dukungan.
“Setelah kedua orang tua memberi dukungan, saya semakin termotivasi meraih prestasi,” ucapnya.
Deretan prestasi pun diraih atlet yang selalu menggunakan hijab ini. Dia beberapa kali juara di Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan. Kemudian juara Piala Gubsu, Piala Wali Kota Sidempuan.
Dewi juga mulai berbicara di tingkat nasional. Dia meraih perunggu Kejurnas Gulat U-23 tahun 2019. Kemudian perak di Kejurnas Gulat U-23 tahun 2022. Dia juga dipanggil Pelatnas untuk tampil ke World Wrestling Beach Game di Singapura, meski masih gagal.
Kini anak kedua dari tiga bersaudara tersebut masuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menuju PON 2024. Dia masuk Pelatda setelah menjadi juara kelas gaya bebas 50 kg putri pada Selekda Sumut 2022.
Bergabung dengan Pelatda PON Sumut, Dewi fokus mengasah kemampuan. Dia berlatih 10 sesi dalam seminggu. “Saat ini saya fokus mempersiapkan diri ke PON 2024 mendatang dengan latihan keras,” tegasnya.
Dewi memiliki misi melaju hingga final kelas 50 kg pada PON 2024 mendatang. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, dia sadar perjalanan akan berat. Apalagi akan bertemua dengan saingan terberatnya dari Kalimantan Timur.
“Untuk kelas gaya bebas 50 kg putri, saingan terberat mungkin dari Kalimatan Timur. Mereka memiliki atlet Pelatnas di kelas itu. Saya sudah pernah bertemu. Untuk mengalahkannya, saya perlu persiapan matang dengan berlatih keras,” pungkasnya. (dek)