HANOI, SUMUTPOS.CO – Euforia usai menjuarai AFF U-22 sudah berakhir. Kini Tim Nasional U-23 sudah ditunggu ujian berikutnya untuk memperebutkan tiket Piala Asia U-23. Kualifikasi dimulai dengan rintangan dari rival bebuyutannya, Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (22/3) sore.
Indonesia U-23 berharap mempermalukan Thailand lagi, seperti yang mereka lakukan di final AFF U-22. ketika itu Garuda Muda menang 2-1 dan memastikan trofi perdana untuk mereka.”Besok kami akan melawan Thailand. Tentu kami ingin meraih kemenangan karena kami target lolos ke putaran final Piala AFC U-23,” ujar Indra.
“Kami juga memohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia agar kami mampu memperoleh hasil terbaik di ajang ini,” tambahnya.
Sejauh ini rekor Indra Sjafri atas Thailand cukup lumayan. Pada 2018, Indra Sjafri dua kali menghadapi Thailand di Piala AFF U-19 yang berlangsung di Sidoarjo. Indonesia kalah di fase grup, lalu membalas di perebutan peringkat ketiga.
Setahun sebelumnya, Indonesia berhadapan dengan Thailand di Piala AFF U-19. Duel itu di babak semifinal, setelah bermain imbang 0-0, Egy Maulana Vikri cs kalah adu penalti 2-3. Sebelumnya dengan Thailand pada Piala AFF U-19 2013. Pada laga fase grup, Indonesia memetik kemenangan 3-1.
Tiba di Vietnam sejak Senin, Egy Maulana Vikri dkk sudah mempersiapkan diri dengan matang. Mereka juga fit seluruhnya. “Semua persiapan sudah kita lakukan dengan baik. Kami sudah siap menghadapi semua laga Kualifikasi Piala AFC U-23 Grup K termasuk laga perdana melawan Thailand besok. Pemain dalam kondisi bagus dan siap bertanding,” imbuh Indra.
Hanya saja mereka masih harap-harap cemas. Pasalnya Timnas Indonesia U-23 dipastikan belum bisa menggunakan tenaga Ezra Walian. Pemain naturalisasi asal Belanda tersebut belum diterima pendaftarannya oleh AFC.
Namun, peluang pemain yang kini merumput bersama tim kasta kedua Liga Belanda, RKC Waalwijk, itu belum tertutup untuk memperkuat Skuat Garuda Muda.”Saat MCM, Indonesia mendaftarkan 22 pemain dulu. Karena Ezra masih belum diterima pendaftarannya sama AFC,” ujar Media Officer Timnas Bandung Saputra dalam pernyataan resmi PSSI.
Menurut AFC, yang membuat Ezra tak bisa didaftarkan adalah karena dia pernah merumput di level kelompok umur membela negara lain. “Ezra pernah main di Kualifikasi UEFA U-17 bersama Belanda tahun 2013 lalu. Oleh karena itu sekarang posisi menunggu info dari FIFA apakah membolehkan Ezra main atau tidak,” ungkapnya.
Menurut Indra, kesempatan mendaftarkan Ezra belum tertutup karena AFC memberikan tenggat waktu ke PSSI sampai enam jam sebelum kick off, Jumat (22/3) sore.
Ezra sendiri tak sabar untuk turun. Dia berharap itu terwujud saat bersua skuad Gajah Putih. “Kami sudah siap melawan Thailand dan semua tim yang ada di grup K. Tentunya, kami bertekad berjuang keras dan maksimal demi lolos ke putaran final di Thailand tahun 2020,” tegas Ezra.
Indra juga berharap Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani yang baru bergabung tiga hari terakhir bisa langsung nyetel dengan tim. Pasalnya mereka sudah lama tidak berlatih bersama timnas.
Sementara di kubu lawan Thailand yang masih dibesut Alexander Gama bertekad balas dendam pasca kegagalan meraih trofi AFF U-22. Mereka bertekad menyulitkan Garuda Muda. “Saya tidak terlalu fokus pada lawan. Saya lebih fokus pada tim saya,” kata Alexandra Gama.
Dari 23 pemain yang dipanggil, hanya ada enam pemain yang merupakan bagian dari skuat Thailand U-22 di Piala AFF U-22 2019.Thailand sudah otomatis lolos ke putaran final dengan status tuan rumah. Namun, Thailand mempersiapkan tim dengan komposisi yang jauh lebih baik dari skuat di Piala AFF U-22 2019. “Kami datang ke sini untuk bergabung dengan kompetisi. Itu adalah ujian yang bagus. Saya tahu itu tidak mudah, tetapi pertandingan ini akan membuat tim menjadi lebih siap,” ujarnya. (bbs/don)